Pages

Jumat, Desember 16, 2016

Dari Desa Keniscayaan Negeri Ini Mengoptimalkan Pemerataan Dan Keadilan Pembangunan

   

                                         Sebuah tugu pembatas desa di daerah Kabupaten Kuningan(dokpri)

Jangan anggap remeh tentang desa, cikal bakal kemakmuran sebuah negeri bisa di tentukan dengan sejahteranya desa desa. Indonesia tercinta dengan luas wilayah 1.904.569 kilometer persegi dan memiliki desa sebanyak 74.754 desa pada tahun 2016, diprediksi ada penambahan 200 desa pada tahun 2017 nanti. Dengan jumlah desa yang sebegitu banyak maka potensi yang tercipta sangatlah berlipat.
Anggaran Dana Desa dalam RAPBN tahun 2017 di rencanakan sebesar Rp 60.000,0 miliar dan mengalami peningkatan sebesar 27,7% di bandingkan dengan pagunya dalam APBNP tahun 2016 sebesar RP 46.982,1 miliar. Hal ini merupakan tantangan dan juga peluang untuk desa mengoptimalkan dana desa untuk kemakmuran masyarakat yang berdomisili di desa tersebut.

Optimalisasi Dana Desa Untuk Mencegah Urbanisasi Angkatan Kerja
                       Angkatan kerja Indonesia, jangan sampai desa menjadi sunyi(dokumentasi liputan6.com)

Dari desa ke kota untuk mencari sesuap rezeki,kota dengan segala iming iming dan gemerlap yang menyilaukan telah membuat banyak angkatan kerja dari desa menuju kota dengan jumlah yang siginifikan. Desa pun kekurangan sumber daya manusia yang potensial, dengan perbaikan infrastruktur yang dananya diperoleh dari dana desa, lapangan kerja pun bisa di dapat dan sewajarnya pula angka urbanisasi bisa di tekan.
Dana desa yang bisa di gunakan dalam empat bidang penggunaan meliputi pembiayaan penyelengaraan pemerintahan,pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan namun yang menjadi prioritas adalah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, desa harus berdaya agar angkatan kerja yang melimpah tak jadi sia sia. Jangan sampai pemuda dan pemudi desa pergi bertarung mencari sesuap nasi namun di lain pihak desa menjadi sepi dan di huni oleh anak anak dan orang tua yang telah lanjut usia.
Strategi membangun dari desa adalah sebuah hal yang harus di pikirkan agar desa pun bisa bersaing, mengingat saat ini pasar bebas ASEAN telah bergulir,kekuatan bangsa ini adalah mengoptimalkan potensi desa untuk benar benar bersaing dengan bangsa lain, semoga dana desa yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatana akan terasa manfaatnya bagi warga desa di seluruh penjuru tanah air.

Dana Desa Bukan Memberi Ikan Namun Memberi Kail Untuk Sejahteranya Kehidupan
                                   Penyuluhan pertanian di desa Rajawetan(dokumentasi Ya Yanto)

Manusia di beri akal dan pikiran secara sempurna oleh Sang Illahi, manusia mampu melakukan hal hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Kemerdekaan Indonesia pun awalnya banyak dari ketidak mungkinan namun berkat kegigihan para pendahulu bangsa akhirnya negeri ini merdeka dan bebas dari penjajahan asing.
Nikmat kemerdekaan dengan relatif tak ada gangguan secara nyata seperti di awal awal kemerdekaan, desa mampu membangun, dengan dana desa yang cukup besar seharusnya desa terus menata diri dan memaksimalkan pembangunan desa, bukan melulu menerima dana desa namun penggunaannya bisa di pertanggung jawabkan,memberi kail untuk kelangsungan hidup, bukan memberi ikan yang habis sekali makan.
Desa sangat tertinggal bisa di ubah menjadi desa tertinggal, desa tertinggal  melaju menjadi desa berkembang, desa berkembang menapak lagi menuju desa maju, dan pada akhirnya bermuara kepada desa mandiri. Pemanfaatan dana desa benar benar memberikan kontribusi positif kepada desa desa sehingga langkah per langkah merupakan kemajuan progresif.

Menakar Pengawasan Dana Desa, Amanah Haruslah di Tunaikan Untuk Masyarakat

Salah satu bahaya laten bangsa ini adalah korupsi, hampir di semua tingkatan celah korupsi selalu ada, dalam pemberitaan banyak sekali pejabat publik harus bertekuk lutut karena korupsi, jangan sampai dana desa mengalami bancakan, biarlah dana desa tetap utuh ke  desa desa yang memang berhak mendapatkannya sesuai Undang Undang.
Peran media sosial bisa menjadi pemantau jika ada indikasi penyimpangan dana desa,alam keterbukaan di era digital ini menjadi penting utuk memantau dana desa agar benar benar di gunakan secara baikdan juga transparan. Cukup sudah derita bangsa ini gegara lakon sebuah kerakusan bernama korupsi, pembangunan mangkrak, tersendat dan berakibat fatal bagi masyarakat lapisan bawah.
Saatnya kita berada di garis depan untuk memantau dana desa di gunakan secara sehat untuk keejahteraan, awasi dan terus kawal agar dana desa tidak menguap ke mana mana,ayo kita dukung dana desa dan terus mengawal penggunaan dana desa, Indonesia yang hebat adalah Indonesia yang pantang berbuat curang, mari kita bergandengan tangan agar dana desa bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa ini tanpa di korupsi.

Desa Di Indonesia Menyongsong Revolusi Mental Yang Berkeadilan

Pembangunan berkelanjutan dengan menitik beratkan akan keadilan merupakan hal yang bisa di lakukan, siapa pun yang memerintah negeri ini pastinya merencanakan pembangunan secara adil bagi seluruh masyarakat, tak ada diskriminasi. Warga negara Indonesia berhak hidup sejahtera, begitu pun warga desa sekalipun.
Penyediaan layanan publik tingkat desa seyogyanya memang jangan mengendur, kualitas penggunaan dana desa tepat sasaran. Bukan hal yang mustahil dengan semangat revolusi mental, desa desa mandiri akan bertambah secara pasti dari tahun ke tahun. Dana desa kunci perkembangan infrastrukur yang nantinya di nikmati bersama sama.
Mari bangun desa, karena desa adalah jantung dari peradaban bangsa ini, merawat desa adalah merawat Indonesia menuju kemakmuran dan keadilan yang di damba semenjak kemerdekaan 71 tahun yang lalu. Desa sejahtera maka Indonesia pun tegak dengan sehormat hormatnya sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, jayalah desa, jayalah Indonesia kita bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar