Pembangunan konstruksi transportasi bawah tanah(dokpri)
Transportasi dengan segala kepelikan
yang terjadi seyogyanya mampu memberikan
rasa aman dan nyaman bagi para penggunanya. Kenyamanan bersama yang di rasakan
semua lapisan masyarakat. Impian itu kini semakin dekat dan nantinya akan di
rasakan masyarakat ibu kota. Sebuah sistem transportasi yang tersinergi
sehingga daerah daerah penyangga ibu kota pun yang merupakan daerah terdekat
bagi ibu kota dapat menikmati kehandalan transportasi dengan suasana lebih
manusiawi dengan pendekatan humanisme yang memanusiakan manusia.
Kota
Jakarta yang memiliki luas 661, 52 Kilo meter persegi dan dengan dengan daerah
ke khususannya yang merupakan pengecualian bahwa kota Jakarta satu satunya kota
yang statusnya sebagai sebuah provinsi di Indonesia. Dengan jumlah penduduk di
kisaran 10 jutaan, jelas sarana transportasi merupakan hal yang vital bagi ibu
kota negara Indonesia. Silih berganti alat transportasi yang pernah ada di
Jakarta dan merupakan bagian dari kisah dari kota Jakarta itu sendiri.
Kini
Jakarta menatap sebuah sistem moda transportasi yang terintegrasi yang
memungkinkan warganya berpindah tempat tanpa perlu mengalami kemacetan yang
menjemukan. Wajah Jakarta yang terus berubah, sebuah sistem yang mengakomodir
transportasi bukan saja kecepatannya yang terukur namun memberi dampak positif
bagi masyarakat ibu kota.
MRT Jakarta Menuju Sarana Transportasi Kelas Dunia
Kota
Jakarta sebagai salah satu kota bertaraf internasional memerlukan sarana
transportasi massal yang mumpuni, seperti kota kota besar lainnya di belahan
dunia. Jakarta mulai menampakan wajah perubahan yang signifikan, meski dalam
hal ini di hari hari belakangan dampak pembangunan MRT terasa memacetkan
jalanan ibu kota, namun percayalah setelah bekerja keras dan cerdas, setelah
rampungnya beberapa proyek MRT. Hasilnya akan terlihat dan kegunaan
transportasi berbasis Mass Rapid Transit akan menemukan momentum.
Kawasan
kawasan ibu kota seperti Lebak Bulus, Blok M, Senayan, Istora, Bendungan Hilir,
Setiabudi,Dukuh Atas hingga Bundaran Senayan akan memiliki jalur kereta dengan
stasiun layang maupun stasiun bawah tanah. Dengan struktur kontruksi layang(
Elevated Section) yang memiliki bentang kurang lebih sepuluh kilo meter di
mulai dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja.
Selain
kontruksi layang, MRT Jakarta pun di lengkapi dengan sistem transportasi dengan
kontruksi bawah tanah(Underground) yang memiliki bentang kurang lebih enam kilo
meter. Dengan hadirnya transportasi yang merupakan kontruksi bawah tanah,
Jakarta pun tak kalah dengan kota kota besar di dunia yang memang sedari dulu
telah mempunyai sistem transportasi underground. Stasiun bawah tanah ini di
mulai dari wilayah Senayan hingga ke arah Bundaran Hotel Indonesia.
MRT
Jakarta bukan melulu tentang cerita infrastruktur, mengerjakan prasarana, tidak
pula tentang cerita pengoperasian sebuah sistem transportasi, namun di dalamnya
tercakup kegiatan bisnis yang tentu saja menguntungkan secara ekonomi yang
dampaknya di rasakan oleh masyarakat Jakarta.
MRT
Jakarta akan memberikan dampak signifikan yang menuju trend positif, bahwa
Jakarta pun memiliki sarana transportasi dengan kualitas yang tak kalah dengan
negara negara maju.
Transportasi Humanis Yang Peduli Kaum Difabel, MRT
Jakarta Mengupayakan Semaksimal Mungkin
Poto bareng seusai acara diskusi tentang MRT(dokpri)
Salah
satu ciri dari kota cerdas atau Smart City adalah memperlakukan manusia secara
humanis dengan pendekatan kemanusiaan yang menyentuh. Sarana transportasi bukan
melulu milik orang orang yang di anugerahi kesempurnaan jasmani, namun kawan
kawan kita dari kaum difabel pun mempunyai hak yang sama dalam pelayanan
transportasi. Pernah penulis mengikuti forum diskusi yang di selenggarakan
pihak MRT Jakarta, saat itu yang berkenan hadir adalah Bapak Wiliam Sabandar
dan juga Bapak Agung Wicaksana yang antusias mendengarkan komunitas difabel
yang memberikan masukan masukan agar MRT Jakarta pun memberikan ruang para
komunitas difabel untuk menikmati sarana transportasi secara aman, nyaman.
Pihak
MRT Jakarta berjanji, bila pada pelaksanaannya nanti, MRT Jakarta akan
memperhatikan fasilitas yang nantinya bisa di gunakan kaum difabel menggunakan
MRT, pihak MRT bersiap memberikan training khusus kepada staff MRT agar
kedepanya kaum difabel tidak kesulitan menggunakan fasilitas MRT Jakarta.
Hal
ini tentu saja di sambut antusias oleh kaum difabel yang di wakili oleh Panji
Putera Sahetapy yang merupakan buah hati dari pasangan aktor senior Ray
Sahetapy dan penyanyi dan juga aktris kawakan asal kota udang yakni Dewi Yull.
Jakarta Dan Kota Sekitarnya, Megapolitan Dengan Integrasi
Transportasi Mumpuni
Suasana stasiun Bekasi(dokpri)
Kota
Bekasi yang penulis berdomisili, kota Depok, kota Tangerang dan juga kota Bogor
merupakan daerah penyangga ibu kota, arus penumpang dari dan ke kota kota
penyangga serta Jakarta setiap harinya berjumlah ratusan ribu, bila tidak di
kelola secara benar akan memberikan efek buruk berupa kemacetan. Energi seolah
terbuang percuma di jalanan setiap hari. Di perlukan integrasi transportasi
antara Jakarta dan daerah penyangga di sekitarnya.
MRT
tidak berdiri sendiri sebagai moda transportasi di Jakarta, ada integritas
dengan moda transportasi lain seperti Trans Jakarta atau Commuter Line. Salah
satu hal yang dapat memutus mata rantai kemacetan Jakarta adalah mensinergikan
moda moda transportasi sehingga pergerakan jumlah pengguna jalan dapat di
maksimalkan sehingga kemacetan panjang yang saat ini seakan momok bagi penduduk
Jakarta dan sekitarnya terus berkurang.
Siapa Pun Pemimpinnya Pastilah Menginginkan Perubahan
Transportasi Publik Di Ibu Kota
Proyek
MRT Jakarta yang menelan biaya kisaran angka 16 triliun, dengan ground breaking
pengerjaan MRT di lakukan Bapak Joko
Widodo pada tanggal 10 Oktober 2013, ketika menjabat gubernur DKI Jakarta.
Namun jauh sebelum itu perintisan MRT Jakarta di mulai pada tahun 1985.
Sebenarnya siapa pun gubernurnya ternyata mempunyai satu visi ke depan agar
Jakarta memiliki moda transportasi modern namun tak melupakan sisi humanisme
bagi penduduk Jakarta.
Kesinambungan
pembangunan di setiap era pemimpin semestinya memberi pertanda bahwa mereka
telah bekerja keras untuk ibu kota tercinta. Semoga nantinya pun pemimpin baru
Jakarta akan terus menerima estafet kepemimpinan. Transportasi publik di
Jakarta memang harus benar benar di perhatikan karena bagaimana pun indikasi
rapinya transportasi di ibu kota merupakan hasil nyata yang terlihat.
Semoga
MRT Jakarta memberikan kebanggan kolektif bagi warga ibu kota dan juga warga
daerah penyangganya, impian transportasi modern sudah di depan mata, memang
saatnya Jakarta berubah ke arah yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar