Film My Generation yang akan tayang 8 November(dok:IFI Sinema)
Tahun 2017 dua bulan lebih beberapa
hari akan segera berakhir, di penghujung tahun atau tepatnya tanggal 9 November
nanti bioskop Indonesia akan di bikin penasaran dengan sebuah film besutan
sutradara Upi. Ifi Sinema yang telah hadir sejak tahun 2007 untuk meramaikan
khazanah layar perak nasional dengan film filmnya seperti Coklat Sroberi yang
rilis di tahun 2007. Ada pula juga film Radit Dan Joni, 3 Doa dan 3 Cinta serta
Coblos Cinta yang tayang di bioskop pada tahun 2008.
Di tahun 2009 film Serigala Terakhir, lanjut kemudian
Lovely Man tayang pada tahun 2012. Film Mika mewarnai perjalanan sinema tanah
air di tahun 2013, pada tahun 2017 ini hadir film berjudul Pertaruhan. Untuk
tahun yang sama, Ifi Sinema menghadirkan film terbaru yang temanya
bersinggungan dengan situasi kekinian. Bukan sebuah proyek biasa karena film
berjudul My Generation ini di bekali dengan riset sosial media listening selama
dua tahun, dan pengerjaan filmnya sendiri memakan waktu satu tahun.
Kid Zaman Now sering kali campuran bahasa Indonesia
dengan bahasanya ratu Elizabeth menjadi bahasa gaul kaum milenial yang identik
yang nggak mau lepas yang namanya gawai, selalu up date status di media sosial
mereka yang bukan Cuma satu. My Generation memberikan sisi realita yang
sesungguhnya dengan keadaan yang sebenarnya, sebuah jalinan cerita yang memang
terjadi dan juga masalah masalah yang di hadapi generasi melek kuota internet.
My Generation di dukung pendatang baru di dunia per
filman nasional tersebutlah nama nama seperti Bryan Langalo, Arya Vasco,
Alexandra Kosasie dan juga Lutesha. Ke empat pemain ini meski baru namun
terlihat total di kamera untuk menghayati peran mereka.
Gagal Liburan
Bukanlah Sebuah Kutukan
Empat Sahabat nan kompak(dok Ifi Sinema)
Liburan hal yang di tunggu tunggu bagi sebagian besar
siswa, begitu juga hal ini berlaku kepada empat sekawan yang bernama Zeke yang
di perankan oleh Bryan Langelo yang berkarakter pemuda pemberontak yang
menganggap orang tuanya tidaklah mencintainya, namun di sisi lain Zeke di kenal
sebagai teman yang menyenangkan dan sangat loyal pada sahabatnya, komunikasi
nan macet dengan ortu dan perasaan Zeke yang merasa ia bukanlah yang di
inginkan oleh orang tuanya.
Drama gagal liburan akibat video yang mereka buat dengan
warna protes tersirat tentang guru, sekolah dan keadaannya serta perlakuan
orang tua ternyata menjadi viral yang berdampak mereka tak boleh menikmati
liburan.
Dalam diri Orly yang diperankan Alexandra Kosasie kita
bisa melihat kecerdasan di matanya,perpaduan antara kritis, pintar dan
mempunyai prinsip. Emansipasi di antara zaman milenial yang berbicara tentang
keperawanan dan labeling bagi perempuan.
Orly di asuh dalam suasana single parent yang sialnya adalah sosok ibunya malah
berpacaran dengan seorang pria yang usianya jauh lebih muda.
Liburan yang gagal bukanlah kutukan bagi ke empat karib
yang sedang mencari identitas diri, liburan yang biasa biasa itu justru memberikan
kejutan kejutan dan pengalaman seru bagi mereka dan juga tentunya bagi Suki
yang di perankan oleh Luthesa yang berkarakter cool di banding teman sebayanya,
namun ternyata di balik itu tersimpan
sebuah krisis pede yang mendera jiwanya, alhasil karena sikap ortu nya
si Suki yang selalu berpikiran negatif, maka krisis kepercayaan diri Suki
semakin menggunung.
Pelajaran hidup tentang liburan yang tak istimewa namun
banyak sekali sisi petualangan di rasakan Konji yang di mainkan oleh Arya
Vasco, sifat naif nya, polos seakan melekat kepadanya. Konji sangat sebal
dengan sikap kolot dan konservatifnya. Tak dinyana ternyata satu peristiwa yang
membuatnya shock gegara moralitas yang di tunjukan ortunya sehingga rasa respek
kepada ortunya seakan menguap.
Orang Tua Yang
Terbaik Di Masanya, Benarkah?
Film My Generation di isi juga dengan akting pemain senior yang sudah malang
melintang di kancah perfilman tanah air, nama nama beken yakni Tyo Pakusadewo,
Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi dan Aida
Nurmala. Bintang bintang keren ini beradu akting dengan rising star perfilman
Indonesia.
Orang tua memang selayaknya tampil sempurna di hadapan
anak anaknya, yang baik baik mereka ceritakan kepada generasi penerusnya, tapi
apakah itu memang sejujurnya terjadi? Entahlah namun yang pasti, orang tua akan
memberikan bagaimana contoh positif di saat mereka muda dan membandingkannya
dengan apa yang terjadi sekarang pada anak anaknya.
Namun pendapat orang tua seolah ingin di tepis oleh kaum
muda milenial, dan itulah sebuah konflik terjadi, dari sudut pandang yang
berbeda membuat film My Generation menemukan titik perbedaan yang tajam menjadi
ruh dari film ini. Konflik pun tak bisa di hindari, generasi milenial mencap
para ortu yang mengukur pencapaian kehidupan lebih matrealistis karena mengukur
masa depan anaknya dengan pencapaian yang bersifat kebendaan seperti banyak
duit, tajir ataupun sukses.
Padahal si anak milenial lebih ingin di hargai karena
mereka bahagia dengan mimpi yang ingin di capai, anak anak muda yang tak ingin
di paksa seperti yang orang tua inginkan. Sepertinya film ini cocok untuk parenting
orang tua deh agar kid zaman now bisa di
pahami dengan segala apa adanya. Suasana zaman di film ini begitu dekat dengan
kehidupan sekarang, saatnya saling mendengar apa yang seharusnya di lakukan
orang tua ke anaknya atau sebaliknya.
Penasaran dengan My Generation, saatnya siapin spidol dan
lingkarin di kalender tanggal 9 November, My Generation hadir di bioskop
bioskop tanah air, nikmati film penuh warna warni ini, pada hakekatnya anak
muda ingin di mengerti.
Wajib nonton biar tau gimana sih isi hati dan keinginan remaja masa kini
BalasHapusYang penasaran dari film ini, apalagi sih yang mau dtampilkan mba Upi. Tahu sendiri kan film-filmnya bagus punya dan sering munculin cerita tak disangka. Ah sungguh penasaran
BalasHapus