Bersama teman teman di tempat yang baru, lebih bahagia, lebih bersahabat(dokpri)
Acap kali
kita mesti berdamai dengan diri sendiri karena merasa jengkel dengan seseorang,
kejengkelan yang timbul di sebabkan berbagai hal, entah itu kita merasa di
perlakukan tidak adil, menghadapi kenyatan bahwa selama ini ‘kenyamanan’ kita
terusik, ataupun sebab akibat yang tentunya kita sendiri lebih tahu mengapa
kita merasa sebal dengan seseorang.
Pernah merasa sebal bingit saat harus di mutasi di tempat
yang lebih jauh dari tempat tinggal, selain memang ongkos yang di keluarkan
jauh lebih besar, ada rasa jengkel ternyata orang orang terdekat dari pimpinan
nggak kena mutasi, hmm sakitnya tuh di sini, mentang mentang bukan berada di
lingkaran pimpinan eh kena deh mutasi hehehe.
Awal awalnya sih nggak bisa nerima harus bangun lebih
pagi dan mengalami waktu tempuh perjalanan yang otomatis lebih lama, belum lagi
kendala macet di jalanan, tapi itu Cuma beberapa
waktu merasa cobaan hidup kok gini gini amat dah. Seiring waktu berjalan,
akhirnya penulis pun bisa mulai beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru
meski harus menerima ritme kerja yang nggak biasa. Lebih cape sih iya karena
memang kerjaan baru lebih menekankan kekuatan fisik gitu lho.
Tapi di enjoyin aja dah, lagi pula suasana kerja juga
atmosfirnya lebih ngenakin ternyata, bisa libur di hari Minggu, sesuatu yang
istimewa karena di tempat lama, hari minggu itu waktunya harus ngejar omset
penjualan.Ternyata Tuhan punya rencana lain asalkan kita mampu mensyukuri apa
yang di berikan dengan rasa ikhlas.
Berangsur angsur rasa dendam yang dulunya membuhul,
lambat laun mulai terkikis, setiap orang mungkin mempunyai suratan takdir dalam
kehidupannya, ya akhirnya dendam itu mulai kempes dan sirna dengan sendirinya,
kayaknya nggak usah lama lama deh miara dendam, kita bisa kok berdamai dengan
sendirinya. Lebih baik miara ayam kayaknya di banding miara dendam, hehehe.
Ayam sih kalau di piara yang pastinya bermanfaat bagi kita, entah itu dagingnya
atau pun telur.
Nah ini miara dendam, bikin sakit hati, malah ngerusak
diri sendiri, alih alih menuntaskan dendam malah diri sendiri jadi sakit. Hal
yang paling utama adalah melupakan bahwa kita pernah terzholimi, itu langkah
penting agar dendam tidak terus membara, yang kedua serahkan saja semuanya
kepada Sang Illahi karena di situlah simpul jawaban yang pasti, Tuhan tidak
akan pernah menyia-nyiakan umatNYA dan itu merupakan kunci utama dan
menyadarkan diri kita bahwa setiap kejadian yang kita alami sebenarnya rahasia
Illahi dan mungkin hal yang terbaik di berikan ALLAH SWT.
Hati benar benar plong setelah membuang rasa dendam,
jengkel serta amarah, memulai hidup baru di tempat kerja baru dan bertemu rekan
rekan baru, pengalaman jengkel dengan atasan gegara memutasi ke tempat yang
lebih jauh dari tempat tinggal, bisa di minimalisir, semua akan baik pada
akhirnya, dan ehm...ehm. Ternyata beberapa waktu setelah penulis berada di
tempat baru dengan kenyamanan yang terasa lebih baik. Dapat kabar bahwa atasan
saya yang dulu memutasi, dia pun kena mutasi juga bahkan mutasinya nggak
tanggung tanggung coi, ke ujung timur nusantara yang ratusan kilo meter jauhnya
dari anak isteri.
Entah apakah saya senang atau tertawa puas mendengar
kabar tersebut, akhirnya memang jalan hidup seseorang tidak bisa kita raba,
Allahualam.
Bener banget, kalau dendam dan rasa benci sudah hilang, malah hati makin nyaman loh
BalasHapus