Pages

Rabu, Desember 18, 2019

Bepe Pantas Banget Di Sebut Legenda Sepak Bola Indonesia


                                                Laga terakhir Bambang Pamungkas saat Persjia versus Persebaya(dok: Antara)



Stadion Gelora Bung Karno disesaki penonton yang memakai jersey Persija Jakarta, The Jak setia menonton pertandingan Liga 1 Indonesia yang mempertemukan tuan rumah Persija Jakarta kontra Persebaya Surabaya. Pekan ke 33 ini memang menyajikan duel Bajul Ijo dengan Macan Kemayoran, bukan melulu tentang pertandingan Liga 1 yang akhirnya dimenangkan Bajul Ijo dengan skor tipis 2-1, namun pertandingan ini sarat makna dengan mainnya Bambang Pamungkas saat pertandingan berjalan di menit ke 75. Bepe begitu Bambang Pamungkas akrab disebut, main menggantikan Sandi Sute.

Pelatih Persija, Edson Tavares memutuskan legenda sepak bola Indonesia ini memasuki lapangan hijau dan pertandingan ini merupakan laga terakhir bagi Bepe karena ia memutuskan pensiun dan mengakhiri karier panjang sepak bola, dunia yang telah membesarkan namanya. Bambang Pamungkas lahir di Semarang, Jawa tengah pada tanggal 10 Juni 1980. Yang paling ikonik dari penampilan Bepe adalah lompatannya saat menyundul bola, meski hanya bertinggi 170 cm namun tandukan atau heading Bepe adalah salah satu andalan untuk mencetak gol.

Dalam karier sepak bola profesioanal yang pernah ia lakoni, beberapa kali Bepe berganti ganti klub, mulai klub lokal hingga mancanegara yang pernah memakai jasanya. Di tim nasional untuk saat ini Bepe masih menjadi pemain yang paling banyak memperkuat timnas Merah Putih, total pertandingan Bepe saat berada di skuad Garuda adalah 87 kali pertandingan dengan jumlah gol yang di cetaknya adalah sebanyak 37 gol, jumlah caps alias banyaknya pertandingan dan jumlah gol yang tercipta di timnas belum bisa dipecahkan oleh pemain lainnya.

Meski kariernya gemilang di dunia sepak bola, ada satu hal yang mengganjal dalam karier Bepe untuk timnas Indonesia, seperti diketahui bahwa selama tiga dekade terakhir prestasi bal balan Indonesia kemarau gelar juara, hasil terbaik hanya bisa sebagai runner up dan medali perak yang di raih. Generasi Bepe saat aktif bermain belum pernah sebiji gelar pun yang mampu dipersembahkan dan dalam akun blog pribadinya, Bambang Pamungkas mengakui bahwa dirinya adalah generasi gagal karena belum satu trophy pun dipersembahkan.

Namun dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pemain yang pernah memperkuat Selangor FA, Persija Jakarta, Pelita Bandung Raya dan pernah menjadi pemain pinjaman ERD Nord ini memiliki jiwa sportivitas dan juga setia untuk membela timnas, sejatinya legend akan tetap menjadi seorang legenda. Sosok Bepe akan tetap dikenang sebagai pemain yang paling banyak bermain untuk timnas Indonesia.

Pada akhirnya memang faktor usia memang menjadi alasan mengapa seorang atlet harus mundur dan memberikan tempat bagi para juniornya, kehadiran Bepe adalah panutan bagi atlet atlet sepak bola, di balik hebatnya seorang olahragawan memang tertanam jiwa ksatria dan itu ada dalam diri si atlet. Bambang Pamungkas menyatakan undur diri dari hingar bingar sepak bola tanah air namun karier sepak bolanya yang berwrna di pentas nasional akan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

Semoga saja sepeningggal Bambang Pamungkas, akan lahir talenta talenta terbaik tanah air yang mampu mengisi kekosongan posisi striker murni yang jago dalam duel duel di udara, harapan kita semua adalah otoritas tertinggi sepak bola tanah air yakni Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia(PSSI) memberikan jam terbang lebih lagi kepada para pemain muda, dan untuk para veteran yang telah membela timnas, nasib masa tua pemain pun harus diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar