Mas Pepeng(alm) bersama istri tercinta yang setia mendampingi(dok:liputan6.com)
Telekuis jari
jari termasuk salah satu kuis yang paling diingat oleh para pemirsa RCTI,
durasi kuisnya sekitaran tiga menit, yang heboh adalah pembawa kuisnya, seorang
yang ceplas ceplos dan juga nyablak dia adalah Ferasta Soebadri namun lebih
dikenal sebagai Pepeng, mengenang kembali pria yang meninggal pada tanggal 6
Mei 2015, Mas Pepeng adalah entertainment sejati, sebelum meninggal , pria
kelahiran Sumenep 23 September 1954, mengidap penyakit langka yaitu multiple
sclerosis yang membuatnya harus berada di kursi roda, meski sakit mendera namun
Mas Pepeng tak begitu saja menyerah kepada penyakit yang dideritanya, kegiatan
menulis adalah satu hal yang dilakukan Pepeng ketika sakit, ketegarannya
menghadapi penyakit membuat orang orang mengagumi kegigihannya untuk tetap
berkarya.
Sebuah
kalimat pendek dan tegas terlontar dari mulut Ferasta Soebardi yang bikin kita
semua merinding, kalimat pendek yang terasa makjleb, bahkan sesudah kematiannya
lima tahun silam” Jangan Mati Sebelum Ajal
Datang”, sebuah nasehat dari seseorang yang saat
itu sedang menghadapi ganasnya sebuah penyakit yang memaksanya berada di tempat
tidur, namun soal berkarya adalah hal lain dan ini nilai positif bagi kita
semua, nikat sehat adalah satu hal yang patut kita syukuri, almarhum Pepeng
mengajarkan tentang bagaimana tetap bersyukur meski didera penyakit, semoga
almarhum tenang di alam kubur, alfatihah untuk Ferasta Soebadri yang telah
meninggalkan kita untuk selama lamanya.
Semasa hidupnya, Pepeng dikenal sebagai pernah memenangkan Lomba Lawak Mahasiswapada tahun 1978, di dapuk sebagai juara satu, juara kedua adalah Krisna Purwana dan juara ketiga Nana Krip, nama Pepeng mulai berkibar saat memperkuat Sersan Prambors bersama Sys Ns, Krisna dan juga Nana Krip. Semenjak itu namanya pun ngetop sebagai presenter dan juga aktor film,beberapa judul film yang dibintangi Pepeng adalah Rojali dan Juleha(1979), Sama Sama Enak(1986), Anunya Kamu(1986) ada beberapa film yang pernah ia bintangi, hingga akhirnya menjadi pembawa acara kuis legendaris di salah satu tivi swasta yang bernama Jari Jari. Pernah menepi dari hingar binger dunia entertainment, Pepeng juga merasakan dunia kantoran dan bekerja sebagai pegawai di bank Pinaesaan serta menjajal di perusahaan Bakrie Group.
Semasa hidupnya, Pepeng dikenal sebagai pernah memenangkan Lomba Lawak Mahasiswapada tahun 1978, di dapuk sebagai juara satu, juara kedua adalah Krisna Purwana dan juara ketiga Nana Krip, nama Pepeng mulai berkibar saat memperkuat Sersan Prambors bersama Sys Ns, Krisna dan juga Nana Krip. Semenjak itu namanya pun ngetop sebagai presenter dan juga aktor film,beberapa judul film yang dibintangi Pepeng adalah Rojali dan Juleha(1979), Sama Sama Enak(1986), Anunya Kamu(1986) ada beberapa film yang pernah ia bintangi, hingga akhirnya menjadi pembawa acara kuis legendaris di salah satu tivi swasta yang bernama Jari Jari. Pernah menepi dari hingar binger dunia entertainment, Pepeng juga merasakan dunia kantoran dan bekerja sebagai pegawai di bank Pinaesaan serta menjajal di perusahaan Bakrie Group.
Menjelang ajang menjemput pria yang humoris ini, ada
kisah haru yang menyertainya,ternyata dibalik ranjang yang
digunakan Mas Pepeng,pikiran pikiran seorang Ferassta Soebardi begitu memikat
untuk di kenang kembali, ketangguhannya dan kesabaran menghadapi penyakit
memberi kita inspirasi, yang menjadi haru adalah, produktifitas Pepeng justru
ada di sebuah ranjang, dalam berkarya ia tetap berada di ranjang karena
penyakitnya itu pula ia tak bisa beraktifitas bebas, namun berkarya tetap di
lakukan dan hal itu memang luar biasa sekali.
Lima tahun setelah kepergian Pepeng, mungkin kita yang pernah melihat aksi beliau di televisi, masih mengingat kehadirannya yang rame dan ketawa ngakak yang begitu khas, penulis pernah bertemu sekali dengan beliau saat hadir dalam kajian di sebuah radio swasta ternama di Bekasi, aslinya memang Pepeng adalah orangnya humoris dan penuh canda, meski artis namun sosoknya tak menyiratkan kesombongan, tetap rendah hati. Semoga pencapaian beliau semasa hidup dan prestasinya di bidang seni menjadi inspirasi, betul juga adigium yang dikatakan Pepang bahwa “Jangan Mati Sebelum Ajal. Yang bisa mengubah hidup kita adalah dari diri kita sendiri, jadi positif untuk kehidupan atau malah negative, kita jua yang menentukan pilihan itu, kami akan mengenangmu wahai Ferasta Soebadri.
Lima tahun setelah kepergian Pepeng, mungkin kita yang pernah melihat aksi beliau di televisi, masih mengingat kehadirannya yang rame dan ketawa ngakak yang begitu khas, penulis pernah bertemu sekali dengan beliau saat hadir dalam kajian di sebuah radio swasta ternama di Bekasi, aslinya memang Pepeng adalah orangnya humoris dan penuh canda, meski artis namun sosoknya tak menyiratkan kesombongan, tetap rendah hati. Semoga pencapaian beliau semasa hidup dan prestasinya di bidang seni menjadi inspirasi, betul juga adigium yang dikatakan Pepang bahwa “Jangan Mati Sebelum Ajal. Yang bisa mengubah hidup kita adalah dari diri kita sendiri, jadi positif untuk kehidupan atau malah negative, kita jua yang menentukan pilihan itu, kami akan mengenangmu wahai Ferasta Soebadri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar