Ikhtiar minum obat agar lekas sembuh(dokpri)
Pandemi Corona memang banyak memberi pelajaran baru tentang kesehatan, jika sebelum Covid-19 masalah batuk adalah hal yang sepele dan lumrah dalam keseharian, namun tidak saat Corona virus sedang menyebar seperti saat ini, kita batuk orang orang was was dan begitu pula sebaliknya. Bahkan kini etika batuk pun menjadi populer yakni menggunakan siku tangan, kenapa siku? Karena areal ini tak bersentuhan dengan bagian lain, beda dengan telapak tangan yang berpotensi bersentuhan dengan bagian tubuh orang lain.
Salah satu nikmat yang paling kita syukuri adalah nikmat sehat, saat tubuh fit maka disaat itu acapkali kita abai terhadap tubuh, bekerja terus, makan dengan takaran mengikuti hawa nafsu, sikat sambal sepedas level berapa pun, enak rujakan rame rame karena ada rasa manis, asem dan juga pedas, memang sih tidak serta merta setelah menyantap maka tubuh kita merasa sakit, namun tunggu berapa lama maka akan terjadi juga, percayalah.
Dan di saat sakit mendera maka yang terpikir adalah betapa senangnya dianugerahi sehat badan, sehat pikiran, saat badan terkulai kuyu, ketika lidah kelu mencecap rasa, saat mata serasa berkunang kunang,ah betapa nelangsanya yang menderita sakit.
Seperti itulah yang dirasakan penulis dalam satu minggu terakhir, sakit maag kambuh lagi, perut rasanya dipilin pilin perih sekali, belum lagi batuk dan juga pilek, di musim Corona pula, duh aduh aduh gimana nih, beruntung hanya flu biasa, mungkin efek minum es cendol kekinian di sebuah pusat perbelanjaan, malam hari pula, by the way, akhirnya berangsur sembuh, alhamdulillah.
Bagaimana dengan maag? Untuk soal ini sejujurnya adalah satu hal yang paling”menyebalkan” jangan anggap enteng bro tentang penyakit yang berkaitan dengan lambung ini, ketika keseringan makan pedas dan asam, wahai yang mempunyai riwayat maag waspadalah, saat telat makan dan lupa karena kesibukan, percayalah ini akan menyebabkan masalah di kemudian hari.
Nggak bisa bekerja seperti biasa, karena penulis adalah buruh biasa dan tetap bekerja meski ada taggar #DirumahSaja.
Dengan sangat terpaksa menepi untuk beristirahat dan memasuki fase rawat jalan di sebuah klinik di dekat perumahan. Yang namanya muntah dari yang pait banget hingga asem banget itulah hal yang terjadi, makan salah, nggak makan tambah sengsara, meski memang perih tapi asupan makanan harus ada, kalau diceritain mah sedih banget deh saat maag kumat, rasanya gimana gitu.
Namun perlahan tapi pasti, disiplin meminum obat sebagai bagian ikhtiar kesembuhan, tetap percaya bahwa ALLAH adalah yang menyembuhkan kita semua, perlahan lahan rasa sebah, rasa eneg dan rasa nggak enak di lambung berangsur angsur pulih.
Nggak enaknya sakit ketika wabah pandemi Covid-19, sepertinya apapun sakitnya selalu di hubung hubungkan dengan Corona, jangan jangan kena deh atau was was lainnya yang menyertai.
Semoga para medis, dokter, petugas kesehatan hingga cleaning service di rumah sakit di seluruh Indonesia dan terutama yang berjibaku di garis depan menghadapi pandemi Covid-19 dikuatkan saat bertugas, penulis saja yang baru maagnya kambuh rasanya gimana gitu, lha ini harus head to head melawan Covid-19.
Semoga suasana di Indonesia pulih kembali, apa lagi sebentar lagi umat muslim akan menyambut bulan suci Ramadhan. Sudah ya Covid-19 saatnya kamu pulang, biarkanlah kami disini menikmati syahdu bulan suci tanpa perlu direcoki ganasnya virusmu. Semoga kita semua sehat selalu, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar