Bansos pun diterima nih(dokpri)
Tak ada barang datang dari suplier yang tiba di gudang tempat penulis bekerja, hal ini membuat Mang Cecep kelimpungan karena penghasilan harian dari bongkar muat adalah “nyawa” bagi keluarganya.
Apa boleh buat selama hampir tiga bulan, bongkar muat seakan terhenti, terasa benar dampak dari penyebaran pandemi Covid-19.
Hidup harus berlanjut, perut pun mesti terisi, tak bisa bertopang dagu dan juga dibiarkan begitu saja. Beruntung ada informasi bahwa untuk warga yang terdampak pandemik Corona berhak mendapatkan bantuan sosial dari presiden RI. Akhirnya dana APBN pun digelontorkan untuk bansos.
Mang Cecep yang kesehariannya berprofesi sebagai kuli bongkar muat, Pak Hendra yang merupakan sekuriti dan juga penulis serta teman teman yang jam kerjanya bergiliran di shift, selang seling bergantian hari akhirnya di data sebagai penerima bansos.
Ada sih cerita dari teman teman dari wilayah Jakarta dan kota Bekasi, bahwa bansos telah di distribusikan kepada warga, namun untuk wilayah kabupaten Bekasi ternyata bansos nggak ada beritanya nih, sepi sepi saja gitu deh entah kenapa.
Cara mendapatkan bansos cukup mudah dan nggak berbelit, cukup setor kopi KTP, mengisi data dan setelah itu tinggal korlap yang menghubungi pihak yang menyalurkan bansos itu sendiri.
Akhirnya beberapa puluh nama pun mengisi data dan mengajukan bansos. Nggak perlu njelimet lho, bawa kendaraan dan bawa data akhirnya dapat juga tuh bansos dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Ada binar bahagia dari wajah Mang Cecep saat bansos benar benar di terima, maka tak tertolaklah paket bansos yang dibungkus tas berwarna merah putih dengan tulisan”bantuan Presiden RI”, mau tahu isinya apa saja sih?
Ada beras rojolele seberat sepuluh kilogram, sarden ukuran besar dua, ukuran kecil enam kaleng, mie instan sebanyak dua belas bungkus, minyak goreng dua liter dan saus.
Rasanya gimana gitu lho dapat bansos, rasanya negara ikut hadir disaat rakyat kesusahan seperti ini.
Ya paling tidak merasa nggak sia sia deh bayar pajak buat negara, apa yang kita berikan kepada negara tercinta bisa balik lagi berupa paket sembako.
Meski nggak ngarepin bener dapat lagi, paling nggak terasa terobati lara deh, bayangkan saja di kabupaten Bekasi mah nggak kedengeran pisan bansos turun, rerata teman teman penulis berdomisili di kabupaten Bekasi tapi sama saja ceritanya, belum pernah dapetin bantuan dari pemerintah setempat, nggak tahu juga kalau di wilayah lain mah, moga moga saja sih ada gitu.
Thanks juga untuk bro Dedi Hartono S.Sos yang berbaik hati menginfokan dan juga mendata serta menyalurkan bantuan sosial.
Semoga saja situasi pandemi Covid-19 segera berlalu, situasi menjadi normal kembali, buruh buruh bekerja kembali dan masuk kerja seperti biasa dan tak mengalami pemotongan gaji atau juga di berhentikan alias PHK.
Tetap jaga jarak ya, nggak lupa kenakan masker, negeri ini nggak kebal virus corona lho, buktinya dari hari ke hari malah tambah banyak.
Tampaknya pemerintah nggak perlu bikin kalung anti virus Corona dehðŸ¤.
Cukupkan saja kebutuhan sembilan bahan pokok dan distribusi pembagiannya lebih teratur. Nggak apa apa niru konsep bantuan dari pemerintah sebelumnya, jika konsepnya baik maka rakyat pun akan berterima kasih kok.
Mang Cecep dan juga jutaan warga Indonesia dibelahan mana pun akan merasa gembira jika negara hadir dan ada saat nestapa dan bencana melanda dan itulah sejatinya ideologi Pancasila bahwa Keadilan Sosial bagi rakyat Indonesia memang benar benar ada dan bukan retorika, apalagi ngaku ngaku paling Pancasila, ngerti ora son?
Wah asyik ya dapat bansos.. Saya kalau dengar beginian suka kesel. Di awal pandemi saya dan teman2 di satu lokasi ditawarkan oleh pemdes untuk daftar.. Hanya dengan sombong kami menolak.. biar diberikan pada yg membutuhkan saja.. eh akhir2 ini kami malah membutuhkannya...
BalasHapusbenarvaku juga setuju...yang penting kalau psbb ketat cukupkan saja bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak langsung 😊
BalasHapussemoga saya juga bisa dapat bantuan sosial seperti itu, hihihi
BalasHapus