Generasi inilah yang mempunyai nama jadul yang saat ini tak dimiliki oleh bayi zaman now(dokpri)
Pernah heboh saat seorang isteri dari pemain sinetron
yang misuh misuh saat nama anaknya di tiru oleh orang lain, nama anaknya adalah
Zylevchia Ecclesia Heckenburker, si Ibu sangat sewot karena ada orang lain yang
mencatut nama bayinya, menurut Ibu Franda yang merupakan isteri actor Samuel
Zylgwyn ini bahwa nama tersebut merupakan pencarian dari beragam nama yang
dianggap cocok untuk buah hatinya, eh sudah susah susah cari nama malah dicatut
pula, persoalan yang mencuat di tahun lalu meramaikan jagad dunia maya saat
itu.
Setiap
nama pasti punya makna,dan nama adalah do'a bagi si jabang bayi,kelak di
kemudian hari dalam perjalanan hidupnya berguna bagi bangsa ,agama,negara dan
orang tua,itulah asa kedua orang tua kita saat menamakan anak anaknya.Maka
sebutlah nama teman saya Triana Dewi Agustina yang berarti,anak perempuan
ketiga lahir di bulan agustus,teman teman saya yang sepantaran dan karena kami
tinggal di lingkungan Sunda,banyak teman saya yang mengulang nama depan di
belakang namanya,contoh Yuyud Wahyudi,Yogi Suprayogi,Yadi Supriadi,Yaya Sunarya
dan banyak nama lainnya terkesan seru didengar oleh telinga zaman
now.
Setelah penulis beranjak dewasa,dan berinteraksi dengan teman teman luar daerah,maka perbendaharan nama yang saya kenal semakin banyak,khususnya dari teman teman Jawa Tengah,Jatim,Jogja,saya sengaja tak menyebut mereka orang Jawa,sebab penyebutan mereka sebagai orang Jawa sudah salah kaprah,bukankah orang orang Sunda,Betawi,Baduy pun sebenarnya orang Jawa juga karena mereka pun tinggal di pulau yang sama?
Maka saya pun mengenal nama Sudarmanto,Paijo,Kamisem,Ponijem,Paimin dan deretan nama nama yang kayak familiar banget sebagai'orang Jawa' dan mereka nyantai saja dengan nama tersebut.
Begitu pun dengan nama nama teman daerah lain di nusantara,memiliki karakter dan identifikasi yang menunjukan di mana dia berasal,nama nama zaman dulu,di generasi yang lebih tua,khususnya di daerah Bekasi yang saya tinggali,bahkan nama namanya unik dan singkat,seperti Boih,Epon,Jiih dan masih banyak koleksi nama lainnya yang kedengaranya unik dan juga simple, mungkin dengan nama yang singkat tersebut, orang tua berharap gampang mengingat nama anak anaknya mengingat di zaman dahulu mah mempunyai banyak anak bukanlah sesuatu yang aneh bagi mereka dan lingkungan disekitarnya.
Namun di dekade sekarang,rasaya sulit menemukan anak anak bernama seperti nama orang tuanya,mungkin untuk anak anak yang terlahir di era milenium,sangat jarang orang tuanya menamakan nama nama jadul,sekarang nama nama anak biasanya mengikuti trend nama nama indah dari khazanah bahasa Arab,maka banyak sekali nama nama seperti Salsabilla,Fadillah,Fauzan,Fariz dan deretan nama yang dulu tak pernah terpikirkan oleh orang tua di era tahun 70an atau 80an.
Gelombang penamaan unsur lokal sepertinya bukan trend lagi untuk orang tua zaman sekarang,rasanya di tahun tahun sekarang saya sangat jarang sekali mendengar nama bayi di cantumkan dengan nama Paijo,Paimin,Ningrum,Komalasari,atau nama nama yang dulu sepertinya keren untuk disebutkan.Inikah trend?
Mungkin dengan besarnya pengaruh K Pop,jangan jangan banyak ibu muda menamakan nama anaknya dengan nama nama Korea,entahlah apakah hal ini menjadi kepopuleran sesaat misalnya.
Jadi kangen sama teman teman sekolah pemilik nama,Irma Yuli Farida,Iyan Yuliandi,Suparman,Yuyud Wahyudi,Jodi Hernandi,Masduri,Yodi Rudiantono,Rita Komala,Leni Sri Rahayu,nama nama itulah yang banyak beredar saat saya bersekolah,dan rasanya sulit menemukan nama nama tersebut di sekolah sekolah zaman sekarang,kemanakah mereka semua,ane kangen kalian sob. Gelombang penamaan bayi dengan arti kata campuran dari kata Arab, Latin hingga ada unsur Indonesia sepertinya menjadi popular saat ini, entah kapan lagi trend penamaan bayi yang khas nama Indonesia dengan unsur budaya lokal, mungkin bisa jadi nama nama jadul yang disandang para orang tua, malah nanti jadi trend kembali, siapa tahu bukan?
Setelah penulis beranjak dewasa,dan berinteraksi dengan teman teman luar daerah,maka perbendaharan nama yang saya kenal semakin banyak,khususnya dari teman teman Jawa Tengah,Jatim,Jogja,saya sengaja tak menyebut mereka orang Jawa,sebab penyebutan mereka sebagai orang Jawa sudah salah kaprah,bukankah orang orang Sunda,Betawi,Baduy pun sebenarnya orang Jawa juga karena mereka pun tinggal di pulau yang sama?
Maka saya pun mengenal nama Sudarmanto,Paijo,Kamisem,Ponijem,Paimin dan deretan nama nama yang kayak familiar banget sebagai'orang Jawa' dan mereka nyantai saja dengan nama tersebut.
Begitu pun dengan nama nama teman daerah lain di nusantara,memiliki karakter dan identifikasi yang menunjukan di mana dia berasal,nama nama zaman dulu,di generasi yang lebih tua,khususnya di daerah Bekasi yang saya tinggali,bahkan nama namanya unik dan singkat,seperti Boih,Epon,Jiih dan masih banyak koleksi nama lainnya yang kedengaranya unik dan juga simple, mungkin dengan nama yang singkat tersebut, orang tua berharap gampang mengingat nama anak anaknya mengingat di zaman dahulu mah mempunyai banyak anak bukanlah sesuatu yang aneh bagi mereka dan lingkungan disekitarnya.
Namun di dekade sekarang,rasaya sulit menemukan anak anak bernama seperti nama orang tuanya,mungkin untuk anak anak yang terlahir di era milenium,sangat jarang orang tuanya menamakan nama nama jadul,sekarang nama nama anak biasanya mengikuti trend nama nama indah dari khazanah bahasa Arab,maka banyak sekali nama nama seperti Salsabilla,Fadillah,Fauzan,Fariz dan deretan nama yang dulu tak pernah terpikirkan oleh orang tua di era tahun 70an atau 80an.
Gelombang penamaan unsur lokal sepertinya bukan trend lagi untuk orang tua zaman sekarang,rasanya di tahun tahun sekarang saya sangat jarang sekali mendengar nama bayi di cantumkan dengan nama Paijo,Paimin,Ningrum,Komalasari,atau nama nama yang dulu sepertinya keren untuk disebutkan.Inikah trend?
Mungkin dengan besarnya pengaruh K Pop,jangan jangan banyak ibu muda menamakan nama anaknya dengan nama nama Korea,entahlah apakah hal ini menjadi kepopuleran sesaat misalnya.
Jadi kangen sama teman teman sekolah pemilik nama,Irma Yuli Farida,Iyan Yuliandi,Suparman,Yuyud Wahyudi,Jodi Hernandi,Masduri,Yodi Rudiantono,Rita Komala,Leni Sri Rahayu,nama nama itulah yang banyak beredar saat saya bersekolah,dan rasanya sulit menemukan nama nama tersebut di sekolah sekolah zaman sekarang,kemanakah mereka semua,ane kangen kalian sob. Gelombang penamaan bayi dengan arti kata campuran dari kata Arab, Latin hingga ada unsur Indonesia sepertinya menjadi popular saat ini, entah kapan lagi trend penamaan bayi yang khas nama Indonesia dengan unsur budaya lokal, mungkin bisa jadi nama nama jadul yang disandang para orang tua, malah nanti jadi trend kembali, siapa tahu bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar