Mirah Sumirat, srikandi buruh Indonesia(dokpri)
Memimpin
organisasi pekerja yang memayungi anggota sebanyak 70.000 merupakan tantangan tersendiri, berjuang untuk
sejahterakan buruh dan keluarga merupakan amanat yang di emban oleh Presiden
Aspek Indonesia bernama Mirah Sumirat SE. Persoalan buruh yang begitu banyak
tak menyurutkan nyali perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 1974.
Aktifis buruh yang bekerja di PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta kerap
menyuarakan bahwa buruh atau pekerja berhak untuk hidup layak.
Perempuan yang mengenyam pendidikan di Universitas Islam
Empat Lima(Unisma) Bekasi, menjadi presiden Aspek Indonesia setelah di
adakannya Kongres Luar Biasa Asosiasi Pekerja Indonesia yang di selenggarakan
di Jakarta pada tanggal 13-14 September 2014. Setelah terpilih sebagai presiden
dari federasi pekerja ia pun mulai membenahi roda organisasi, dengan anggota
afliasi yang lumayan banyak, Mirah Sumirat terus berkonsolidasi agar pekerja
Indonesia khususnya yang menjadi anggota Aspek Indonesia memahami peran sebagai
anggota serikat.
Di Jalanan
Suarakan Keadilan Bagi Para Buruh Indonesia
Orator ulung di parlemen jalanan(dok:kspi.or.id)
Jika sebagian perempuan menghindari jalanan agar tidak
kepanasan, namun berbeda dengan sosok perempuan berjilbab ini, jalanan adalah
bagian mengekpresikan diri, kaum buruh terutama di ibu kota semakin mengenal
kehadiran presiden Aspek Indonesia, dalam beberapa kali aksi buruh di jalan ibu
kota, Mirah kerap menyuarakan agar keadilan buruh di Indonesia bisa di tegakkan.
Suara khasnya yang lantang semakin terdengar luas di mana
mana, dari mobil komando ia hadir dengan berdiri tegar, isu isu perburuhan
semisal kendala upah murah yang tak pernah selesai di negeri ini menjadi topik
yang menarik untuk di bahas, tentang kebebasan berserikat yang banyak di
intimidasi, jalanan tak membuat Mirah Sumirat ciut nyali, aura keberaniannya
bersanding dengan kecantikan khas perempuan Indonesia.
Cuaca panas bukan halangan untuk suarakan kebenaran dan
keadilan, tak surut Mirah melangkah ke dunia perburuhan, dunia yang sebagian
orang menganggap itu adalah dunia maskulinitas. Perempuan harus di berdayakan
di dunia kerja dan itu adalah cita cita Mirah Sumirah semenjak menjadi anggota
serikat pekerja.
Jabatan
Tingkat Internasional Dalam Genggaman Perempuan Indonesia
Mirah Sumirat dalam forum buruh internasional(dok:kspi.or.id)
Tak melulu berada di jalanan dengan gaya orasi yang
berapi api, perempuan yang tahun ini genap berusia 42 tahun menapaki dunia
perburuhan untuk tingkat global pun di jajaki, setahun yang lalu Mirah Sumirat
mengemban amanah sebagai Presiden UNI Asia Pasific Women’s Commitee dengan masa
jabatan 2015-2019, tentu saja jabatan prestise yang merupakan pengakuan bagi
perempuan Indonesia adalah kehormatan yang besar.
Mirah Sumirat terpilih dan menggantikan presiden
terdahulu yang berkewarga negaraan Selandia Baru. Konferensi Wanita yang di
selenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia dan di hadiri oleh 22 negara Asia
Pasifik yang mempresentasikan para wakil pimpinan serikat pekerja dengan suara
bulat memilih Mirah Sumirat sebagai presiden.
Di Forum Uni APRO saat dalam kata sambutan, Mirah Sumirat
mengatakan “ Pekerja perempuan di seluruh dunia untuk mencermati tantangan dan
masalah yang di hadapi perempuan dalam bekerja, antara lain soal perbedaan hak
hak dasar dan diskriminasi di tempat
kerja. Kita punya tanggung jawab bersama membantu mereka.”
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah bahwa pekerja
perempuan rentan dengan perlakuan pelecehan seksual, kekerasan di tempat
bekerja serta diskriminasi upah dan jabatan, yang patut juga di perhatikan
adalah soal kesehatan reproduksi yang belum terjamin. Untuk itu seluruh pekerja
perempuan berjuanglah, karena esok matahari akan terus bersinar. Itulah perihal
cita cita yang di canangkan Mirah Sumirat saat menerima amanah jabatan sebagai
Presiden Uni Asia Pasific Women’s Commite.
Usia Cantik Di
Mulai Dari Usia 40 Tahun, Mitos Atau Fakta?
Hidup di mulai dari usia 40 sebuah filosofi yang hampir
di yakini oleh sebagian besar orang orang, usia 40 adalah usia kematangan
seseorang, dan bagi seorang perempuan usia 40 merupakan gerbang untuk menuju
raihan positif baik untuk kehidupan dunia dan kehidupan kelak di akhirat.
Sebagai seseorang yang mengenal baik dari sosok Mirah Sumirat, penulis
menyimpulkan bahwa perjalanan usia cantik dari Mirah Sumirat adalah pengabdian.
Di usia yang ke 40, Mirah Sumirat menjadi presiden Aspek Indonesia.
Mengurus pekerja bukanlah urusan mudah, waktu 24 jam
rasanya tak cukup bagi Mirah Sumirat, banyak permasalahan ketenagakerjaan yang
harus di selesaikan secara cepat dan efektif, Mirah Sumirat lebih mengedepankan
sosial dialog untuk menyelesaikan masalah ketenaga kerjaan, bila itu tidak
memungkinkan maka mogok kerja menjadi pintu akhir tapi sebenarnya Mirah Sumirat
tidak menghendaki hal demikian.
Penulis sering mengikuti aktifitas sehari hari presiden Aspek
Indonesia, entah energi dari mana beliau mendapatkan itu, satu hari ada
beberapa aktifitas yang ia bisa ikuti dan bahkan harus berada di luar kota.
Namun aktifitas seharian penuh di lewati tanpa beban tanpa keluhan, mungkin
inilah kekuatan inner beauty. Perempuan memang kadang susah di mengerti.
Namun yang jelas di usia matang 40 lebih, kedewasaan cara
berpikir dan bertindak Mirah Sumirat terlihat elegan, semoga saja di tahun
tahun ke depan meski usia terus bertambah namun usia cantik terus dalam
genggaman, semoga.
Perempuan Yang
Menolak Otomatisasi Gerbang Tol
Angka pengangguran tahun 2015 menurut data BPS mencapai
7, 7 juta jiwa. Angkatan kerja baru terus bertambah dan belum lagi nantinya
persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN semakin sengit, di mana nasib tenaga kerja
Indonesia? Permasalahan penggangguran akan semakin bertambah dengan wacana
otomatisasi gerbang tol, tak terbayang nantinya akan terjadi penambahan
pengangguran bila benar benar terjadi otomatisasi gardu tol di seluruh wilayah
Indonesia.
Sebagai presiden Aspek Indonesia dan juga presiden
karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta menyerukan untuk menolak otomatisasi
gerbang tol, perjuangan ini di dasari bahwa jika otomatisasi benar benar
terjadi maka di pastikan berdampak pada pemutusan hubungan kerja secara massal
yang mengakibatkan ribuan orang mengalami masa masa sulit. Menurut Mirah
Sumirat negara pun harus memikirkan nasib rakyatnya.
Mirah Sumirat menyelesaikan permasalahan buruh dengan elegan(dok JPPN.com)
Sebelumnya pun Mirah Sumirat di tahun yang lalu berhasil
memperjuangkan agar pekerja kontrak menjadi karyawan tetap. Ternyata apapun
yang di perjuangkan secara bersungguh sungguh pastilah akan mendapat hasil yang
memuaskan dan itu telah di lakukan oleh perempuan bernama Mirah Sumirat.
Perempuan
Indonesia Di Antara Kecantikan Dan Ketangguhannya
Di setiap zaman dan di setiap era perempuan Indonesia
memiliki wanita wanita tangguh yang bukan saja memiliki paras cantik alami khas
nusantara, tapi mereka memiliki daya juang yang begitu luar biasa. Maka tersebutlah
nama Tjut Nyak Dien yang begitu melegenda di tanah Aceh yang berjuang angkat
senjata mengusir penjajah Belanda, ada Dewi Satika di tanah Pasundan dengn
konsep pendidikan bagi pribumi terutama kalangan wanita. Nama Rasuna Said
dikenal sebagai nama jalan protokol di ibu kota, ternyata Rasuna Said adalah
seorang jurnalis hebat di masa awal kemerdekaan dengan tulisan tulisannya yang
begitu tajam. Dan tentu saja peranan RA Kartini yang tak bisa di kesampingkan.
Di era kekinian, era digital dan generasi milenial, kita
butuh banyak perempuan hebat di nusantara, dari mereka lah negeri ini membangun
peradaban, di usia cantik dalam rentang umur 35 hingga 45, nusantara
membutuhkan figur figur yang menginspirasi. Beruntung penulis mengenal sosok
yang kini menjabat sebagai presiden Aspek Indonesia, perempuan matang yang
selalu memperhatikan pekerja agar taraf hidupnya lebih berarti.
Tak hanya jadi orator di parlemen jalanan, eksistensi
Mirah Sumirat tetap di perhitungkan sebagai wakil ketua Tripartitnas yang
mempunyai fungsi menjembatani hubungan industrial yang meliputi pengusaha,
pemerintah dan jga pekerja. Di usia cantiknya Mirah Sumirat memberikan
kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan pekerja Indonesia, terus berjuang
bu presiden, kami selalu bangga akan perjuangan dan dedikasi Mirah Sumirat!
“Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP
Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”
ko saya jadi ngefans ya sama Ibunda Mirah? :D
BalasHapus