Telur balado diantara menu nasi uduk(dokpri)
Ayam adalah
hewan peliharaan spesial bagi sebagian masyarakat di Indonesia, di setiap acara
acara penting seperti pernikahan, sunatan dan bahkan untuk moment berkabung
seperti kematian pun sajian berbahan ayam kerap di tampilkan sebagai menu
utama. Tak heran bila di kampung kampung dalam radius beberapa meter dari rumah
tinggal terdapat juga kandang ayam. Hewan dari ordo Galliformes, genus atau
marga Gallus menjadi sahabat sehari hari manusia yang bisa di manfaatkan
hasilnya berupa telur, daging dan bahkan bulu bulunya pun di gunakan untuk
perabot rumah tangga.
Namun manfaat dari telur ayam seakan di nafikan begitu
saja, di era 80 an hingga era 90 an mengkonsumsi telur adalah sebuah kemewahan,
acap kali sebutir telur di hidangkan baik di ceplok, dadar ataupun rebus harus
di bagi bagi pula, bisa menjadi dua bagian, tiga bagian ataupun empat. Ternyata
manfaat telur berguna bagi manusia, di
dalam 100 gram telur rebus terdapat 12,
58 gram protein. Telur orak arik yang biasanya menjadi teman bersantap memiliki
kandungan 10 gram protein.
Daging ayam pun memiliki kandungan gizi yang tak kalah
mentereng, daging ayam mengandung dengan jumlah berat 100 gram memiliki kalori
239 , jumlah lemak 14 gram , kolesterol 88 mg ,karbohidrat 0 gram, protein 27 gram, natrium 82 mg, kalium 223 mg, dan yang
perlu di ingat adalah daging ayam dapat di olah sebagai makanan yang di sukai
berbagai kalangan.
Telur telur dalam pajangan pasar swalayan siap jual(dokpri)
Saat Si Boy
Dan Taksi Melengkapi Kemeriahan Menu Meja Makan
Sebagai mana galibnya masyarakat di kampung yang terbiasa
memelihara ternak, entah itu kerbau, kambing dan juga ayam, penulis pun dahulu
pernah mengalami serunya berternak ayam, telur dan daging ayam bisa di dapatkan
dengan segera bila di perlukan, tak perlu membeli ke pasar namun telah tersedia
di kandang. Yang namanya merebus telur bisa sesering yang kita inginkan,
apalagi telur ayam kampung di kenal sebagai telur yang memiliki khasiat untuk
campuran minum jamu.
Saat itu sedang booming film bergenre remaja yaitu
Catatan Si Boy yang di bintangi oleh Onky Alexander. Di saat yang sama film
garapan sutradara kawakan Arifin C Noer berjudul Taksi yang di bintangi Rano
Karno dan Merriam Bellina pun meledak di pasaran. Iseng iseng akhirnya ayam
jago peliharaan di namakan si Boy, sedangkan ayam betina di namakan si Taksi.
Dua ekor ayam itu yang membekas dalam ingatan penulis, sebagai ayam peliharaan
ternyata memang pada akhirnya kedua ekor ayam tersebut menjadi hidangan di meja
makan, memelihara ayam bagi sebagaian besar orang orang di kampung adalah cadangan bila
satu ketika ada tamu jauh maka sajian yang bisa di hidangkan adalah daging ayam
yang akan di olah menjadi menu lezat yang tak terlupakan seperti sop ayam, ayam
goreng, dan penganan lainnya yang terbuat dari olahan daging ayam.
Dihadapkan
Realita Tuhan 9 Cm Atau Mengkonsumsi Daging Ayam
Siapa pun tak bisa membantah kemampuan Taufiq Ismail
mengolah kata kata, ratusan puisi nya menggemakan suara suara yang ada di
masyrakat, memotret dengan cerdas perilaku masyarakat Indonesia pada umumnya.
Salah satu puisi yang cukup menohok adalah puisi yang di beri judul Tuhan Sembilan
Senti. Penggambaran yang lugas tentang melekatnya budaya rokok di negeri ini.
Masyarakat Indonesia lebih suka uang yang di dapatkan
dengan kerja keras, di keluarkan begitu saja untuk sebungkus rokok, tak
terpikirkan barang sejenak untuk membeli daging ayam misalnya atau pun telur
untuk di konsumsi. Dari data pemerintah terdapat hasil yang mencengangkan dan membuat kita mengurut dada, prihatin.
Konsumsi telur di Indonesia hanya 100 butir per orang pertahun. Padahal telur
merupakan bahan makanan yang sarat gizi dan dapat di olah menjadi beragam menu
yang menggiurkan.
Kelezatan telur ternyata di lindas oleh kebiasaan buruk
sebenarnya, ya kebiasaan merokok, di sebatang rokok yang di sebut oleh penyair
Taufiq Ismail sebagai Tuhan Sembilan Senti, yang mengandung zat zat berbahaya
bagi tubuh namun dalam segi konsumsinya, telur harus tertunduk kalah, mengapa?
Data menyebutkan bahwa konsumsi rokok masyarakat Indonesia mencapai 1.100
batang per orang pertahun.
Ini semestinya menjadi bahan renungan bagi kita semua,
ada anggapan bahwa mengkonsumsi telur bisa mengakibatkan kolesterol naik,
padahal dengan mencandu tuhan sembilan senti secara terus menerus maka
akibatnya jauh berdampak besar bagi
tubuh karena kandungan sebatang rokok terdiri dari zat zat berbahaya yang akan
meracuni tubuh dan menimbulkan beragam penyakit mulai dari jantung, paru paru,
kanker hingga kemandulan dan cacat janin bagi ibu hamil.
Saatnya
Blogger Menggaungkan Hidup Sehat Dan Cerdas Dengan Mengkonsumsi Daginga Ayam
Dan Telur
Di era kekinian atau warga net menyebutnya sebagai ‘zaman
now’ informasi datang dengan cepatnya, dan kecepatan koneksi internet telah
membawa paradigma baru betapa pentingnya menginformasikan berita secara akurat.
Sebagai blogger kita pun perlu mengedukasi masyarakat agar menikmati hidup
sehat dan cerdas dengan mengkonsumsi daging ayam maupun telur.
Ada beberapa mitos yang sering terdengar di masyarakat
tentang mengkonsumsi daging ayam dan telur. Mitos tentang bisulan bila
mengkonsumsi telur seakan menghantui orang tua kalau anaknya makan telur,
padahal bila di konsumsi dengan cara yang tepat, telur merupakan sumber
gizi keren dan kandungan protein hewan
dengan asam amino yang mampu memberikan
pertahanan bagi tubuh, perbaikan sel sel tubuh.
Begitu juga dengan daging ayam, baik jenis ayam bukan ras
atau ayam kampung maupun broiler adalah sumber makanan sarat gizi yang
bermanfaat bagi tubuh manusia. Ada anggapan bahwa ayam broiler tidak bagus
untuk di konsumsi karena bisa jadi pertumbuhan cepat ayam jenis ini di bantu
dengan obat obatan kimia, namun yang nama nya isu memang tak bisa di
pertanggung jawabkan.
Sudah saatnya para blogger, netizen atau siapa pun yang
merasa mampu menggaungkan bahwa mengkonsumsi daging ayam dan telur merupakan
hal yang menjadi trend positif di negeri ini, maka lakukanlah, selagi bisa kita
lakukan. Dengan tulisan maka informasi yang benar bisa kita wartakan. Buktikan
bahwa blogger pun menjadi garda depan bahwa mengkonsumsi daging ayam dan telur
merupakan hal yang harus terus kita lakukan. Yuk kita gaungkan juga Hari Ayam dan Telur Nasional
Ragam Makanan
Dari Telur Dan Daging Ayam, Kuliner Indonesia Yang Jempolan
Acap kali Emak tersayang selalu menyediakan cadangan
telur di dapur, dengan sebutir telur maka bisa jadi makanan enak, entah itu
ceplok telor dengan siraman kecap, di dadar dengan irisan daun bawang, di rebus
dengan bumbu sambal balado. Daging ayam pun menjadi hidangan lezat, dari Sabang
hingga Merauke memiliki resep resep andalan berupa sajian dengan bahan baku
ayam, ada ayam Betutu, ayam Taliwang, soto ayam, sate ayam dan variasi menu
dari ayam yang begitu melimpah se nusantara.
Semoga konsumsi daging ayam dan juga telur di Indonesia
terus mengalami grafik kenaikan, agar kualitas hidup bangsa ini pun terus
terjaga, bukankah bangsa yang cerdas adalah impian kita semua, dan itu semua di
dapat dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Semua itu bisa kita dapatkan dengan
mengkonsumsi secara sehat dagimg ayam dan telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar