Skuad merah putih memberikan hormat saat lagu Indonesia Raya berkumandang(dok:tribunews)
Pertandingan kedua bagi timnas Indonesia di grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia adalah melawan Thailand. Setelah dalam pertandingan pertama nyaris menang melawan Malaysia, sebelum akhirnya Harimau Malaya mempecundangi tim Garuda dengan skor 3-2. Sebenarnya tak ada harapan besar ketika pasukan Simon McMenemy mengayuh asa untuk lolos ke piala dunia.
Bertahun tahun memimpikan timnas berada di orbit sebagai peserta piala dunia seakan pungguk rindukan bulan dan nampaknya saat ini pun posisi timnas untuk bisa mengalahkan rival rivalnya di grup G pun tampaknya semakin berat.
Adalah Thailand yang menjadi momok menakutan bagi kesebelasan Indonesia, dari 69 pertandingan yang dilakoni antara tim Garuda versus tim Gajah Putih, merah putih hanya mampu merasakan 21 kali kemenangan, 36 kali menderita kekalahan dan sisanya imbang.
Di level Asia Tenggara, skuad Thailand kerap menjegal asa Indonesia untuk meraih mahkota juara. Saat ini pun takdir menentukan bahwa timnas harus satu grup dengan Thailand dalam ajang kualifikasi piala dunia 2022.
Akhirnya apa yang ditakutkan pun terjadi, Thailand mencukur Andritany dan kawan kawan dengan skor telak 3-0. Di babak pertama pertandingan menghasilkan skor kaca mata, kelemahan fundamental timnas adalah saat babak kedua, stamina melorot dan pemain pun mulai tidak fokus.
Tak pelak lagi Andrtany harus memungut bola tiga kali di gawang yang ia jaga. Supachok Sarachat mengemas dua gol di menit 55 dan 72, dan tendangan dari kotak dua belas pas Theerathon Bunmatan di menit ke 64. Dengan dua kali dipaksa menelan kekalahan, rasanya musykil Alberto Goncalves cs mencicipi hingar bingar piala dunia tiga tahun mendatang.
Kebobolan enam gol dalam dua pertandingan dan hanya membobol dua gol membuat timnas defisit empat gol dan belum mendapatkan point sama sekali. Saat ini di klasemen sementara, timnas berada di dasar klasemen setelah dua kali kalah melawan sesama negara ASEAN.
Tugas berat di pertandingan berikutnya bagi timnas, semoga saja di pertandingan berikutnya timnas tidak menjadi lumbung gol bagi peserta kualifikasi piala dunia grup G zona Asia, namun melihat buruknya penampilan timnas, rasa rasanya pantas juga sih jika kelak timnas terpaku sebagai juru kunci grup, sebuah tamparan bagi PSSI agar lebih serius lagi membina persepak bolaan tanah air, malu dong punya penduduk 263 juta tapi kok bikin kesebelasan nasional saja susah pisan euy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar