Pemain Indonesia mencoba membuka pertahanan dari tim nasional Malaysia(dok:Okezone.com)
Tak di damping pelatih Simon McMenemy, tugas menukangi
tim nasional senior menghadapi laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Grup G harus dilakoni Bayu Pradana
dan kawan kawan, empat pertandingan sebelumnya, tim merah putih tak kunjung
meraih sebiji point pun karena kalah dari lawan lawannya. Tim Garuda harus
melawan Tim Harimau Malaya, di Jakarta saat Indonesia menjadi tuan rumah,
Malaysia mampu mencuri tiga point dan mereka unggul 3-2, sempat tertinggal 2-0
namun Malaysia mampu membalikan keadaan dan unggul hingga pertandingan usai.
Dukungan suporter Indonesia saat berlaga di stadion
nasional Bukit Jalil seakan menjadi satu hal yang menggembirakan karena masih
ada para penonton yang menyemangati Yanto Basna untuk bisa tampil all out
ketika berlaga melawan tim tuan rumah, namun apa daya, timnas Indonesia kembali
menelan kekalahan kelima dan tetap terbenam di dasar klasemen dengan nilai nol.
Bahkan selisih gol pun timnas minus 13, memasukan tiga gol namun diberondong 16
gol oleh sesama penghuni grup G.
Di awal awal pertandingan, tim merah putih terlihat
melancarkan serangan, Febri Haryadi melakukan percobaan tendangan jarak jauh
namun bola melambung diatas gawang. Malaysia merespon dengan melakukan
tendangan sudut, bola berhasil dimentahkan oleh penjaga gawang namun masih liar
karena ada para pemain lawan yang menyepak ke arah gawang timnas, beruntung
bola tidak berbuah gol. Saling serang di paruh babak pertama, namun sayang Indonesia
harus kebobolan di menit ke 30 melalui tendangan bebas Safawi Rashid.
Malaysia unggul 1-0, beberapa kali pasukan Garuda
merepotkan barisan pertahanan Malaysia namun keberuntungan tampaknya menjauh
dari tim Merah Putih, babak pertama milik Malaysia dan Indonesia masih
tertinggal. Pelatih tim Malaysia Tan Cheng Hoe melakukan rotasi pemain,
Norshahrul masuk dan menggantikan Akhyar rashid. Efektifitas serangan Malaysia
mampu mengobrak abrik pertahanan Indonesia dan kembali Safawi Rashid menjadi
momok yang menakutkan kiper Muhammad Ridho.
Menit ke 73, Safawi Rashid melakukan sebuah tendangan ke
arah gawang Indonesia setelah sebelumnya mengecoh pemain belakang Yanto Basna,
tanpa ampun bola pun menghujam deras ke arah gawang dan menambah koleksi gol
Malaysia menjadi 2-0. Gegap gempita menyeruak di stadion nasional Bukit Jalil
menyambut gol Safawi. Sebenarnya timna Indonesia bisa memperkecil kekalahan,
pergerakan Febri di respon dengan pelangaran di kotak pinalti, wasit pun
menunjuk titik putih, Osas Saha berada di titik dua belas pas untuk
mengeksekusi hadiah pinalti, namun tendangan Osas yang nanggung bisa di baca
oleh kiper Malaysia, maksud hati ingin mengarahkan bola ke pojok kanan gawang
namun tendangan Osas lemah dan mudah di tangkap penjaga gawang Mohad Farizal Marlias.
Hingga wasit meniupkan peluit tanda akhir pertandingan,
skor pun tetap 2-0 untuk keunggulan Malaysia, tambahan tiga point membuat
peringkat Malaysia berada di urutan kedua di bawah Vietnam, nilai point sebelas
dari hasil tiga kali memetik kemenangan, dua diantaranya saat melawan Indonesia,
dan dua kali kalah, di bawah Malaysia ada Thailand yang mengemas delapan point,
urutan selanjutnya adalah Uni Emirat Arab dengan enam point namun UEA baru
empat kali bertanding.
Suka atau pun tidak suka, hasil kekalahan ini sangat
menyesakan publik tanah air, hasil tak sekalipun menang merupakan tamparan
keras bagi timnas, dan keterpurukan ini membuat timnas semakin terbenam di
dasar klasemen, ini mungkin wajah sepak bola Indonesia yang tak bisa beranjak
dari prestasi yakni kalah melulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar