Pages

Jumat, Februari 21, 2020

Jangan Percaya Wajah Memelas Koruptor

                              Komisioner KPU ketika megenakan borgol, saatnya tindak tegas perilaku kejahatan korupsi dinegeri ini(dok:tempo.com)




Benarkah Harun Masiku tidak pakai ponsel? Sehingga saat ini keberadaannya tidak terlacak dan tetap belum ketemu, buronan kasus dugaan korupsi penetapan pergantian antar waktu anggota DPR RI periode 2019-2024, entah mengapa biasanya Komisi Pemberantasan Korupsi yang biasanya jago menyadap dan menangkap pelaku malah sepertinya kehilangan daya magis untuk mengkandangkan Harun Masiku, adakah akan ada drama lain yang nantinya menyeret pelaku lain dan merembet ke tokoh tokoh lain, bukan saja Komisioner KPU, Wahyu Setiawan yang telah di cokok.
KPK dengan pedang kedilan terhunus,siap mencincang dosa dosa pelaku maling duit negera triliunan rupiah,dari anggota legislatif,kepala daerah,menteri semua nyaris tanpa celah untuk kabur dari mata awas KPK,dan kita melihat,para koruptor itu tergeletak pasrah berbaju tahanan berwarna oranye,dulu mereka mulai dengan jabatannya,dulu mereka dihormati dengan kedudukannya,tapi lihatlah mereka bermata lusuh,mereka menghiba untuk diringankan hukumannya, jika pun belum tertangkap mungkin saja tidak ketahuan, kalau sudah tertangkap mah ya pasang wajah memelas, entah apakah akan begini terus perilaku orang orang yang menggasak duit negara, padahal masih banyak orang orang yang susah untuk sekedar bertahan hidup, duitnya malah di korupsi dahulu, sungguh terlalu memang.

Namun saya melihat pola yang sama jika para koruptor  tertangkap,keluarga mereka sangat berduka,tangis mereka meledak,tapi ada yang kontras dari mereka,keluarga koruptor tampak sehat,anaknya terlihat gemuk dengan timbunan lemak di perutnya,pertanda mereka apakah ini?Hidup dari ayah yang korupsi duit negara sangat memungkinkan mereka mendapat akses makanan yang berlimpah,memang  setiap orang berpotensi gendut.Tapi rasaya saya jarang melihat saat keluarga koruptor ditayangkan di tivi terlihat lusuh,kurang gizi,mata sayu atau wajah kelaparan,semua tampak terlihat enak di pandang,baju mereka bagus,dan saat ke pengadilan pun jarang terlihat mereka mempergunakan bajaj misalnya,semua yang kita lihat adalah simbol kemakmuran.

Adakah Bapak mereka berpikir dengan ngumpanin harta haram ke anaknya akan menjadi boomerang di kemudian hari?harta yang haram yang masuk ke dalam tubuh dan di serap oleh darah,otak,hati,jantung bukankah akan menjadi pikiran,tindakan .dan perilaku yang buruk nantinya.Harta yang halal dinafkahkan ke keluarga niscaya juga akan memberikan efek positif terhadap tubuh,agama mana pun melarang umatnya berperilaku culas,ngapusi orang orang kata teman saya yang berasal dari Jawa Tengah sangatlah perilaku tak terpuji,namun realitanya ketika koruptor yang tertangkap mereka seolah orang yang terzhalimi di dunia,mereka mem
asang muka memelas,ampun deh bagaimana bisa mereka bersandiwara seperti ini.

Tugas kita jangan sampai kita mengasihani bagi para maling maling itu,KPK menangkap orang bukan asal asalan,
ditangannyalah kita masih percaya KPK,untuk  para bandit yang akan mencoba mengelabui keuangan negara ini,waspadalah anda mungkin bisa lolos dari mata awas KPK namun anda tak bisa berkelit dari  Sang Pencipta.Warga negara Indonesia sesungguhnya muak dengan korupsi di negeri ini,jangan jadi pejabat deh kalau ujung ujungnya korupsi juga,kita  tak butuh wajah memelas kalian,rasanya  sudah sakit hati dengan korupsi di negeri ini yang tak mati mati,ayo KPK hajar mereka tanpa ampun,260 juta rakyat di negeri ini mendukung lembaga anti rasuah kecuali para maling alias koruptor dan keluarganya yang habis habisan melawan KPK ,tapi percayalah ada jutaan rakyat Indonesia mendukung KPK membongkar kejahatan bernama korupsi.
Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi pula ada harapan agar langkah mereka tidak dipengaruhi oleh siapa pun, mau dari partai yang sedang berkuasa sekalipun, jika memang korupsi ya tangkap saja, kejahatan harus diperangi begitu juga pelaku korupsi, setuju?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar