Sop kambing dan sate, menemani suasana reuni(dokpri)
Ajaibnya
dunia pendidikan, tiga tahun bersama dalam suasana persaingan, pertemanan dan
juga kadang romantisme cinta monyet, setelah lulus dan semakin sulit bertemu
karena kesibukan masing masing, ada celah rindu yang membuncah di lubuk hati
yang paling dalam, kangen dengan suasana sekolah, saling ledek ledekan seraya
menyebutkan nama ayah masing masing, cerita tentang nyontek pun rasanya jadi
kenangan yang tak terlupakan. Begitulah akhirnya perasaan kangen tak bisa
dibendung, saat satu satunya kesempatan bertemu menjadi moment indah untuk
mengumpulkan kembali keping kenangan dan inilah satu hal yang telah dinanti
sekian lama.
Maka grup
Whatsapps pun berdenting berkali kali, menyepakati untuk bertemu muka,
nostalgia zaman bangku sekolah. Meluncur jua menuju sebuah rumah makan yang
menyajikan menu andalan yakni sate kambing, sate ayam dan juga sop kambing,
rumah makan Barokah menjadi tempat pertemuan, diantara mereka ada yang sengaja
untuk pulang kampung dan niat banget untuk melaksanakan reuni, dan akhirnya pertemuan
pun di warnai dengan suka cita dan juga gelak tawa, bersuka ria dengan
pengalaman konyol dan juga culun.
Cerita
tentang guru ganteng yang bikin baper, atau guru killer dengan gaya mengajarnya
yang bikin ngeri itu. Di sela sela pembicaraan hangat, ada seporsi sate kambing
yang menyisakan kepulan asap tipis, berbumbu kacang dan juga kecap, terbit lah
selera untuk menyantapnya. Sate kambing nan empuk menjadi penghantar obrolan
seru, ada juga secangkir kopi hitam, emping dan seporsi sop kambing. Dahulu
banget ada anak dara yang kalem nan pendiam, dan beberapa tahun kemudian ia
menjadi seorang pengajar di daerah Bekasi.
Saat
berkumpul ia tampaknya menikmati seporsi sop kambing hangat, dan ternyata
pertemuan yang seru ini, sang pengajar itu nraktir makanan di warung sate
Barokah, jadi asyik nih menyantap kuliner dengan gratisan. Beberapa teman ada
yang menyusul dan gabung di satu meja, pesanan sate pun bertambah, cerita makin
seru dan rasanya kenangan dan memori mengalir begitu saja, tusuk demi tusuk
sate ayam dan sate kambing tak terasa nyaris ludes, obrolan pun berpindah dari
meja menuu selasar warung sate, nggak enak dengan pelanggan lain yang juga
butuh meja secara bergiliran.
Berkumpul kembali, menikmati reuni yang jarang terjadi(dokpri)
Wajah wajah
dewasa yang saat ini bertatap muka ini, dahulunya adalah teman teman masa kecil
yang satu kelas, ada juga di kelas berbeda namun tetap mengenalinya sebagai
teman satu almamater, rasanya enggan waktu berputar karena itu berarti sebuah
perpisahan kembali. Senja makin beranjak dan mentari pun mulai bersembunyi di
balik punggunhg Gunung Ciremai, cerita makin mengalir taktala satu lagi teman
yang datang. Sedari dahulu orangnya memang rame, jadi asyik ngobrol saat si ibu
guru ini berkelakar tentang masa masa seru berseragam putih biru.
Terima kasih
wahai sate kambing, sate ayam dan juga sop kambing yang telah menemani kami
untuk berkumpul dan berreuni, mengenang kembali waktu yang silam dan tak
mungkin terulang, saatnya kembali lagi ke dunia nyata. Namun apapun namanya,
entah itu reuni, ngumpul bareng, temu kangen atau mungkin sebutan lain,
pertemuan di warung sate Barokah menjadi keren adanya. Bersiap ke tempat masing
masing seraya menggenggam smartphone dan wanti wanti untuk tetap saling kontak
kontakan dan jangan sampai jalinan persahabatan terhenti begitu saja.
Ya sudahlah
kita berpisah, namun yakinlah persahabatan ini akan tetap menjadi simpul indah
dalam kehidupan kita, tak akan ada kata menyesal ketika bersamamu kawan saat
itu, ketika wajah culun kita tak bisa di make over oleh kosmetika, ah sungguh
senang berada di tengah tengah kalian lagi sobatku, kita kenang pertemuan di
warung sate saat menyantap sate kambing dan juga sopnya yang hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar