Pages

Senin, Februari 29, 2016

Haji Rodiah, Pantang Menyerah Dengan usaha Dodol Bekasi



                                         Ibu Haji Rodiah, pengusaha dodol Bekasi(dokpri)



                   Bekasi sebagai sebuah daerah di dekat kota Jakarta, dengan ragam penduduknya yang kental dengan budaya Betawi dan juga Sunda, maka sajian kuliner baik makanan dan minuman tak jauh berbeda dengan kedua suku tersebut, namun yang paling terkenal untuk masakan khas Bekasi adalah Gabus Pucung, kuliner penggugah selera berbahan dasar ikan gabus dengan kuah kental berwarna hitam ini, ternyata bukan satu satunya kuliner Bekasi.

Ada nama lain yang sepertinya terlupakan, apa itu? Ya dodol Bekasi, sebuah kuliner yang terkadang luput dari pemberitaan, ternyata Bekasi mempunyai sebuah kuliner yang juga sedepnya harus Kompasianer coba, selama ini untuk urusan dodol, terutama di daerah Jawa Barat, yang paling moncer tentu adalah dodol Garut yang sudah terkenal, namun di daerah berjuluk Swatantra Wibawa Mukti alias kabupaten Bekasi, penganan dodol pun ada lho.

Sebuah rumah yang yang sekaligus pabrik pembuatan dodol, beruntung saya bisa bertemu dengan pengusaha mandiri yang begitu gigih mengembangkan usahanya, tanpa bantuan instansi perbankan, namun dari usaha rumahan yang sederhana, berkat ketekunannya mengembangkan usaha dodol sejak tahun 1999, Haji Rodiah sekarang bisa dibilang telah memetik jerih payah usaha yang telah dirintis semenjak 16 tahun lalu.
Berkat ketekunan dan juga kesabaran, dodol Bekasi yang diproduksinya merambah hingga daerah daerah seputaran Bekasi dan Jakarta.

Promosi Getok Ular

Ada banyak sistem promosi, bisa melalui radio, televisi, iklan di koran ataupun pasang banner di jalan dengan posisi mudah dibaca, namun karena Bu Haji Rodiah hanyalah pengusaha kecil dan menengah, jor joran promosi seperti itu tak bisa dilakukan, namun bukan berarti tak ada upaya, promosi yang dilakukan Bu Haji Rodiah untuk mengenalkan produk dagangannya yaitu dengan cara yang sangat konvensional.
Yaitu dengan cara Getok Ular, promosi dari mulut kemulut, jika konsumen puas maka otomatis mereka akan memberi tahukan keistimewaan dari dodol Bekasi buatan Bu Haji Rodiah, sehingga untuk masalah mutu, Bu Haji yang murah senyum itu selalu menjaganya, mulai pemilihan bahan baku dodol seperti beras ketan hitam, gula merah, gula putih dan juga kelapa, dari bahan bahan terpilih inilah nantinya dibuat dodol Bekasi.

Tak jarang dari sistem getok ular ini, dodol Bekasi mulai merambahi sejumlah kota besar di Indonesia seperti Batam,Karawang,Jakarta dan bahkan menurut pengusaha gigih yang tinggal di Suka Rukun, Suka Tani Bekasi, produknya sampai ke Arab Saudi dengan basis pemasaran di  tanah suci Mekah,juga negeri jiran Malaysia, biasanya dodol Bekasi dikirim ke kota kota tersebut sebagai oleh oleh para penggemar dodol Bekasi,  luar biasa memang. Sebuah langkah promosi yang membuat dodol Bekasi sedikit demi sedikit mulai diperhitungkan sebagai penganan unggulan dari daerah Bekasi.

Kunci Sukses, Kerja Keras!

Tak mudah adalah satu kata yang menggambarkan usaha yang dirintis Ibu Rodiah, dengan keterbatasan permodalan, saat memutuskan menggeluti bisnis kuliner di awal milenium, banyak sekali kendala yang dihadapi ibu haji ini, mulai dari sulitnya memasarkan dodol Bekasi, karena biasanya dodol hanya dikonsumsi diwaktu tertentu seperti menjelang Ramadhan atau pas Lebaran, selain itu hambatan lainnya adalah pasokan bahan baku yang terkadang tersendat, namun dengan kemauan keras dan juga do’a, usaha dodol Bekasi mulai
diminati, dan bu Haji Rodiah pun semakin bergiat, dan untuk menambah pengetahuan tentang pengolahan dodol, beliau pun mengikuti semacam pelatihan dengan instruktur yang didatangkan dari Bandung, semenjak saat itu, usahanya pun semakin berkembang, apalagi menurut penuturan Bu Haji yang tahun ini genap berusia enam puluh tahun, pemerintah daerah Bekasi memberikan bantuan peralatan seperti kuali, kompor, alat penggiling tepung dan juga alat pemarut kelapa.
Saat ini di daerah Suka Rukun, Sukatani, satu satunya pengusaha wanita yang menggeluti bisnis dodol Bekasi ya cuma bu Rodiah.Sebuah langkah usaha bila ditekuni secara serius dan di iringi kerja keras akan menghasilkan keberhasilan, dan Bu Rodiah telah menggenggam kunci sukses karena dengan kerja keras dan juga upaya untuk terus mengenalkan dodol Bekasi dengan beragam cara, baik dengan teknik pemasaran maupun dengan mengikuti pameran pameran agar dodol bikinannya seakan dikenal oleh publik Bekasi dan darerah sekitarnya.

Menciptakan Rantai Ekonomi Dengan Dodol Bekasi

Dengan semakin banyaknya kapasitas produksi dari pabrik dodolnya, maka bahan baku pun semakin banyak dibutuhkan, dan untuk menjaga kualitas dodol bikinannya, Bu Rodiah menyiapkan sejumlah strategi diantaranya adalah dengan menggunakan kayu bakar agar aroma dodolnya lebih terasa khas, maka ia pun mempergunakan kayu bakar, dan agar suplai kayu bakar tetap terjaga, ia pun memilih kayu bakar dari sebuah tempat bernama Pulo Gelatik di daerah Bekasi Bawah, selain itu Bu Rodiah pun mendapatkan sejumlah bahan baku utama untuk pembuatan dodol seperti ketan hitam, gula merah dan putih, berasal dari daerah sekitaran Bekasi, apa yang diperbuat Bu Haji Rodiah pada akhirnya menciptakan sejumlah peluang usaha yang pada akhirnya menciptakan rantai ekonomi yang bisa dinikmati oleh penduduk sekitar daerah Suka Rukun dimana dodol Bekasi diolah dan dibuat.

Ini merupakan sebuah sinergi yang saling menguntungkan, terciptanya lapangan kerja bagi orang orang yang berada disekitaran pabrik dodol, saat saya mengunjungi tempat pembuatan dodol beberapa waktu lalu, tampak beberapa pekerja dengan giat sedang mengaduk bahan baku yang nantinya akan menjadi olahan dodol Bekasi, yang terasa sangat legit dilidah.


Memimpikan Kemasan Dodol Bekasi Lebih Menarik

Dodol Bekasi setelah diolah, akan dibentuk dengan sebuah kemasan seperti silender, dengan dbungkus dengan selembar plastik dan di ikat dengan sebuah benang, kemasan ini masih terus dipakai untuk dodol Bekasinya, untuk kedepannya, Bu Rodiah berharap dodol buatannya bisa dikemas dengan kemasan yang jauh lebih menarik dan juga tentunya tampilan dodol Bekasi bernuansa modern, inilah yang menjadi buah pikiran dari Haji Rodiah, beliau berharap jika satu ketika, dodol Bekasi mampu menjadi ikon kuliner kabupaten Bekasi, namun kemasannya jauh lebih atraktif dibandingkan dengan kemasan sekarang.
 inovatif tentang pengemasan dodol, maka ia pun berharap bisa bekerja sama, dengan kemasan yang berbeda mungkin saja dodol Bekasi jauh lebih menarik, walau demikian Bu Haji Rodiah masih tetap setia untuk mengemas dodol Bekasi seperti biasanya, yaitu dodol dibentuk seperti silinder dengan diameter sepanjang 12 centi meter dan panjang 18 centi meter.

Semoga harapan Bu Rodiah untuk pengemasan dodolnya akan terlaksana, bagaimana pun bila sebuah kuliner dikemas dengan cara yang nyentrik dan juga menarik akan menimbulkan rasa penasaran sehingga akhirnya para konsumen pun tertarik untuk membelinya, sebuah harapan yang memang perlu diwujudkan dengan segera agar citra dodol Bekasi pun lebih mengkilap jika dikemas dengan sebuah paket kemasan yang menarik.

Potret Kegigihan Perempuan Bekasi

Pertemuan dengan pemilik pabrik dodol Bekasi “Buni Ayu” memberikan kesan mendalam bagi saya, dari obrolannya tersirat betapa Bu Haji Rodiah adalah pekerja keras, dari sebuah usaha kecil kecilan dalam pembuatan dodol, kini produksi dodol Bekasi dari pabriknya telah menghasilkan rata rata dodol siap jual sekitar 1500 kilogram dodol, dengan satu kuali yang bisa menghasilkan dodol sekitar 70 kilogram, maka usaha dodol ini pun sebenarnya menjadi usaha yang bisa mengentaskan perekonomian, bahkan Bu Rodiah pun pernah melangkahkan ke tanah suci untuk beribadah Haji berkat usaha dodol yang dibuatnya.

Sebuah usaha yang memperdayakan kualitas ekonomi kelurga jauh lebih baik, dengan harga dodol perbatangnya dengan banderol harga dikisaran Rp 12.000-13.000. Kini Bu Haji Rodiah mampu meraup omzet yang lumayan besar, apalagi menjelang bulan Ramadhan dan juga Lebaran, biasanya ada lonjakan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasokan bulan suci tersebut.

Inilah kisah Ibu Haji Rodiah dengan segala liku perjuangannya untuk mengibarkan kebanggaan bagi kabupaten Bekasi pada umumnya, bahwa kabupaten Bekasi pun memiliki sebuah kuliner yang bisa menasional atau bahkan nantinya, nama dodol Bekasi pun terkenal dimancanegara.
Sebuah potret kegigihan seorang perempuan Bekasi, yang setia menghasilkan kuliner dan ini patut diapresiasi, jika pemerintah kabupaten Bekasi juga intensif membina pengusaha kecil seperti Bu Haji Rodiah, maka nantinya bisa jadi dodol Bekasi bikinan Bu Haji Rodiah menjadi salah satu ikon dari kuliner Bekasi, selain Gabus Pucung, maka dodol Bekasi pun sangat pantas untuk dijadikan makanan yang menjadi trade mark kabupaten Bekasi.

Bu Haji Rodiah telah memberikan bukti bahwa usaha dan juga kegigihan adalah kunci untuk bisa sukses di dunia usaha, meski perempuan namun hambatan hambatan yang menderanya selama ini bisa terpatahkan, sukses selalu untuk Bu Rodiah, inilah potret wanita tangguh dari kampung Suka Ruku, dengan ketekunannya berusaha, dodol Bekasi pun bisa terus eksis, sebuah upaya pelestarian kuliner dan juga kejelian membaca situasi pasar sehingga Bu Haji Rodiah bagian pengusaha wanita yang sukses untuk ukuran kabupaten Bekasi.

                                         Dodol buatan ibu Rodiah, potret kegigihan pengusaha UKM(dokpri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar