Desa di kaki gunung Ciremai itulah desa Rajawetan yang masuk wilayah adminitrasi kecamatan Pancalang, kabupaten Kuningan. Pekan ini desa yang berhawa sejuk ini sedang bersolek untuk mempersiapkan event yang biasanya di gilir dari desa desa yang berada di kecamatan Pancalang.
Desa Rajawetan menjadi tuan rumah Dirosah Islamiyah pada tahun 2014 dan tahun 2019, desa Rajawetan yang saat ini jabatan Kepala Desa atau Kuwu di jabat oleh Dedi Mulyadi Ruslan ini di tunjuk kembali sebagai tuan rumah.
Dirosah Islamiyah adalah agenda kolaborasi antar majelis majelis ta’lim seluruh desa yang ada di kecamatan Pancalang, tuan rumah Dirosah Islamiyah biasanya di gilir, saat ini memang yang diperlukan bukanlah kompetisi ketat untuk mengedepankan persaingan namun semestinya memperbanyak kolaborasi.
Ummat Islam perlu keteladanan, setelah pilihan presiden berlalu dengan satu hal yang mengganjal yakni perbedaan saat memilih, namun ternyata menjadi hal yang sangat tajam diantara dua kubu. Saatnya kini umat Islam bersatu agar perpecahan dapat dihindari karena sejatinya umat Islam itu adalah satu tubuh.
Masyarakat desa Rajawetan meski jumlah penduduknya tidak sebesar desa lain, namun untuk pelaksanaan agar Dirosah Islamiyah menjadi hal yang tak terlupakan, memberi yang terbaik agar kafilah majelis desa lain menikmati acara.
Persiapan matang desa Rajawetan untuk menghadirkan Dirosah Islamiyah memang patut diacungi jempol, segenap warga desa bahu membahu untuk menciptakan kenyamanan saat pelaksanaan Dirosah.
Tenda di pasang di pelataran masjid Nurul Huda, bagian untuk kaum ikhwan dan akhwat di buat terpisah, alhamdulillah kondisi desa Rajawetan terus kondusif hingga dilaksanakannya Dirosah. Tampaknya desa Rajawetan ingin dikenang sebagai tuan rumah yang baik.
Yang bikin merinding adalah saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya ketika pembukaan Dirosah, tim ibu ibu dengan balutan busana muslim tampak khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sesuatu yang terlihat begitu indah bahwa unsur keagamaan berpadu dengan jiwa nasionalisme.
Dengan Dirosah Islamiyah akan terpupuk mencintai agama Islam namun tak melupakan akar nasionalisme karena memang sejatinya kita berada di bumi nusantara.
Pengajian gabungan tiga bulanan ini mengambil tema “ Dirosah Indah, Ilmiah, Barokah” mengusung cita cita nan mulia bahwa ukhuwah Islamiyah selayaknya di jaga.
Hadir dalam Dirosah Islamiyah para petinggi kecamatan Pancalang, perwakilan aparatur desa sekecamatan. Yang di tunggu tunggu adalah penampilan da’i muda yang merupakan ulama milenial aseli dari Rajawetan.
Meski masih muda namun untuk persoalan keagamaan telah begitu mumpuni, beliau adalah Maman Sumari MPD, Spi, dalam tausiahnya ustad mengatakan bahwa dengan ucapan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” setiap muslim memiliki peluang meraih surga, dan saatnya dalam kehidupan menanamkan kebaikan bagi sesama.
Dirosah Islamiyah di Rajawetan terbilang sukses, salut dengan kekompakan semua warga desa Rajawetan yang antusias saat menjadi tuan rumah, sampai jumpa di Dirosah Islamiyah berikutnya, semoga persaudaran kaum muslimin di kecamatan Pancalang akan selalu terbina dengan baik.
Persatuan umat harus tetap dijaga,kegiatan Dirosah Islamiyah adalah kegiatan positif yang dilakukan masyarakat kecamatan Pancalang, dan yang perlu di apresiasi peran pemerintahan tingkat desa dan kecamatan yang mensupport kegiatan yang berbasis keagaman.
Inilah kolaborasi indah yang patut di apresiasi, setiap desa sepertinya antusias jika menjadi tuan rumah, desa Rajawetan membuktikan bahwa desa yang relatif lebih kecil dibanding desa lainnya namun dengan kesungguhan ternyata event Dirosah Islamiyah dapat terlaksana dengan baik.
Iman Islam harus tetap terpancar di bumi nusantara, toleransi antar umat beragama tetap di jaga di nusantara, berharap Indonesia damai selalu dan saling bergandengan tangan untuk maju dan berkembangnya banga Indonesia tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar