Pagi yang cerah di hari Rabu ini, saatnya ngegowes sepeda, menikmati udara pagi, menyusuri jalan setapak di sekitaran perumahan, ternyata jalan penghunbung sedang di perbaiki, proyek ruko dan perumahan memang sedang berlangsung, berdiri didekat jembatan bambu, seorang dengan kopiah, berkaca mata serta quran saku di tangan, setelah dekat baru ane tahu siapa dia, dia adalah Kang Djanie begitu saya memanggilnya, usut punya usut ternyata si Akang ini sedang menunggu siswa siswi sekolahnya yang mau berangkat, dan harus melewati sebuah jembatan bambu darurat.
Bayangkan, seorang kepala sekolah turun tangan langsung memsatikan anak didiknya selamat melewati jembatan bambu dan menuntun sepeda murid muridnya, pekerjaan yang biasa biasa saja sih, namun di mata saya ini sungguh luar biasa, maka pagi ini saya dapat pelajaran baru tentang tanggung jawab seorang pendidik.
Teringat akan novel klasik yang pernah saya baca, judulnya adalah Gadis Cilik Di Jendela karya penulis Jepang Tetsuko Kuroyanagi, sebuah novel dengan tokh utama anak kecil periang bernama Toto Chan yang dikeluarkan di sekolah dasarnya karena dianggap nakal, namun di seklah Tomoe, Toto Chan malah betah dengan suasan sekolah yang berbentuk gerbong kereta api, dan ia sangat terkesan dengan kepala sekolah bernama Sosaku Kobayashi yang mau mendengarkannya ngobrol empat jam penuh di hari pertama sekolah.
Kang Jajang mungkin bukan Kobayashi si kepseknya Toto Chan, namun ia turun langsung memantau anak didiknya menyeberangi jembatan bambu adalah luar biasa, Kang Djanie memastikan anak didiknya aman menuju sekolah, ini yang menjadi point penting, rasa peduli, rasa menyayangi itulah yang menjadi ruh yang serasa hilang di dunia pendidikan kita.
Semoga masih banyak pendidik tanah air yang telaten merawat bunga bangsa ini di jalur pendidikan, kelak tangan tangan kecil ini akan tumbuh dengan sikap yang santun, juga berintegritas karena tempaan pendidikan sekolah yang baik, semoga kelak mereka akan lebih humanis, ya pelajaran jembatan bambu pagi ini membuat saya tersadar, pendidikan itu memang penting, dan kita perlu guru guru atau kepala sekolah yang lebih humanis dalam mengajar, agar Indonesia kelak akan lebih maju,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar