Hutan hijau(sumber photo shutterstock)
Manusia Indonesia konon katanya sangat menjunjung tinggi nilai nilai
luhur yang telah di wariskan oleh para nenek moyang, kearifan lokal yang terus
terjaga hingga saat ini merupakan bukti bahwa pesan leluhur tentang jangan bertindak
gegabah kepada alam adalah bukti bahwa
mereka pun menjunjung nilai nilai keselarasan antara alam dan juga manusia,
namun perkembangan zaman telah membawa sikap apatis, bahkan kearifan lokal
malah dianggap penghalang untuk hidup di era milenium.
Padahal petatah petitih orang orang terdahulu, meski
dalam kontek kekinian dianggap kuno, namun di balik itu ada pesan yang tersirat
bahwa menjaga lingkungan merupakan keharusan yang sewajarnya bisa kita
terapkan, lingkungan dan juga menjaga kelestarian air merupakan kebaikan yang
bisa dilakukan, karena bagaimana pun dari lingkungan yang sehat, mata air
jernih akan didapatkan, namun sayangnya kini kita sebagai bangsa seringkali
berbuat gegabah terhadap lingkungan, otomatis sumber air pun akan terancam
jadinya.
Negara pun memikirkan tentang lingkungan hidup, bila kita
melihat Undang Undang Nomor 32 tahun
2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, merupakan
pengejawantahan agar orang orang di negeri ini mencintai lingkungan dan
menjaganya.
Tapi apa daya terlalu sering tangan tangan kapitalis nan
serakah yang ingin mengeruk keuntungan sesaat malah mengabaikan begitu saja
lingkungan, hutan di bakar untuk keperluan industri dan tak memperdulikan
analisa dampak lingkungan, pemakaian pupuk kimia yang berlebihan sehinga tanah
mengalami penurunan kesuburan, dan yang tak kalah liarnya adalah membuang
sampah secara sembarangan, justru di sumber air sehingga terlihat sungai, laut
menjadi tempat sampah raksasa.
Menjadi Bijak
Dengan Merawat Lingkungan Dan Kelestarian Air
Air adalah sumber kehidupan, bijak dalam memakainya adalah baik(sumber poto:Pixabay.com)
Air adalah kehidupan, air adalah ibu dari segala
peradaban, bijak merawat sumber air adalah hal yang patut di lakukan, kita
tentu masih ingat tentang keputusan Mahkamah Konstitusi yang melakukan
pembatalan Undang Undang Nomor 7 tahun
2004 tentang Sumber Daya Air melalui putusan nomor Nomor 85/PUU-XII/2013 pada sidang pleno Mahkamah Konstitusi,
tanggal 18 Februari 2015, sehingga
Undang Undang tentang pengairan di kembalikan pada aturan Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
Negara harus berperan dalam hak pengaturan air dan
penguasaan sumber daya air, dengan mengurusnya dan mengelola secar benar untuk kepentingan
rakyat, karena air merupakan hak asasi setiap manusia, meski air juga bisa
dipergunakan untuk pengairan, pertanian, energi sumber daya terbarukan
pembangkit listrik tenaga air dan juga keperluan industri.
Dengan berbagai fungsi air yang begitu vital, sewajarnya
bangsa ini pun jangan gegabah untuk urusan air, apalagi memang air selalu
berkaitan dengan lingkungan hidup, ekosistem baik flora dan fauna, kerusakan
satu saja pada mata rantai ekosistem mampu memberikan dampak besar bagi sumber
mata air.
Saat
Masyarakat Adat Mengelola Air Dengan Kearifan Lokal
Jabatannya tidak seksi, nggak mentereng dan bahkan orang
jarang mendengar istilah Panggiwa, namun dari merekalah sumber mata air di
jaga, masyarakat Baduy yang mendiami pedalaman hutan di daerah Lebak, provinsi
Banten, memiliki orang orang yang mengemban tugas sebagai penjaga mata air, di
areal hutan lindung di mana suku baduy berada, Panggiwa bertugas menjaga sumber
sumber mata air agar terlindungi dan bisa di gunakan oleh warga Baduy untuk
berbagai keperluan.
Para Panggiwa mengawal luas hutan sekitar 3.000 hektar
agar sumber mata air baik yang besar dan kecil dapat terus memancarkan air,
keseimbangan harmoni antara alam dan manusia terus di pupuk, bila manusia
merawat alam, alam pun akan memberikan yang terbaik bagi kepentingan manusia,
dan Panggiwa adalah garda depan untuk tata kelola air dengan penuh tanggung
jawab.
Bagi masyarakat Sunda, pasti lah familiar dengan istilah cai nyusu, istilah ini merujuk pada mata
air, cai nyusu sering di jumpai di daerah daerah dengan jumlah pohon yang
banyak serta rimbun, semasa saya kecil saat sering bermain di sebuah bukit
bernama Bubulak, meski kalau di sebut hutan rasanya kurang tepat, namun bubulak
banyak di tanami pohon mangga, saat bermain di sana kerap menemukan sumber mata
air dengan pancaran air yang bening, bahkan kami tak segan segan meminum air
dari cai nyusu, rasanya seger bingit, aaahhhhh.
Kearifan lokal memang sering kali membuat kita secara
sadar maupun tidak sadar telah melakukan hal yaitu menjaga sumber mata air,
begitu pun juga dengan penduduk yang mendiami sebuah kampung bernama Kampung
Naga di kabupaten Tasik Malaya, dengan kearifan lokal yang mereka punyai,
dengan menjaga hutan, merek pun menjaga mata air, karena kehidupan berawal di
sana, meski kita hidup tentunya jangan sampai apa yang dititipkan oleh anak
cucu malah sekarang menghambur hamburkan amanah itu dengan bertindak semaunya
terhadap alam,maka bijaklah memelihara alam dengan mencontoh kearifan lokal
dari masyarakat masyarakat adat yang menjaga hutan dan juga sumber mata airnya.
Aqua,Korporasi
Yang Peduli Dengan Lingkungan Dan Sumber Mata Air
Bencana asap yang dialami oleh sebagian besar penduduk
yang mukim di pulau Sumatera dan juga Kalimantan, hasil dari gegabahnya
korporasi yang membuka hutan dengan cara dibakar, bahkan asap yang dihasilkan
menyebar ke negara negara ASEAN lainnya seperti ke Malaysia, Singapura dan juga
ke negara Gajah Putih Thailand, korporasi yang berpikir profit oriented atawa
mikirnya maruk tentang keuntungan sesat, acap kali memang berpikir pragmatis
dan hasilnya ribuan orang terpapar asap selama berbulan bulan, sungguh sebuah
penderitaan yang membuat banyak orang sengsara.
Aqua adalah sebuah merek dagang dari air minum dalam
kemasan, korporasi yang berdiri sejak tahun 1973, memang sudah dikenal sebagai
salah satu merek air minum kemasan yang terkemuka di Indonesia,bahkan nama Aqua
adalah sebuah rujukan untuk nama semua jenis air minum dalam kemasan saking
populernya merek Aqua sebagai paten dari sebuah merek dagang.
Bagaimana Aqua sebagai korporasi menjaga sumber mata
airnya dengan melibatkan masyarakat sekitar, ini yang patut kita apresiasi,
sebagai blogger yang memiliki kesempatan menulis di blog dan juga blog
keroyokan alias blog rame rame, kesempatan mengunjungi sebuah korporasi
sangatlah terbuka, namun kesempatan mengunjungi pabrik Aqua di Ciherang
beberapa bulan lalu tampaknya bukan rezeki saya, alhasil teman blog di
Kompasiana terpilih untuk ikut acara Visit pabrik Aqua, sungguh beruntung ia
mendapatkan kesempatan langka ini, walhasil saya pun harus puas mendengar
ceritanya ke pabrik Aqua.
Meski hanya mendengar dari teman, saya berkeyakinan bahwa
korporasi ini peduli dengan sumber mata air di Ciherang, pihak Aqua melibatkan
warga setempat untuk menjaga sumber mata air, dan juga lingkungan di
sekitarnya, meski tak sempat berkunjung, penuturan teman tentang upaya Aqua untuk
terus menjaga lingkungan dan sumber mata airnya yang melibatkan warga sekitar,
dampak kehadiran korporasi ini bisa dirasakan oleh warga sekitar, kerja sama
pun tidak melulu dengan masyarakat sekitar, namun juga ada unsur pemerintahan
dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat.
Hebatnya lagi Aqua membuat satu program untuk
mengembangkan pertanian berkelanjutan bagi masyarakat sekitar untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjaga sumber mata air agar tidak
tercemar paparan bahan kima, serta program unggulan lain yang di rasakan oleh
penduduk sekitar yaitu dengan merehabilitasi sistem irigasi, yang membuat
sistem pengairan untuk sawah ini berjalan efektif dan efisien.
Kontribusi Aqua bukan melulu disebutkan diatas, untuk mendukung
program Millenium Development Goals (MDGs), Aqua berkontribusi dengan
menyediakan akses air bersih kepada masyarakat sekitar, dengan di jalankannya
sebuah program dengan diasih label WASH
yaitu Water Access, Sanitation and Hygiene, air bersih dan penyehatan
lingkungan.Program WASH ini telah menjangkau 13 provinsi di Indonesia, dengan
memberikan dampak manfaat yang dirasakan oleh sekitar 100.000 jiwa, luar biasa
memang.
Sebuah Pilihan,
Bertindak Brutal Atau Menjaga Lingkungan?
Ada sebuah bahasa iklan yang cukup mengena, Dewasa adalah
pilihan, sedangkan tua adalah keniscayaan, banyak orang yang beranjak tua namun
pikirannya tak pernah dewasa, ada juga seorang yang masih muda namun memiliki
cara berpikir secara dewasa. Untuk urusan memelihar lingkungan dan juga berikut
merawat sumber air, ada dua hal, mau gegabah merusak lingkungan dengan
menghasilkan profit, namun di ujung sana kerusakan telah menanti, pilihan ini
telah diambil oleh korporasi rakus bin tamak yang merusak hutan dan juga pada
akhirnya merusak ekosistem di dalam hutan tersebut.
Tak butuh lama untuk menikmati dampak dari kerusakan
hutan di Indonesia, asap yang terus menerus mengepul membuat ribuan orang di
dua pulau besar di Indonesia terasapi, dan mungkin nanti bila hujan telah
membasahi bumi, tunggu berita lain tentang kebanjiran. Dan bila memilih cara
cara terhormat untuk memelihara lingkungan dan juga merawat mata air, maka
lakukanlah dengan segara, dari sekarang. Kerusakan hutan di Indonesia masuk dua
besar dunia, Indonesia hanya kalah oleh Brazil soal kerusakan hutan.
Dalam rentang tahun 1990 hingga 2005, kerusakan hutan
tropis Indonesia ditaksir mengalami kerusakan parah dengan capaian angka 148
juta hektar hutan yang kita miliki telah rusak, angka yang fantastis, mengingat
hutan merupakan paru paru dunia, jika paru paru ini terus di rusak, tak
terbayangkan bagaimana anak cucu kita kelak berada di planet yang kita cintai.
Sudah saatnya memang menggerakan diri untuk menjadi
bagian dari orang yang peduli lingkungan, mulai dari yang kecil dulu, dari hal
yang dianggap sepele yaitu membuang sampah pada tempatnya, karena banyak dari
kita lalai tentang hal itu tersebut, jika individu individu peduli, maka
semakin besar kesempatan untuk memperbaiki lingkungan.
Semoga juga Aqua sebagai brand terkenal sebuah merek
dagang air minum dalam kemasan, yang memiliki kepedulian tinggi dalam perbaikan
mutu kehidupan bagi masyarakat sekitar pabrik pabrik Aqua, akan terus
memberikan kontribusi positif ke arah lingkungan hidup dan terus menjaga sumber
air yang ada. Sudah saatnya berbuat sesuatu untuk lingkungan sekitar, karena
hidup keren itu adalah menjaga lingkungan, dan kenyamanan kita tinggal di muka
bumi adalah karena kita menjaga lingkungan, percayalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar