Pages

Sabtu, Oktober 31, 2015

Jangan Jadikan Budaya Gegabah,Merusak Lingkungan Dan Kelestarian Air Sebagai Sikap Bangsa Ini




 Hutan hijau(sumber photo shutterstock)
 
              Manusia Indonesia konon katanya sangat menjunjung tinggi nilai nilai luhur yang telah di wariskan oleh para nenek moyang, kearifan lokal yang terus terjaga hingga saat ini merupakan bukti bahwa pesan leluhur tentang jangan bertindak gegabah kepada alam  adalah bukti bahwa mereka pun menjunjung nilai nilai keselarasan antara alam dan juga manusia, namun perkembangan zaman telah membawa sikap apatis, bahkan kearifan lokal malah dianggap penghalang untuk hidup di era milenium.
Padahal petatah petitih orang orang terdahulu, meski dalam kontek kekinian dianggap kuno, namun di balik itu ada pesan yang tersirat bahwa menjaga lingkungan merupakan keharusan yang sewajarnya bisa kita terapkan, lingkungan dan juga menjaga kelestarian air merupakan kebaikan yang bisa dilakukan, karena bagaimana pun dari lingkungan yang sehat, mata air jernih akan didapatkan, namun sayangnya kini kita sebagai bangsa seringkali berbuat gegabah terhadap lingkungan, otomatis sumber air pun akan terancam jadinya.
Negara pun memikirkan tentang lingkungan hidup, bila kita melihat Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, merupakan pengejawantahan agar orang orang di negeri ini mencintai lingkungan dan menjaganya.
Tapi apa daya terlalu sering tangan tangan kapitalis nan serakah yang ingin mengeruk keuntungan sesaat malah mengabaikan begitu saja lingkungan, hutan di bakar untuk keperluan industri dan tak memperdulikan analisa dampak lingkungan, pemakaian pupuk kimia yang berlebihan sehinga tanah mengalami penurunan kesuburan, dan yang tak kalah liarnya adalah membuang sampah secara sembarangan, justru di sumber air sehingga terlihat sungai, laut menjadi tempat sampah raksasa.
 
Menjadi Bijak Dengan Merawat Lingkungan Dan Kelestarian Air
 Turki, Air, Pegunungan, Pemandangan, Laut, Bank, Alam
Air adalah sumber kehidupan, bijak dalam memakainya adalah baik(sumber poto:Pixabay.com)

Air adalah kehidupan, air adalah ibu dari segala peradaban, bijak merawat sumber air adalah hal yang patut di lakukan, kita tentu masih ingat tentang keputusan Mahkamah Konstitusi yang melakukan pembatalan Undang Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air melalui putusan nomor Nomor 85/PUU-XII/2013 pada sidang pleno Mahkamah Konstitusi, tanggal 18 Februari 2015, sehingga  Undang Undang tentang pengairan di kembalikan pada aturan Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
Negara harus berperan dalam hak pengaturan air dan penguasaan sumber daya air, dengan mengurusnya dan mengelola secar benar untuk kepentingan rakyat, karena air merupakan hak asasi setiap manusia, meski air juga bisa dipergunakan untuk pengairan, pertanian, energi sumber daya terbarukan pembangkit listrik tenaga air dan juga keperluan industri.
Dengan berbagai fungsi air yang begitu vital, sewajarnya bangsa ini pun jangan gegabah untuk urusan air, apalagi memang air selalu berkaitan dengan lingkungan hidup, ekosistem baik flora dan fauna, kerusakan satu saja pada mata rantai ekosistem mampu memberikan dampak besar bagi sumber mata air.

Saat Masyarakat Adat Mengelola Air Dengan Kearifan Lokal

Jabatannya tidak seksi, nggak mentereng dan bahkan orang jarang mendengar istilah Panggiwa, namun dari merekalah sumber mata air di jaga, masyarakat Baduy yang mendiami pedalaman hutan di daerah Lebak, provinsi Banten, memiliki orang orang yang mengemban tugas sebagai penjaga mata air, di areal hutan lindung di mana suku baduy berada, Panggiwa bertugas menjaga sumber sumber mata air agar terlindungi dan bisa di gunakan oleh warga Baduy untuk berbagai keperluan.
Para Panggiwa mengawal luas hutan sekitar 3.000 hektar agar sumber mata air baik yang besar dan kecil dapat terus memancarkan air, keseimbangan harmoni antara alam dan manusia terus di pupuk, bila manusia merawat alam, alam pun akan memberikan yang terbaik bagi kepentingan manusia, dan Panggiwa adalah garda depan untuk tata kelola air dengan penuh tanggung jawab.
Bagi masyarakat Sunda, pasti lah familiar dengan istilah cai nyusu, istilah ini merujuk pada mata air, cai nyusu sering di jumpai di daerah daerah dengan jumlah pohon yang banyak serta rimbun, semasa saya kecil saat sering bermain di sebuah bukit bernama Bubulak, meski kalau di sebut hutan rasanya kurang tepat, namun bubulak banyak di tanami pohon mangga, saat bermain di sana kerap menemukan sumber mata air dengan pancaran air yang bening, bahkan kami tak segan segan meminum air dari cai nyusu, rasanya seger bingit, aaahhhhh.
Kearifan lokal memang sering kali membuat kita secara sadar maupun tidak sadar telah melakukan hal yaitu menjaga sumber mata air, begitu pun juga dengan penduduk yang mendiami sebuah kampung bernama Kampung Naga di kabupaten Tasik Malaya, dengan kearifan lokal yang mereka punyai, dengan menjaga hutan, merek pun menjaga mata air, karena kehidupan berawal di sana, meski kita hidup tentunya jangan sampai apa yang dititipkan oleh anak cucu malah sekarang menghambur hamburkan amanah itu dengan bertindak semaunya terhadap alam,maka bijaklah memelihara alam dengan mencontoh kearifan lokal dari masyarakat masyarakat adat yang menjaga hutan dan juga sumber mata airnya.

Aqua,Korporasi Yang Peduli Dengan Lingkungan Dan Sumber Mata Air 

Bencana asap yang dialami oleh sebagian besar penduduk yang mukim di pulau Sumatera dan juga Kalimantan, hasil dari gegabahnya korporasi yang membuka hutan dengan cara dibakar, bahkan asap yang dihasilkan menyebar ke negara negara ASEAN lainnya seperti ke Malaysia, Singapura dan juga ke negara Gajah Putih Thailand, korporasi yang berpikir profit oriented atawa mikirnya maruk tentang keuntungan sesat, acap kali memang berpikir pragmatis dan hasilnya ribuan orang terpapar asap selama berbulan bulan, sungguh sebuah penderitaan yang membuat banyak orang sengsara.
Aqua adalah sebuah merek dagang dari air minum dalam kemasan, korporasi yang berdiri sejak tahun 1973, memang sudah dikenal sebagai salah satu merek air minum kemasan yang terkemuka di Indonesia,bahkan nama Aqua adalah sebuah rujukan untuk nama semua jenis air minum dalam kemasan saking populernya merek Aqua sebagai paten dari sebuah merek dagang.
Bagaimana Aqua sebagai korporasi menjaga sumber mata airnya dengan melibatkan masyarakat sekitar, ini yang patut kita apresiasi, sebagai blogger yang memiliki kesempatan menulis di blog dan juga blog keroyokan alias blog rame rame, kesempatan mengunjungi sebuah korporasi sangatlah terbuka, namun kesempatan mengunjungi pabrik Aqua di Ciherang beberapa bulan lalu tampaknya bukan rezeki saya, alhasil teman blog di Kompasiana terpilih untuk ikut acara Visit pabrik Aqua, sungguh beruntung ia mendapatkan kesempatan langka ini, walhasil saya pun harus puas mendengar ceritanya ke pabrik Aqua.
Meski hanya mendengar dari teman, saya berkeyakinan bahwa korporasi ini peduli dengan sumber mata air di Ciherang, pihak Aqua melibatkan warga setempat untuk menjaga sumber mata air, dan juga lingkungan di sekitarnya, meski tak sempat berkunjung, penuturan teman tentang upaya Aqua untuk terus menjaga lingkungan dan sumber mata airnya yang melibatkan warga sekitar, dampak kehadiran korporasi ini bisa dirasakan oleh warga sekitar, kerja sama pun tidak melulu dengan masyarakat sekitar, namun juga ada unsur pemerintahan dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat.
Hebatnya lagi Aqua membuat satu program untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjaga sumber mata air agar tidak tercemar paparan bahan kima, serta program unggulan lain yang di rasakan oleh penduduk sekitar yaitu dengan merehabilitasi sistem irigasi, yang membuat sistem pengairan untuk sawah ini berjalan efektif dan efisien.
Kontribusi Aqua bukan melulu disebutkan diatas, untuk mendukung program Millenium Development Goals (MDGs), Aqua berkontribusi dengan menyediakan akses air bersih kepada masyarakat sekitar, dengan di jalankannya sebuah program dengan diasih label  WASH yaitu Water Access, Sanitation and Hygiene, air bersih dan penyehatan lingkungan.Program WASH ini telah menjangkau 13 provinsi di Indonesia, dengan memberikan dampak manfaat yang dirasakan oleh sekitar 100.000 jiwa, luar biasa memang.

Sebuah Pilihan, Bertindak Brutal Atau Menjaga Lingkungan?

Ada sebuah bahasa iklan yang cukup mengena, Dewasa adalah pilihan, sedangkan tua adalah keniscayaan, banyak orang yang beranjak tua namun pikirannya tak pernah dewasa, ada juga seorang yang masih muda namun memiliki cara berpikir secara dewasa. Untuk urusan memelihar lingkungan dan juga berikut merawat sumber air, ada dua hal, mau gegabah merusak lingkungan dengan menghasilkan profit, namun di ujung sana kerusakan telah menanti, pilihan ini telah diambil oleh korporasi rakus bin tamak yang merusak hutan dan juga pada akhirnya merusak ekosistem di dalam hutan tersebut.
Tak butuh lama untuk menikmati dampak dari kerusakan hutan di Indonesia, asap yang terus menerus mengepul membuat ribuan orang di dua pulau besar di Indonesia terasapi, dan mungkin nanti bila hujan telah membasahi bumi, tunggu berita lain tentang kebanjiran. Dan bila memilih cara cara terhormat untuk memelihara lingkungan dan juga merawat mata air, maka lakukanlah dengan segara, dari sekarang. Kerusakan hutan di Indonesia masuk dua besar dunia, Indonesia hanya kalah oleh Brazil soal kerusakan hutan.
Dalam rentang tahun 1990 hingga 2005, kerusakan hutan tropis Indonesia ditaksir mengalami kerusakan parah dengan capaian angka 148 juta hektar hutan yang kita miliki telah rusak, angka yang fantastis, mengingat hutan merupakan paru paru dunia, jika paru paru ini terus di rusak, tak terbayangkan bagaimana anak cucu kita kelak berada di planet yang kita cintai.
Sudah saatnya memang menggerakan diri untuk menjadi bagian dari orang yang peduli lingkungan, mulai dari yang kecil dulu, dari hal yang dianggap sepele yaitu membuang sampah pada tempatnya, karena banyak dari kita lalai tentang hal itu tersebut, jika individu individu peduli, maka semakin besar kesempatan untuk memperbaiki lingkungan.
Semoga juga Aqua sebagai brand terkenal sebuah merek dagang air minum dalam kemasan, yang memiliki kepedulian tinggi dalam perbaikan mutu kehidupan bagi masyarakat sekitar pabrik pabrik Aqua, akan terus memberikan kontribusi positif ke arah lingkungan hidup dan terus menjaga sumber air yang ada. Sudah saatnya berbuat sesuatu untuk lingkungan sekitar, karena hidup keren itu adalah menjaga lingkungan, dan kenyamanan kita tinggal di muka bumi adalah karena kita menjaga lingkungan, percayalah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar