Pages

Kamis, Agustus 31, 2017

Bekerja Bersama Mewujudkan Transportasi Semakin Humanis Bagi Siapa Pun #UbahJakarta

                                  Pembangunan konstruksi transportasi bawah tanah(dokpri)


          Transportasi dengan segala kepelikan yang terjadi  seyogyanya mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penggunanya. Kenyamanan bersama yang di rasakan semua lapisan masyarakat. Impian itu kini semakin dekat dan nantinya akan di rasakan masyarakat ibu kota. Sebuah sistem transportasi yang tersinergi sehingga daerah daerah penyangga ibu kota pun yang merupakan daerah terdekat bagi ibu kota dapat menikmati kehandalan transportasi dengan suasana lebih manusiawi dengan pendekatan humanisme yang memanusiakan manusia.

Kota Jakarta yang memiliki luas 661, 52 Kilo meter persegi dan dengan dengan daerah ke khususannya yang merupakan pengecualian bahwa kota Jakarta satu satunya kota yang statusnya sebagai sebuah provinsi di Indonesia. Dengan jumlah penduduk di kisaran 10 jutaan, jelas sarana transportasi merupakan hal yang vital bagi ibu kota negara Indonesia. Silih berganti alat transportasi yang pernah ada di Jakarta dan merupakan bagian dari kisah dari kota Jakarta itu sendiri.
Kini Jakarta menatap sebuah sistem moda transportasi yang terintegrasi yang memungkinkan warganya berpindah tempat tanpa perlu mengalami kemacetan yang menjemukan. Wajah Jakarta yang terus berubah, sebuah sistem yang mengakomodir transportasi bukan saja kecepatannya yang terukur namun memberi dampak positif bagi masyarakat ibu kota.

MRT Jakarta Menuju Sarana Transportasi Kelas Dunia


Kota Jakarta sebagai salah satu kota bertaraf internasional memerlukan sarana transportasi massal yang mumpuni, seperti kota kota besar lainnya di belahan dunia. Jakarta mulai menampakan wajah perubahan yang signifikan, meski dalam hal ini di hari hari belakangan dampak pembangunan MRT terasa memacetkan jalanan ibu kota, namun percayalah setelah bekerja keras dan cerdas, setelah rampungnya beberapa proyek MRT. Hasilnya akan terlihat dan kegunaan transportasi berbasis Mass Rapid Transit akan menemukan momentum.

Kawasan kawasan ibu kota seperti Lebak Bulus, Blok M, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi,Dukuh Atas hingga Bundaran Senayan akan memiliki jalur kereta dengan stasiun layang maupun stasiun bawah tanah. Dengan struktur kontruksi layang( Elevated Section) yang memiliki bentang kurang lebih sepuluh kilo meter di mulai dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja.

Selain kontruksi layang, MRT Jakarta pun di lengkapi dengan sistem transportasi dengan kontruksi bawah tanah(Underground) yang memiliki bentang kurang lebih enam kilo meter. Dengan hadirnya transportasi yang merupakan kontruksi bawah tanah, Jakarta pun tak kalah dengan kota kota besar di dunia yang memang sedari dulu telah mempunyai sistem transportasi underground. Stasiun bawah tanah ini di mulai dari wilayah Senayan hingga ke arah Bundaran Hotel Indonesia.

MRT Jakarta bukan melulu tentang cerita infrastruktur, mengerjakan prasarana, tidak pula tentang cerita pengoperasian sebuah sistem transportasi, namun di dalamnya tercakup kegiatan bisnis yang tentu saja menguntungkan secara ekonomi yang dampaknya di rasakan oleh masyarakat Jakarta.
MRT Jakarta akan memberikan dampak signifikan yang menuju trend positif, bahwa Jakarta pun memiliki sarana transportasi dengan kualitas yang tak kalah dengan negara negara maju.


Transportasi Humanis Yang Peduli Kaum Difabel, MRT Jakarta Mengupayakan Semaksimal Mungkin


                                        Poto bareng seusai acara diskusi tentang MRT(dokpri) 

Salah satu ciri dari kota cerdas atau Smart City adalah memperlakukan manusia secara humanis dengan pendekatan kemanusiaan yang menyentuh. Sarana transportasi bukan melulu milik orang orang yang di anugerahi kesempurnaan jasmani, namun kawan kawan kita dari kaum difabel pun mempunyai hak yang sama dalam pelayanan transportasi. Pernah penulis mengikuti forum diskusi yang di selenggarakan pihak MRT Jakarta, saat itu yang berkenan hadir adalah Bapak Wiliam Sabandar dan juga Bapak Agung Wicaksana yang antusias mendengarkan komunitas difabel yang memberikan masukan masukan agar MRT Jakarta pun memberikan ruang para komunitas difabel untuk menikmati sarana transportasi secara aman, nyaman.

Pihak MRT Jakarta berjanji, bila pada pelaksanaannya nanti, MRT Jakarta akan memperhatikan fasilitas yang nantinya bisa di gunakan kaum difabel menggunakan MRT, pihak MRT bersiap memberikan training khusus kepada staff MRT agar kedepanya kaum difabel tidak kesulitan menggunakan fasilitas MRT Jakarta.

Hal ini tentu saja di sambut antusias oleh kaum difabel yang di wakili oleh Panji Putera Sahetapy yang merupakan buah hati dari pasangan aktor senior Ray Sahetapy dan penyanyi dan juga aktris kawakan asal kota udang yakni Dewi Yull.


Jakarta Dan Kota Sekitarnya, Megapolitan Dengan Integrasi Transportasi Mumpuni


                                           Suasana stasiun Bekasi(dokpri)



Kota Bekasi yang penulis berdomisili, kota Depok, kota Tangerang dan juga kota Bogor merupakan daerah penyangga ibu kota, arus penumpang dari dan ke kota kota penyangga serta Jakarta setiap harinya berjumlah ratusan ribu, bila tidak di kelola secara benar akan memberikan efek buruk berupa kemacetan. Energi seolah terbuang percuma di jalanan setiap hari. Di perlukan integrasi transportasi antara Jakarta dan daerah penyangga di sekitarnya.

MRT tidak berdiri sendiri sebagai moda transportasi di Jakarta, ada integritas dengan moda transportasi lain seperti Trans Jakarta atau Commuter Line. Salah satu hal yang dapat memutus mata rantai kemacetan Jakarta adalah mensinergikan moda moda transportasi sehingga pergerakan jumlah pengguna jalan dapat di maksimalkan sehingga kemacetan panjang yang saat ini seakan momok bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya terus berkurang.

Siapa Pun Pemimpinnya Pastilah Menginginkan Perubahan Transportasi Publik Di Ibu Kota

Proyek MRT Jakarta yang menelan biaya kisaran angka 16 triliun, dengan ground breaking pengerjaan MRT di lakukan  Bapak Joko Widodo pada tanggal 10 Oktober 2013, ketika menjabat gubernur DKI Jakarta. Namun jauh sebelum itu perintisan MRT Jakarta di mulai pada tahun 1985. Sebenarnya siapa pun gubernurnya ternyata mempunyai satu visi ke depan agar Jakarta memiliki moda transportasi modern namun tak melupakan sisi humanisme bagi penduduk Jakarta.

Kesinambungan pembangunan di setiap era pemimpin semestinya memberi pertanda bahwa mereka telah bekerja keras untuk ibu kota tercinta. Semoga nantinya pun pemimpin baru Jakarta akan terus menerima estafet kepemimpinan. Transportasi publik di Jakarta memang harus benar benar di perhatikan karena bagaimana pun indikasi rapinya transportasi di ibu kota merupakan hasil nyata yang terlihat.


Semoga MRT Jakarta memberikan kebanggan kolektif bagi warga ibu kota dan juga warga daerah penyangganya, impian transportasi modern sudah di depan mata, memang saatnya Jakarta berubah ke arah yang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar