Pages

Minggu, April 08, 2018

Potret Kegigihan Seorang Buruh Bernama Saliman


                                                           Seorang buruh yang gigih bernama Saliman(dokpri)

               
Kekurang beruntungan dalam kehidupan bukanlah alasan untuk merutuki nasib dalam kehidupan, terus berjuang agar mampu menapaki kerasnya alur hidup seakan telah menempa jiwanya, dia bukanlah seorang pesohor, selebritis apalagi politis. Dia adalah teman penulis yang bekerja di sebuah perusahaan retail nasional, kini sosok bernama Saliman mulai menikmati apa yang telah ia perjuangkan sekian lama.

Seseorang yang legowo untuk tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi karena merasa sang kakak layak untuk meneruskan sekolahnya, sejak itulah roda seakan berputar dan takdir telah di tentukan. Bagi anak usia 15 tahunan saatnya berseragam putih abu abu dan mengecap serunya masa sekolah, namun Saliman mesti berjibaku serabutan dan kerja apa saja di ibu kota, mulai dari kuli panggul, jualan balon dan mainan anak hingga jadi kenek juru masak di sebuah restoran Padang.

Semua itu di lakoni dengan penuh kesabaran, dari hasil usahanya ia mengirimkan uang untuk biaya sekolah kakaknya, waktu terus bergulir ia pun di terima sebagai petugas cleaning service sebuah toko swalayan di daerah Jatinegara. Selepas kerja Saliman nyambi bekerja sebagai penjual mainan anak anak dengan bersepeda. Diantara hasil dari laba menjual mainan dan juga bekerja di sebuah pasar swalayan, Saliman menabung untuk memenuhi cita citanya memiliki sebuah rumah.


Bertahun menabung, rumah impian pun bisa terwujud di kawasan Setu, wilayah Bekasi. Setelah mengalami mutasi kerja dari toko ke gudang, Saliman tetap berikhtiar mengasapi dapurnya untuk tetap ngebul dengan menjadi tukang pijat dan urut, setelah itu ia pun belajar teknik bekam serta pijat refleksi. Untuk melengkapi usahanya, ia membuka toko jamu di rumahnya. Keseharian Saliman di penuhi dengan aktifitas bekerja selama 8 jam di gudang distribusi, lalu di lanjut dengan panggilan urut, pijat ataupun bekam.

Selain aktifitas di atas, ia mempunyai kesibukan sebagai pengurus Serikat Pekerja dan salah satunya adalah mengadvokasi hak hak pekerja. Kesibukannya semakin bertambah namun kecintaanya untuk terus berjuang agar hak pekerja bisa tercapai meski tantangan dan rintangan siap menghadang. Semenjak kecil telah terbiasa hidup sederhana namun bukan berarti harus minder.

Terbukti kerja kerasnya selama ini telah mulai terwujud, ada satu hal yang di ingat penulis akan sosok Saliman ini, ia adalah pekerja keras dan terus belajar meski aral melintang, tak pernah merasa minder walau hanya berpendidikan rendah, selalu optimis bahwa pencapaian itu akan menyertai bagi orang orang yang mau belajar. Dan kini keahliannya dalam urut, pijat refleksi dan juga bekam telah memberikan kontribusi pemasukan bagi keluarga.

Mungkin penulis bisa mencontoh spirit atau semangat Saliman untuk mengubah jalan kehidupannya dengan kerja keras. Menurut penulis, Saliman adalah figur inspiratif, segala upaya terus di coba untuk memperbaiki taraf kehidupannya, meski lelah, meski berat namun ia tetap tabah menapakinya.

Di saat orang orang lain tertidur dan beristirahat, Saliman bekerja untuk menafkahi keluarga, atau pun Saliman aktif berorganisasi dan memberikan pencerahan bahwa buruh memang layak sejahtera. Semoga apa yang di lakukan Saliman, akan memberi rezeki halal bagi keluarganya, itulah tulisan yang saya persembahkan untuk bro Saliman yang selama ini penulis ketahui, tak ada yang tak mungkin bila bekerja dengan giat dan di tutup dengan ikhtiar doa kepada sang Illahi Rabbi, ALLAH SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar