Pages

Selasa, Juli 31, 2018

Rajin Menabung Hidup Pun Akan Lebih Beruntung


                                                            Bapak adalah inspirasi bagi saya untuk rajin menabung(dokpri)


               Tulisan ini saya buat untuk mengenang sosok Bapak yang begitu luar biasa, dari beliau pula saya mengenal pentingnya menabung untuk kehidupan yang lebih baik, Bapak memberi teladan yang hebat  bagaimana harus mengelola keuangan, dengan menghemat pengeluaran dan menyimpannya maka kelak uang itu akan bermanfaat jika satu ketika di butuhkan. Bukan melulu omongan semata namun Bapak memberikan contoh nyata dengan mempunyai celengan, belum lagi simpanan berupa Tabanas yang di miliki Bapak.

Bahkan ada reward khusus jika kami mampu menyimpan uang di celengan, siapa yang paling banyak mendapatkan jumlah terbanyak uang di celengan maka dialah sang pemenang, meski akhirnya saya tak jua jadi pemenang namun konsep Bapak untuk memperlakukan uang tanpa harus menghabiskan begitu saja, jangan boros dan jangan terlalu pelit, begitu ungkap Bapak tentang uang. Dan kini apa yang pernah di katakan Bapak benar adanya, di saat membutuhkan uang, jika dalama keadaan terdesak maka apa yang kita simpan sangat berguna dan itu terasa oleh saya pribadi.

                                           Celengan plastik di rumah, penting juga saat situasi sedang bokek(dokpri


Sosok Bapak dengan “ilmu rik rik gemi” yang berarti sifat senang menabung namun bukan berarti harus pelit, hingga saat ini pun ilmunya telah saya serap. Ada beberapa tabungan yang saya punya dan itu pun plus celengan dari plastik tersedia di rumah. Untuk hal positif senang menabung Bapak adalah inspirasi bagi saya, bagaimana harus mengelola keuangan dan sikap di saat mempunyai kelebihan uang tak lantas berfoya foya, terima kasih bapak untuk semua yang pernah di ajarkan untuk urusan rajin menabung.

Pesona “Si Emas Cokelat” Dan Bagaimana Mengelola Keuangan Ala Bapak

Di tahun 80-90an tanaman cengkeh merupakan tanaman favorit, di hampir pekarangan rumah atau pun kebun pasti di temukan pohon cengkeh, dan saat itu harga cengkeh kering termasuk “harta karun” yang mampu melesakan keuangan keluarga. Dari hasil penjualan cengkeh maka rupiah pun di dapat, tak heran bila tanaman cengkeh menjadi favorit pohon yang di tanam selain mangga. Saat pohon cengkeh mulai berbunga tampak keceriaan melanda.
Ada beberapa pohon cengkeh di sekitaran halaman rumah, dan bila waktu panen adalah moment istimewa, meski tak terlalu banyak memiliki pohon cengkeh namun di saat masa panen maka kegairahan pun akan tersaji, pundi pundi rupiah pun pasti bertambah. Syzygium aromaticum ini mempunyai pesona yang luar biasa, dan kegembiraan di saat masa panen cengkeh merupakan warna lain di kampung kami.

Para tengkulak pun akan semakin rajin menyambangi kampung untuk mencari cengkeh kering, namun biasanya warga memilih menjual ke kota karena selisih harga jual nya lebih terasa di banding jika menjual ke tengkulak. Bapak cukup bijaksana saat panen cengkeh tiba, meski keuntungan di depan mata dan dari hasil panen cengkeh bisa membeli ini itu, namun Bapak lebih senang menabung hasil penjualan cengkeh di banding membeli peralatan rumah tangga.

Rengekan saya untuk di belikan sepeda misalnya selalu di tolak Bapak, dan Bapak selalu berkata, nanti satu ketika kamu akan tahu betapa bergunanya sebuah tabungan bagi kita. Sesuatu yang tak bisa saya cerna apa arti ucapan Bapak, namun beberapa tahun kemudian, ucapan Bapak menjadi sebuah kenyataan. Tabungan Bapak dari hasil penjualan cengkeh begitu punya makna saat saya melanjutkan sekolah, biaya biaya saat masuk tahun pelajaran baru berasal dari tabungan Bapak.

Beruntung kami mempunyai beberapa pohon cengkeh, lebih beruntung lagi adalah Bapak bisa menyimpan hasil penjualan cengkeh dan kami pun menikmati hasil jerih payah Bapak ketika memutuskan untuk tidak menghamburkan hasil panen cengkeh dan memilih untuk di tabung.

Bergunanya Tabungan Saat Situasi Darurat

                                          Menabung di bank adalah salah satu kegemaran yang di warisi sifat bapak(dokpri)

Telepon di ujung sana mengabarkan bahwa kakak tertua saya mengalami masalah saat menghadapi persalinan anak bungsunya, melahirkan di atas usia 40 tahun memang bukanlah perkara yang mudah, tak melulu datang namun harus pula membawa sejumlah uang untuk biaya persalinan, beruntung pula saat itu masih ada saldo di tabungan. Tak menunggu lama akhirnya memutuskan ke kampung untuk menengok kondisi kakak. Beruntung Ibu dan Bayi nya selamat, setelah mengurus biaya adminitrasi kami pun pulang dengan senyum gembira karena ada keluarga baru.

Ternyata apa yang di lakukan Bapak, saya tiru. Ya menabung adalah satu hal yang selalu di ingatkan Bapak, jika dalam kondisi tertentu yang mengharuskan keluar biaya, tabungan yang kita simpan akan sangat berguna. Dan berkat tabungan dari hasil menyisihkan itu, persalinan kakak tercinta bisa tertangani, selalu bersyukur bahwa apa yang di teladani Bapak saat dahulu dengan gemar menabung ternyata sangat berguna ketika kondisi darurat.

Sekali waktu saat saya sendiri harus menjalani rawat inap, saat itu BPJS Kesehatan belum ada, biaya memang dari perusahaan namun dengan limit tertentu, jika melampaui limit yang telah di tentukan maka kelebihannya akan di tanggung si pasien. Sekali lagi akhirnya memang terbukti bahwa inspirasi Bapak soal rajin menabung menemukan caranya untuk di buktikan. Dari tabungan pribadi akhirnya biaya biaya rumah sakit bisa terbayarkan. Tak terpikirkan jika nggak punya tabungan, nggak punya cadangan keuangan duh sedih banget dah.
Tabungan begitu berarti di saat situasi yang memang begitu genting dan mendadak, beruntung pada akhirnya memang situasi yang tidak mengenakan itu bisa terlewati dengan baik dan itu karena kita rajin menabung.

Ke Bank Yuk, Mari Menabung Ayo Menabung

Survey bank Indoneia  di tahun 2015 menyatakan adanya peningkatan jumlah masyarakat untuk menabung di bank, ada peningkatan porsi tabungan terhadap pendapatan. Sesuatu hal yang menggembirakan memang jika trend positif itu terus di lakukan oleh kita semua. Hingga saat ini pun saya masih tetap mempercayakan bank untuk menyimpan uang, selain lebih aman di banding di taruh di balik bantal, beberapa faedah kita dapatkan saat menabung di bank.
Saatnya terus mengoptimalkan agar masyarakat semakin gnadrung untuk menabung di bank, nggak rugi lah menabung di bank. Dengan jumlah penduduk di atas 250 juta memang sewajarnya bila masyarakat Indonesia memilih bank sebagai tempat menabung. Jadi ingat pepatah kuno yang begitu terkenal yakni “Sedikit sedikit lama lama menjadi bukit”. Yuk kita tingkatkan tabungan dan terus menabung selagi bisa agar saat mengadapi situasi darurat sekalipun kita tetap bisa bersikap tenang, soalnya ada tabungan sih.

Bank Boleh Beda Tapi Penjaminnya Tetap LPS Dong
                                   Nasabah di Indonesia tak perlu was was menabung di bank karena ada LPS(dokpri)


Nggak usah khawatir duit raib di bank, ingat dong di tahun 1998 saat krisis moneter menghajar telak Indonesia dan 16 bank terpaksa di likuidasi. Titik kepercayaan masyarakat pun seakan di ujung tanduk terhadap bank. Namun kini dengan hadirnya Lembaga Penjamin Simpanan dengan di perkuat dengan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Nasabah tanah air tak perlu was was lagi. Dan peran LPS semakin kuat setelah hadirnya Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 pada tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

Ada 3 kriteria simpanan layak bayar yakni tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga pemerintahan, tidak melakukan tindakan yang merugikan bank. Nah jadi ngerti kan mengapa kita percaya menyimpan uang di bank karena ada lembaga penjaminnya lho. Sejak 13 Oktober 2008 saldo yang di jamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar 2 milyar.
Adapun simpanan yang di jamin meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan. Nah makin yakin dong untuk nabung di bank, yuk ah nabung aja di bank dan kita tak perlu cemas karena ada Lembaga Penjamin Simpanan.  

1 komentar:

  1. Semoga tulisannya bisa menginspirasi yang lain juga ya, Mas. Aamiin.
    Mampir ke blog saya ya. :)

    BalasHapus