Ini nih penampakan bis tiger yang legendaris itu(dokpri)
Lalu
lintas sekitaran daerah penyangga ibu kota memang selalu menarik untuk di
simak, jurusan Cikarang- Pulo Gadung atau malah trayek lebih jauh lagi yakni Karawang-Pulo Gadung pernah menjadi alat
transportasi yang mumpuni, bermodal sebuah micro bus dan para penumpang kerap
menjulukinya sebagai “Tiger” bukan karena sangar laiknya macan, namun tiger itu
sebuah singkatan yakni tiga perempat, merujuk ke badan mobil yang tidak sebesar
bis namun lebih besar dari angkutan kota, ya sekitar dua puluh orang mah muat,
belum lagi jika di dalam bis itu penuh
dengan penumpang maka jumlahnya pun akan membengkak karena penumpang yang nggak
kebagian tempat duduk akan berdiri sambil berpegangan pada besi diatas kepala
penumpang.
Bagi para penumpang jurusan Pulo
Gadung hingga Karawang mungkin istilah tiger sudah tidak asing lagi,moda
angkutan yang familiar hilir mudik diantara jalanan ibukota serta daerah
disekitarnya yang meliputi Bekasi-Cibitung-Cikarang-Lemah
Abang hingga ke Karawang, beberapa tahun lalu jika menuju ke Pulo Gadung jenis
tiger ini biasanya ngetem di perempatan Bulak Kapal, lalu di pintu gerbang tol menuju
Pulo Gadung pun rerata micro bus ini pun ngetem yang bikin penumpang gregetan,
namun iya itu mesti bersabar karena untuk menjalankan mobil adalah hak nya pak
supir
Si Tiger ini dominan di cat berwarna merah sudah setia melayani jalur Karawang melewati Bekasi dan berbelok ke arah Bulakkapal menuju tol timur dan selanjutnya ke arah terminal Pulogadung.
Mengenai tarif biasanya dihitung jauh dekatnya si penumpang,seringkali terdengar debat antara penumpang dan juga kenek si tiger mengenai ongkos karena perbedaan persepsi jarak menurut kacamata mereka,dan inilah menjadi bumbu penyedap hehe.
Dengan armada hampir 75% relatif tidak muda lagi, pengen merasakan sensasi naik tiger yang legendaris ini? Ternyata jenis angkutan ini masih ada saudara saudara.Penulis pernah naik bis tiger ini saat ingin menuju cakung, seperti biasa nih tetap saja nggak berubah masih suka ngetem melulu.
Seiring
makin banyaknya pilihan moda transportasi dan juga makin banyak orang yang
memakai kendaraan roda dua, pamor bis tiger makin meredup, jumlah penumpangnya
pun kian menyust, entah apakah kelak nasib tiger seperti kisah Metromini dan
Kopaja yang mulai berangsur angsur hilang di aspal jalanan ibu kota. Yang jelas
sepertinya masa kejayaan bis tiger ini akan menghilang juga jika pengelola PO
bis masih begitu begitu saja. Saat berpapasan dengan bis tiger di jalan
Joyomartono kota Bekasi beberapa waktu lalu, terlihat bodi tiger di bagian luar
sebegitu merananya, cat mobil mengelupas dan menyisakan bopeng bopeng yang
membuat hati trenyuh.
Persaingan
memang tak terelakan lagi, saat ini di kota Bekasi ada layanan trans patriot
dengan wajah yang lebih enak di lihat, tarifnya jelas dan juga fasilitas di
dalam mobil telah di lengkapi penyejuk udara, berbeda dengan si tiger ini,
cukup buka jendela dan singkirkan gorden yang kainnya sudah lusuh, maka angina sepoi
sepoi akan datang dengan sendirinya. Namun kenangan akan bis tiga perempat
rasanya sulit di hilangkan bagi warga sekitaran Jakarta. Pernah satu ketika
tiger merajai jalanan kota kota penyangga ibu kota, namun nasibnya kini seperti
di ujung tanduk, jika melihat penampilan tiger yang ala kadarnya, mungkin
beberapa tahun lagi tiger benar benar menjadi legenda belaka, musnah digantikan
moda yang lebih nyaman dan tentu saja aman dan juga laik jalan dan penumpang
pun enjoy memakai kenadaraan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar