Pages

Kamis, November 14, 2019

Ketika Sate Dan Sop Kambing Menyatukan Pertemuan


                                              Sop kambing dan sate, menemani suasana reuni(dokpri)



Ajaibnya dunia pendidikan, tiga tahun bersama dalam suasana persaingan, pertemanan dan juga kadang romantisme cinta monyet, setelah lulus dan semakin sulit bertemu karena kesibukan masing masing, ada celah rindu yang membuncah di lubuk hati yang paling dalam, kangen dengan suasana sekolah, saling ledek ledekan seraya menyebutkan nama ayah masing masing, cerita tentang nyontek pun rasanya jadi kenangan yang tak terlupakan. Begitulah akhirnya perasaan kangen tak bisa dibendung, saat satu satunya kesempatan bertemu menjadi moment indah untuk mengumpulkan kembali keping kenangan dan inilah satu hal yang telah dinanti sekian lama.

Maka grup Whatsapps pun berdenting berkali kali, menyepakati untuk bertemu muka, nostalgia zaman bangku sekolah. Meluncur jua menuju sebuah rumah makan yang menyajikan menu andalan yakni sate kambing, sate ayam dan juga sop kambing, rumah makan Barokah menjadi tempat pertemuan, diantara mereka ada yang sengaja untuk pulang kampung dan niat banget untuk melaksanakan reuni, dan akhirnya pertemuan pun di warnai dengan suka cita dan juga gelak tawa, bersuka ria dengan pengalaman konyol dan juga culun.

Cerita tentang guru ganteng yang bikin baper, atau guru killer dengan gaya mengajarnya yang bikin ngeri itu. Di sela sela pembicaraan hangat, ada seporsi sate kambing yang menyisakan kepulan asap tipis, berbumbu kacang dan juga kecap, terbit lah selera untuk menyantapnya. Sate kambing nan empuk menjadi penghantar obrolan seru, ada juga secangkir kopi hitam, emping dan seporsi sop kambing. Dahulu banget ada anak dara yang kalem nan pendiam, dan beberapa tahun kemudian ia menjadi seorang pengajar di daerah Bekasi.

Saat berkumpul ia tampaknya menikmati seporsi sop kambing hangat, dan ternyata pertemuan yang seru ini, sang pengajar itu nraktir makanan di warung sate Barokah, jadi asyik nih menyantap kuliner dengan gratisan. Beberapa teman ada yang menyusul dan gabung di satu meja, pesanan sate pun bertambah, cerita makin seru dan rasanya kenangan dan memori mengalir begitu saja, tusuk demi tusuk sate ayam dan sate kambing tak terasa nyaris ludes, obrolan pun berpindah dari meja menuu selasar warung sate, nggak enak dengan pelanggan lain yang juga butuh meja secara bergiliran.
                                      Berkumpul kembali, menikmati reuni yang jarang terjadi(dokpri)



Wajah wajah dewasa yang saat ini bertatap muka ini, dahulunya adalah teman teman masa kecil yang satu kelas, ada juga di kelas berbeda namun tetap mengenalinya sebagai teman satu almamater, rasanya enggan waktu berputar karena itu berarti sebuah perpisahan kembali. Senja makin beranjak dan mentari pun mulai bersembunyi di balik punggunhg Gunung Ciremai, cerita makin mengalir taktala satu lagi teman yang datang. Sedari dahulu orangnya memang rame, jadi asyik ngobrol saat si ibu guru ini berkelakar tentang masa masa seru berseragam putih biru.

Terima kasih wahai sate kambing, sate ayam dan juga sop kambing yang telah menemani kami untuk berkumpul dan berreuni, mengenang kembali waktu yang silam dan tak mungkin terulang, saatnya kembali lagi ke dunia nyata. Namun apapun namanya, entah itu reuni, ngumpul bareng, temu kangen atau mungkin sebutan lain, pertemuan di warung sate Barokah menjadi keren adanya. Bersiap ke tempat masing masing seraya menggenggam smartphone dan wanti wanti untuk tetap saling kontak kontakan dan jangan sampai jalinan persahabatan terhenti begitu saja.

Ya sudahlah kita berpisah, namun yakinlah persahabatan ini akan tetap menjadi simpul indah dalam kehidupan kita, tak akan ada kata menyesal ketika bersamamu kawan saat itu, ketika wajah culun kita tak bisa di make over oleh kosmetika, ah sungguh senang berada di tengah tengah kalian lagi sobatku, kita kenang pertemuan di warung sate saat menyantap sate kambing dan juga sopnya yang hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar