Pages

Senin, November 18, 2019

Memperingati Maulid Nabi Di Masjid Nurul Huda Rajawetan

          Masjid Nurul Huda dengan latar gunung Ciremai(dokpri)


Teladan terbesar ummat muslim di seluruh dunia adalah putra dari Ibunda Aminah, seseorang yang di tinggalkan ayah ketika masih dalam kandungan. Hanya menikmati kasih sayang ibu hingga usia belia, di tinggal sang Kakek ketika kasih sayang begitu dibutuhkan.

Di asuh sang Paman dan mengalami banyak peristiwa hingga akhirnya menjadi Nabi dan Rasul, berjuang dengan sepenuh hati, melalui jalan panjang penuh perjuangan, cahaya Islam kini menyebar ke seluruh dunia dan menjadi salah satu agama dianut dengan jumlah  yang terbesar di dunia.
Nabi Muhammad SAW, sosok yang lahir 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah atau dalam tarikh Masehi pada tahun 571.

Ummat Muslim di Indonesia memperingati kelahiran Nabi Muhammad di peringati sebagai peringatan Maulid Nabi, keraton Kasepuhan memiliki tradisi panjang jimat atau di bulan kelahiran Nabi, ada banyak kisah tentang perayaan Maulid Nabi termasuk di masjid Nurul Huda di desa Rajawetan, anggota Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda turut serta dalam mensukseskan acara maulid yang di laksanakan secara sederhana namun tak mengurangi khidmatnya acara.

Kepala desa Rajawetan dan sesepuh desa menghadiri acara maulid Nabi(dok:info Rajawetan)



Selepas waktu Isya pelaksanaan peringatan Maulid Nabi pun dilakukan, hadir pula Kepala Desa Rajawetan, Bapak Dedi Mulyadi Ruslan. Acara maulid di isi dengan tausyiah, pentas seni dan juga pembacaan kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Yang membanggakan adalah tampilnya anak anak muda yang bergabung dalam Remaja Islam Nurul Huda melakukan atraksi seni marawis dengan penampilan ciamik.

Irmas Nurul Huda in action menampilkan kesenian marawis(dok:Info Rajawetan)



Alat musik pukul ini dimainkan dengan penuh kekompakan, nada yang ritmis dan dipadu dengan lirik lirik syair dengan bernafaskan Islami. Generasi muda memang perlu di didik pemahaman agama sebagai bekal dikemudian hari, bekal mencintai  dan keteladanan Rasul di pupuk sedari usia.

Keunikan acara peringatan Maulid di masjid Nurul Huda adalah warga desa Rajawetan menghantarkan penganan berupa nasi bungkus, makanan kecil atau mie instan sekalipun, semuanya di kumpulkan dan kemudian setelah acara selesai, warga yang hadir ketika acara berakhir akan dibagi.

Semua mendapatkan bagian, semua senang dan juga berkah pun didapat, nilai positifnya adalah mengajarkan untuk saling berbagi terhadap sesama, ini menjadi bagian dari kepedulian sosial untuk saling berbagi.

Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan tentang welas asih dan juga saling menyayangi sesama insan. Adalah lumrah ketika bula Rabiul Awal masjid masjid ataupun tempat majelis taklim dipadati oleh para jamaah, masjid dan majelis taklim kerap memperingati acara kelahiran Nabi yang mulia ini.

Bentuk lain akan penghormatan kepada junjungan tercinta, adalah hal yang sangat baik meniru perilaku Nabi Muhammad. Sosok penuh karisma ini semasa hidupnya telah menanamkan suri tauladan dan menjadi contoh terbaik bagi ummat Islam. Semoga ummat Islam di zaman sekarang mampu meneladani perilaku mulia Nabi besar Muhammad.

Sukses untuk pelaksanaan maulid Nabi Muhammad SAW di desa Rajawetan, dan berharap syiar Islam terus bersinar terang di desa Rajawetan, ukhuwah Islamiyah terjalin diantara warga desa, yang diharapkan adalah masjid Nurul Huda makin dipenuhi oleh penduduk desa untuk sholat berjamaah.

Teladan terhebat hanya pada diri Rasulullah, dengan memperingat maulid Nabi, kita bisa mensarikan kisah mulia perjalanan Rasul dalam menegakan agama Islam, didampingi sahabat sahabat nan setia, nabi pun tetap gigih agar agama Islam menyebar dalam kedamaian, menerangi hati setiap insan.

 Maulid Nabi memberikan pelajaran indah tentang kebersamaan, bahwa persaudaran iman memang acapkali lebih dalam dibanding persaudaran sedarah. Aamin ya Rabbalamin, berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar