Api Olimpiade telah tiba di Jepang, sayang pelaksanaannya di tunda tahun depan(dok:AFP/Philip Fong)
Di tahun ini semestinya kita bisa menyaksikan
pagelaran olah raga terbesar yakni Olimpiade, event yang melibatkan banyak cabang
olah raga ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali, menurut jadwal semula
bahwa Olimpiade akan diselenggarakan pada tanggal 24 Juli hingga 9 Agustus
2020, adalah kota Tokyo yang menjadi tuan rumah. Namun saat ini diberbagai
belahan dunia merebak pandemik virus Corona, alhasil penyelenggaraan Olimpiade
musim panas ke XXXII harus mengundurkan jadwalnya dan akan diselenggarakan pada
tahun 2021.
Persiapan telah dilakukan, Jepang yang ketiban gawean
besar ini telah menggelontorkan dana sebesar 12,6 miliar dollar untuk suksesnya
penyelenggaraan Olimpiade, namun apa daya ternyata imbas virus Corona pada
akhirnya terjadi perubahan jadwal, tentu saja dengan molornya jadwal
penyelenggaraan Olimpiade tahun ini berimbas dengan persiapan atlet. Perlu di
ketahui bahwa impian terbesar olahragawan di seluruh dunia adalah tampil di
arena Olimpiade, untuk menjadi peserta dibutuhkan perjuangan yang tak kalah
sengitnya, bisa tampil di Olimpiade adalah kebanggan tersendiri, apalagi mampu
mendulang medali emas adalah idaman semua atlet.
Untuk penundaan Olimpiade Tokyo, konon panitia harus
merogoh biaya tambahan sebesar 2,7 miliar dollar, sebuah angka yang lumayan
tinggi dan tentu saja hal ini membuat panitia penyelenggara ngos ngosan. Bukan
kali pertama sebenarnya kota Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade, pada tahun
1964, Tokyo pernah menjadi tuan rumah. Perlu diketahui pula bahwa untuk menjadi
tuan rumah diperlukan lobi lobi kuat agar para negara yang tergabung dalam IOC
memberi dukungan. Tokyo ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 pada
pemilihan di sidang IOC pada tahun 2013 yang di selenggarakan di Buenos Aires,
Argentina.
Saat itu Tokyo harus bersaing ketat dengan Madrid dan
juga Istambul. Pertarungan yang ketat antara ketiga kota tersebut akhirnya di
menangkan oleh Tokyo pada putaran kedua setelah mampu mengalahkan Istambul.
Alhasil Tokyo pun di dapuk sebagai tuan rumah Olimpiade ke 32. Namun ternyata
tahun ini penyelenggaraan Olimpiade terpaksa di tunda, penundaan ini merupakan
catatan sejarah tersendiri, biasanya penundaan penyelenggaraan event event
besar karena hal hal yang luar biasa seperti berkecemuknya peperangan seperti
yang pernah terjadi saat perang dunia ke dua di tahun era 40an.
Tadinya pengen banget melihat atlet atlet kebanggan
Indonesia tampil di Olimpiade, pengen lihat Mohammad Zohri yang akan bersaing
dengan atlet atlet top dunia di lari seratus meter, atau tentunya perjuangan
lifter kebanggan Indonesia, Eko Yuli Irawan yang tahun ini membidik medali
emas. Jangan lupa lho dengan adu bulu tepok angsa alias badminton, secara
tradisi olah raga bulu tangkis adalah keran penghasil medali bagi Indonesia,
sejak tahun 1992 saat Olimpiade diselenggarakan di kota Barcelona, atlet atlet
tanah air menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia, olah raga bulu tangkis
berkali kali mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah
putih. Alhasil dengan penundaan yang terjadi, kita pun batal menyaksikan
kehebatan olahragawan Indonesia mempertontonkan kelihayannya beradu dengan
jagoan jagoan negara lain di tahun ini.
Semoga dengan penundaan ini ada nilai positifnya,
semakin mengasah kemampuan dan semakin baik lagi berlaga untuk tahun depan dan
makin berprestasi di saat yang tepat, ya nggak jadi deh tahun ini nonton
serunya Olimpiade, semoga pandemic Corona ini akan cepat berlalu dan sehat
selalu bumiku, cepat pulang ya Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar