Gerakan cuci tangan menghambat sebaran Corona(dokpri)
Berasal dari laporan otoritas kesehatan Wuhan yang
melaporkan pada tanggal 20 Januari 2020 bahwa ada tiga orang penduduk lokal
ditenggarai meninggal karena virus disebabkan Corona, dan sejak saat itu pula terror Covid-19
menghantui banyak negara termasuk Indonesia, tadinya sih malah kebijakan di
Indonesia nyantui melawan Corona, bahkan pemerintah menyediakan puluhan milyar
bagi buzzer untuk mendongkrak pariwisata Indonesia yang lesu karena turunnya
angka wisatawan. Bahkan banyak meme berseliweran di media sosial bahwa rakyat
Indonesia itu rata rata kebal Corona karena imun dalam tubuh telah terlatih
untuk menahan gempuran virus.
Namun faktanya ya namanya juga jasad tak kasat mata,
virus tetaplah virus tak mengenal kasta, ras ataupun agama, sekalinya kena tak
tanggung tanggung yakni seorang Menteri yang sedang bertugas, ada Wali Kota
hingga Bupati. Apa yang kita anggap enteng di awal tahun, kini keberadaan Virus
Corona seakan menjadi momok yang menakutkan. Bahkan yang tragis adalah
tumbangnya petugas kesehatan gegara terpapar Covid-19, tenaga medis Indonesia harus
berjibaku dan terenggut nyawanya, paling tidak hingga saat ini ada 26 dokter
yang meninggal dunia, sungguh pilu dan sedihnya mendengar mereka berpulang
ketika menjalankan tugas.
Saat ini Jabodetabek menjadi episentrum Covid-19,
hampir tiga pekan terakhir banyak aksi untuk mencegah penyebaran Covid-19,
mulai adanya pembatasan sosial, karantina wilayah dan meliburkan anak sekolah
dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan menuju kampung halaman pun di batasi,
armada armada bus antar provinsi pun semakin berkurang, banyak orang “terkurung”
di dalam rumah dan tagar tagar #Dirumahsaja menjadi fenomena tersendiri. Tempat
ibadah sepi, sholat Jumat ditiadakan.
Dibalik resahnya kita semua tentang virus Corona, ada
sisi baik yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, yakni berupaya menjaga pola
hidup bersih, gerakan mencuci tangan menjadi trend kekinian, hampir di setiap
instansi tersedia hand sanitizer, sudut sudut kota di lengkapi dengan tempat
cuci tangan portable, rumah ibadah pun menyediakan tempat cuci tangan dari
ember plastic dan dipasang keran, ada sabun cairnya.
Pola pola hidup sehat dilakukan dan ini tentu saja
langkah untuk menghambat berkembang biaknya virus Corona, dahulu kita kerap
menganggap enteng masalah cuci tangan, namun kini cuci tangan menjadi kebiasaan
baru bagi kita semua dan ini memberikan pelajaran penting bagaimana seseorang
menjaga kesehatannya, berharap virus Corona segera enyah dari bumi pertiwi, dan
pelajaran penting lainnya adalah jangan sekali kali menganggap enteng terhadap
penyebaran virus, jadinya seperti ini nih, mau kemana mana juga banyak jalanan
di halangi portal, mau pulang kampung sudah pasti dilarang karena ditakutkan
menyebarkan virus ke penduduk kampung.
Semoga Pandemi Covid-19 segera dituntaskan, apalagi
saat ini umat Muslim di seluruh dunia akan bersiap menyambut bulan suci
Ramadhan, pulang ya Covid-19, cukup sudah keresahan yang engkau sebarkan,
saatnya dikau pulang, janji deh kami akan mulai menerapkan kebersihan diri dan
juga lingkungan. Jangan bikin sedih lagi ya, telah banyak saudara saudara kami
yang harus kehilangan nyawa dan jangan sampai bertambah lagi lho, saatnya bagi
kami semua untuk hidup tenang dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar