Pages

Selasa, Juni 09, 2015

Terdampar Di Tiga Bank Berbasis Syariah, Saatnya Kembalikah Aku Ke Bank Syariah?

Sebenarnya untuk urusan dengan perbankan syariah bukan hal yang baru dalam kehidupan saya, sudah tiga kali menjajal perbankan syariah, saat pertama kali berkenalan dengan produk syariah kala itu karena saya mengaji di sebuah radio swasta yang ada di kota Bekasi, karena banyak teman pengajian yang juga nabung di sebuah Bank Perkreditan Rakyat dengan sistem syariah, lagi pula pak Ustad selalu menyalakan semangat bahwa betapa pentingnya umat Islam menabung di sebuah lembaga keuangan berbasis syariah.

Maka saya pun bergabung menjadi nasabah BPR Syariah yang buka di radio swasta itu, namun kendala utama adalah, BPR yang dimana saya nabung hanya buka saat acara pengajian saja, jika sewaktu waktu memerlukan dana darurat maka harus tahu jadwal pengajiannya,  dan di situlah kadang saya merasa sedih, karena akses untuk berinteraksi dengan BPR tersebut praktis terbatas, selain memang buka tutupnya tergantung situasi jadwal pengajian, lokasi rumah dengan stasiun radio relatif jauh dengan tempat tinggal, meski sempat bertahan, namun akhirnya saya memutuskan menyudahi menabung di BPR Syariah, sebuah cinta pertama yang kandas karena terkendala jarak dan waktu.

Api cinta untuk bank syariah masih menyala, kali ini saya mencoba menabung di sebuah bank syariah, sebuah bank dengan nama Mandiri, ya bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, dimedio tahun 2002, saya menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri, namun memang ketika itu kantor cabang BSM berada di kota Bekasi, sedangkan domisili saya berada di sekitaran Kampung Gardu Sawah-Kali Jaya Cibitung, saat itu saya berpikir menabung di Bank Syariah memang harus dilakukan untuk seorang muslim, apalagi para ustad 'memprovokasi' agar diupayakan menabung di bank syariah ,karena penting bagi umat islam untuk memperkuat basis ekonomi dan salah satunya adalah dengan menabung di Bank Syariah.

Namun cinta kedua saya dengan bank syariah harus kandas pula, lagi lagi kondisi bank yang cukup jauh dengan lokasi tempat tinggal, serta akses ATM yang masih minim, dan kali ketiga saya pun mencoba Produk Keuangan Syariah, kali ini menuju sebuah kantor pos yang juga membuka gerai bank, maka saya pun membuka akun bank, namun ternyata hanya beberapa bulan saja saya menjadi nasabah bank tersebut, lagi lagi kendala ketersediaan ATM yang tak leluasa, akhirnya dengan berat hati saya pun 'bercerai' dengan Bank Muamalat.

Bank Syariah, Cinta Lama Yang Mungkin Akan Kembali

Dari beberapa pengalaman menggunakan Bank berbasis syariah, kendala utamanya adalah pilihan ATM yang terbatas membuat saya terpaksa hengkang, situasi saat itu memang lokasi lokasi bank cukup jauh dengan tempat tinggal, sehingga saya memutuskan untuk tak bergabung lebih lama menjadi nasabah, namun kini saya lihat perkembangan Bank Syariah sudah mulai pesat, gerai gerai bank syariah mulai banyak bermunculan, otomatis untuk akses ATM pun terlihat lebih mudah, untuk hal ini saya merasa gembira.

Sekarang mudah di jumpai bank bank syariah membuka kantor kantor cabangnya, untuk wilayah Cikarang dan sekitarnya kini sudah mulai banyak ditemukan kantor bank syariah, dahulu untuk menjangkau bank syariah, rasanya sulit sekali, namun kendala itu bisa terpecahkan saat ini, dan saya pun siap bergabung dengan salah satu bank syariah, bagaimanapun sebagai seorang muslim, kita semestinya lebih peduli dengan perkembangan bank syariah, apalagi Indonesia mayoritasnya adalah muslim.

Berharap satu ketika Indonesia bisa menjadi barometer perbankan syariah, bukan Inggris atau Malaysia, semoga bank syariah mendapat tempat di hati para penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, kalau bukan umat Islam yang membesarkan bank bank syariah, siapa lagi? Kalau bukan umat islam yang peduli, siapa lagi?

Sudah waktunya bank syariah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, keberkahan akan dirasakan bila kita mematuhi perintah agama, salah satunya adalah dengan memilih produk berbasis syariah, dan saya pun berpikir di waktu yang dekat ini, cinta lama terhadap produk syariah akan kembali, saya akan menjadi nasabah bank syariah, karena untuk ukuran sekarang, akses menuju produk produk syariah sudah semakin mudah dibanding 10 tahun lalu, jayalah terus produk syariah, keberkahan akan kita dulang baik di dunia maupun akhirat kelak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar