Pages

Kamis, Februari 08, 2018

Bu Nining Dan Metode Pengajarannya Yang Membuat Jatuh Cinta Kepada Bahasa Indonesia


               Halaman sekolah SMPN Mandirancan ketika penulis menyempatkan mampir(dokpri)

           
Guru  bergender pria maupun perempuan akan selalu memberikan kesan baik, namun ada satu dua guru saja yang di anggap istimewa di mata anak didiknya, ratusan terima kasih selayaknya di berikan kepada sang pendidik karena telah memberikan ilmu yang bermanfaat, ada beberapa guru yang telah berpulang dan semoga apa yang di berikan semasa hidupna menjadi ladang kebajikan.

Penulis akan menceritakan salah satu guru yang memberikan kesan begitu dalam, beliau adalah Bu Nining yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia, selain istimewa di mata saya, Bu Nining memiliki daya ingat yang luar biasa, seluruh nama murid murid yang di ajar oleh beliau dapat di hapalnya, banyak orang bilang bahwa pelajaran Bahasa Indonesia rada rada garing dan membosankan, tapi ketika Bahasa Indonesia di ajarkan oleh Bu Nining, rasa bosan itu menjadi sebuah antusias, entah bagi murid lainnya sih, tapi bagi penulis, Bu Nining yang berkaca mata begitu luar biasa.

Cara mengajar Bu Nining dan cara beliau berada di depan kelas dan menerangkan seluk beluk bahasa Indonesia memberi pengaruh kuat dalam kehidupan pribadi penulis, sejujurnya sedari dulu memang puisi telah memikat hati untuk di nikmati, atau pun merangkai kata kata menjadi jalinan cerita telah membius perhatian, waktu senggang di sela istirahat, ruang perpustakaan menjadi tempat yang nyaman untuk membaca. Di tambah bimbingan dari Bu Nining membuat penulis merasa bersyukur pernah bersekolah dan di ajar dengan keluwesan cara Bu Nining menerangkan kata dengan pilihan diksi yang benderang sehingga indahnya Bahasa Indonesia sebagai pengantar literasi begitu memikat.

Beberapa tahun ke depan setelah lulus SMP dan tentu saja tak ada lagi sosok Bu Nining dalam kehidupan penulis, namun spirit untuk mengolah kata kata, menempatkan kalimat demi kalimat dan merangkainya hingga dapat di mengerti oleh pembaca adalah karena jasa Bu Nining, semoga saat ini guru idola itu di berkahi dengan kesehatan di usia sepuhnya. Saat ini ketika sedang mengetikan tulisan ini, teringat akan kehangatan cara Bu Nining mengajar. Dari beliau lah penulis merasa mendapat pondasi keilmuan untuk menyelami bahtera kata kata dan cara indah untuk menghormati bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Meski sering juga mengalami kebuntuan saat sedang menyelesaikan tulisan tulisan, atau juga ada rasa jenuh melanda dan ide ide pun seakan mampet, di saat itu pula sesekali terlintas bayangan Bu Nining saat mengajar di kelas, bertahun tahun menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, menuntun ratusan murid untuk meneruskan tradisi literasi, lelah menulis sepertinya nggak ada apa apanya dengan pengabdian beliau selama bertahun tahun yang. Kayaknya nggak pantas banget deh kalau malas malasan berkarya, sedangkan Bu Nining telah bertahun tahun mengajar dan terus mengajarkan kerennya Bahasa Indonesia.

Saat ini ketika beberapa kali memenangkan juara di blog competition, ada satu guru yang selalu teringat, ya beliau adalah Bu Nining, tanpa polesan dan juga pengajaran saat di SMP mungkin penulis tak akan pernah bisa berada sebagai salah satu tangga juara lomba menulis misalnya. Terima kasih saja rasanya tidak cukup untuk menggambarkan betapa Bu Nining telah memberikan pengaruh yang begitu kuat sehinga saat ini pun penulis tetap mencintai literasi, tetap ingin memuliakan Bahasa Indonesia yang telah mempersatukan jutaan penduduk nusantara.

                               Di kelas ini lah saya pernah berada dengan seragam biru putih(dokpri)

Hatur nuhun pisan untuk Bu Nining, semoga apa yang di ajarkannya dulu akan tetap berguna hingga kini dan juga di waktu yang akan datang. Ingin rasanya sungkem dan bertemu dengan Bu Nining, semoga lain waktu keinginan bertemu dengan Bu Nining bisa terwujud, lewat tulisan ini, rasa terima kasih tertulis dengan kata kata tulus, sehat terus Bu Nining, jayalah literasi Indonesia.

2 komentar:

  1. Asslkm, Mas Topik, kita sama-sama punya guru favorit lho, bedanya Mas Topik Guru Bahasa Indonesia, Bunda Guru Pelajaran Bahasa Inggris, hehe... Tapi sampe sekarang bahasa Inggrisnya gak bisa secanggih guru bunda itu. Tapi alhamdulillah bisa manfaat karena bunda senang banget berbagi. Ya, jayalah literasi Indonsia.

    BalasHapus
  2. Waaah bener yaaak, sebagai penulis guru Bahasa Indonesialah yang paling berperan.

    BalasHapus