Pages

Senin, Februari 05, 2018

Lebih Baik Miara Ayam daripada Miara Dendam


                     Bersama teman teman di tempat yang baru, lebih bahagia, lebih bersahabat(dokpri)


      Acap kali kita mesti berdamai dengan diri sendiri karena merasa jengkel dengan seseorang, kejengkelan yang timbul di sebabkan berbagai hal, entah itu kita merasa di perlakukan tidak adil, menghadapi kenyatan bahwa selama ini ‘kenyamanan’ kita terusik, ataupun sebab akibat yang tentunya kita sendiri lebih tahu mengapa kita merasa sebal dengan seseorang.
Pernah merasa sebal bingit saat harus di mutasi di tempat yang lebih jauh dari tempat tinggal, selain memang ongkos yang di keluarkan jauh lebih besar, ada rasa jengkel ternyata orang orang terdekat dari pimpinan nggak kena mutasi, hmm sakitnya tuh di sini, mentang mentang bukan berada di lingkaran pimpinan eh kena deh mutasi hehehe.


Awal awalnya sih nggak bisa nerima harus bangun lebih pagi dan mengalami waktu tempuh perjalanan yang otomatis lebih lama, belum lagi kendala macet di jalanan, tapi  itu Cuma beberapa waktu merasa cobaan hidup kok gini gini amat dah. Seiring waktu berjalan, akhirnya penulis pun bisa mulai beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru meski harus menerima ritme kerja yang nggak biasa. Lebih cape sih iya karena memang kerjaan baru lebih menekankan kekuatan fisik gitu lho.

Tapi di enjoyin aja dah, lagi pula suasana kerja juga atmosfirnya lebih ngenakin ternyata, bisa libur di hari Minggu, sesuatu yang istimewa karena di tempat lama, hari minggu itu waktunya harus ngejar omset penjualan.Ternyata Tuhan punya rencana lain asalkan kita mampu mensyukuri apa yang di berikan dengan rasa ikhlas.

Berangsur angsur rasa dendam yang dulunya membuhul, lambat laun mulai terkikis, setiap orang mungkin mempunyai suratan takdir dalam kehidupannya, ya akhirnya dendam itu mulai kempes dan sirna dengan sendirinya, kayaknya nggak usah lama lama deh miara dendam, kita bisa kok berdamai dengan sendirinya. Lebih baik miara ayam kayaknya di banding miara dendam, hehehe. Ayam sih kalau di piara yang pastinya bermanfaat bagi kita, entah itu dagingnya atau pun telur.

Nah ini miara dendam, bikin sakit hati, malah ngerusak diri sendiri, alih alih menuntaskan dendam malah diri sendiri jadi sakit. Hal yang paling utama adalah melupakan bahwa kita pernah terzholimi, itu langkah penting agar dendam tidak terus membara, yang kedua serahkan saja semuanya kepada Sang Illahi karena di situlah simpul jawaban yang pasti, Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan umatNYA dan itu merupakan kunci utama dan menyadarkan diri kita bahwa setiap kejadian yang kita alami sebenarnya rahasia Illahi dan mungkin hal yang terbaik di berikan ALLAH SWT.

Hati benar benar plong setelah membuang rasa dendam, jengkel serta amarah, memulai hidup baru di tempat kerja baru dan bertemu rekan rekan baru, pengalaman jengkel dengan atasan gegara memutasi ke tempat yang lebih jauh dari tempat tinggal, bisa di minimalisir, semua akan baik pada akhirnya, dan ehm...ehm. Ternyata beberapa waktu setelah penulis berada di tempat baru dengan kenyamanan yang terasa lebih baik. Dapat kabar bahwa atasan saya yang dulu memutasi, dia pun kena mutasi juga bahkan mutasinya nggak tanggung tanggung coi, ke ujung timur nusantara yang ratusan kilo meter jauhnya dari anak isteri.

Entah apakah saya senang atau tertawa puas mendengar kabar tersebut, akhirnya memang jalan hidup seseorang tidak bisa kita raba, Allahualam.

1 komentar:

  1. Bener banget, kalau dendam dan rasa benci sudah hilang, malah hati makin nyaman loh

    BalasHapus