Di sinilah kami pernah belajar dan di bimbing bu guru Titin(dokumentasi grup FB Info Rajawetan )
Menyenangkan saat harus bercerita tentang
guru favorit ketika bersekolah, ingatan jadi terlontar ke sebuah SD Inpres di
ujung desa, tempat yang begitu keren untuk menimba ilmu dan belajar tentang apa
itu yang namanya persahabatan, setia kawan dan tentu saja budi pekerti serta
ilmu pengetahuan, guru SD pertama saya adalah Bu Titin. Beliau pula yang
mengajarkan huruf demi huruf, aksara demi aksara, angka demi angka kepada
puluhan bocah kampung yang rasanya amazing banget berada di kelas dengan hiasan
dan gambar gambar mempesona meski di dominasi warna hitam putih.
Bu
guru Titin yang memeluk kami dan menenangkan saat rasa cemas di saat merasa
jauh dari orang tua meski jam pelajaran tidaklah terlalu panjang sebenarnya. Bu
guru Titin yang sabar saat murid murid kebelet ke belakang dan dengan luar
biasa nyebokin murid yang nggak tahan buang hajat dan akhirnya menuntaskan di
celana pendek merahnya.
Seusai
pelajaran olah raga, masih berkeringat dan dengan sigap Bu guru Titin mengipasi
murid kelas satu SD Rajawetan agar rasa
gerahnya sedikit menguap. Ah begitu banyak kenangan indah saat belajar dan di
bimbing oleh Bu guru Titin, semua murid merasa nyaman bersamanya. Meski hanya satu tahun mengajar
dan setelah itu Bu guru Titin pindah tugas untuk mengajar di tempat lain, namun
cara beliau mengajar tak akan pernah terlupa dan terus terkenang.
Entah
stok kesabaran dari mana Bu guru Titin mendapatkannya, bila di ingat memang,
guru di zaman itu, terutama guru yang mengajar kelas satu harus siap berjibaku
untuk meletakan pondasi keilmuan, tak ada bentakan, tak ada keharusan untuk
buru buru bisa hapal seluruh abjad dan angka dalam hitungan hari. Proses
belajar dan juga berhitung acap kali dengan rangkaian cerita sehingga lebih
mudah nempelnya.
Meski
sudah puluhan tahun masa masa SD namun kenangan akan sosok keibuan dari Bu guru
Titin masih terasa hingga saat ini, bila pulang kampung dan melewati sekolah
dasar di mana saya pernah belajar, rasa kangen akan guru yang bersahaja itu
semakin kental mengendap. Di mana pun sekarang berada, semoga kehidupan Bu Guru
Titin akan selalu di berkahi oleh ALLAH SWT, aamiin.
Bagi
saya bu guru Titin adalah inspirasi, ketulusannya saat mengajar dan cara bu
guru Titin mengawal murid murid yang notebene adalah bocah kampung, listrik pun
belum ada di desa kami, akses informasi pun nggak seperti sekarang. Namun bagi
kami saat itu bu guru Titin adalah gudangnya ilmu dengan pengetahuan yang
mumpuni. Kesabaran bu guru Titin akan tetap di kenang, dari puluhan guru yang
pernah mengajar, salah satu guru favorit adalah bu guru Titin dan mungkin teman
teman SD yang seangkatan pun akan merasa demikian, tulisan ini sekedar
mengingatkan bahwa pernah ada sosok guru yang hebat dan kami memangilnya bu
guru Titin.
Kenangan guru hebat itu tak terlupakan di SD Rajawetan(dok grup FB Info Rajawetan)
Yup
mari kita doakan guru guru yang pernah mengajar kita dengan sepenuh hati dan
berdedikasi, semoga apa yang di ajarkan dulu bisa kita aplikasikan dalam
kehidupan ini, berkah ilmu yang di bagi oleh mereka mereka akan selalu menjadi
pondasi kita saat berpijak kini, terima kasih bu guru Titin, terima kasih atas
semua pengajaran yang engkau berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar