Jalan tol adalah sebuah ruas jalan yang dibangun untuk memudahkan akses para pengendara roda empat atau lebih untuk memasukinya dengan cara berbayar.
Di pulau Jawa telah tersambung ruas jalan agar mobil dan kendaraan lainnya dapat terhubung dari kota satu ke kota lainnya.
Siapin duit ya jika masuk tol dan setelah itu kita bisa menjajal jalan tol. Jangan harap bisa gratis bila masuk jalan tol, berbeda dengan jalan arteri yang setiap saat bisa kita gunakan secara bebas dan gratis.
Saat ini jalan tol lagi ngetrend lagi, bukan tentang tarif tol yang turun, bukan pula tentang penjaga gardu tol yang saat ini sudah digantikan mesin.
Yup geger tol minggu minggu ini tentang pernyataan wali kota Semarang,Hendrar Prihadi yang menyatakan bahwa kalau bukan pendukung Pak Jokowi jangan pakai jalan tol yang di bangun di era Joko Widodo.
Kontan pernyataan ini menjadi polemik di masyarakat. Soal dukung mendukung memang pilihan masing masing, namun mengucapkan hal yang sangat naif tentang jalan tol yang nggak boleh digunakan oleh para pengguna jslan tol yang bukan pendukung petahana adalah hal sembrono.
Tapi kita mah senyumin aja jika ada mesin politik partai tertentu mengucapkan hal yang beginian. Jalan tol yang di bangga banggakan tetap saja penggunanya harus bayar.
Pernah nggak sih terpikir di lubuk hati terdalam, jika saja tol sepi pengguna, mobil mobil ogah masuk tol, otomatis pendapatan pun berkurang dan anjlok,nah baru kena batunya khan?
Gunakanlah mesin politik secara bijak, persaingan pilpres memang terasa panas dan juga terasa gimana gitu, tapi jangan sampai nalar jadi tersandera dan malah memberikan opini yang tak semestinya.
Tentu pembaca Blognya Topik Irawan ini telah menentukan pilihan, capres ada dua nih, nomor 01 atau 02. Yup kita jaga pilpres berjalan damai dan lancar sehingga Indonesia pun memiliki pemimpin yang amanah.
Kalau saya di tanya, pakai jalan tol nggak? Jelas pakai lho jika mau pulkam, tapi tetap bayar deh hehe....salam waras aja kalau gitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar