Pages

Rabu, Oktober 16, 2019

Nestapa Timnas Di Stadion I Wayan Dipta

Empat kali kalah, derita tiada akhir timnas Indonesia(dok:kompas.com)


Seharusnya PSSI perlu berterima kssih kepada pemain kedua belas yakni para penonton yang setia mendukung timnas, meski miskin prestasi sejak dua dekade lebih, rasanya belum ada yang di banggakan dari tim bal balan nasional, kalau nggak kalah, ya kacaunya sepak bola tanah air.

Hal ini pun terjadi lagi ketika melakoni partai kandang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G, kontra Vietnam di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Meski Indonesia memiliki statistik lebih unggul dibanding Vietnam, dan selama 20 tahun terakhir jika berduel dengan Indonesia, saat tim Merah Putih menjamu Vietnam tak pernah kalah di kandang.

Tapi statistik, catatan di atas kertas maupun hal non teknis itu tak berlaku bagi tim Indonesia, Simon McMenemy tak mampu meracik pemain untuk menikmati pertandingan, dan hasilnya kita ketahui bersama sama. Saat nonton via layar kaca dan di siarkan secara langsung oleh stasiun TVRI.

Nggak di tonton penasaran, di tonton kok ya nyebelin gitu deh, sebelum bermain melawan Vietnam, Yanto Basna dan kawan kawan bermain tiga kali dan tak satupun kemenangan di dapat, meski telah berganti penjaga gawang, yang di sesali adalah tim Merah Putih menjadi lumbung gol.

Kiper yang menjaga gawang saat berlaga melawan Vietnam adalah Muhammad Ridho yang saat ini memperkuat klub Madura United, apa daya ternyata gawang timnas di bombardir gol oleh para pemain Vietnam. Dibabak pertama Indonesia ketinggalan satu kosong Do Duyh Manh membuka skor untuk Vietnam di menit ke 26.

Permainan timnas makin kocar kacir saat Vietnam menambah pundi pundi gol melalui tendangan pinalti. Adalah tackle Yanto Basna di kotak pinalti sehingga wasit tak ragu menghadiahkan sepakan dua belas pas di menit ke 55, adalah Que Ngoc Hai mampu memperdaya kiper M Ridho dan salah membaca arah bola sehingg bola pun masuk.

Nestapa timnas makin menjadi di stadion Kapten I Wayan Dipta, Vietnam mampu melesakan bola untuk kali ketiga, Nguyen Tien Linh mampu mencetak gol di menit 61. Skor pun berubah menjadi 3-0, satu satu nya gol bagi tim Merah Putih adalah ketika Irfan Bachdim memperkecil kekalahan dengan skor 3-1 saat ia menciptakan gol di menit 84.

Empat kali kalah dan 14 gol telah bersarang di jala timnas, seakan tim Merah Putih menjadi lumbung gol bagi negara negara Thailand, Malaysia dan Uni Emirat Arab, suara pecinta bola terdengar nyaring agar Simon McMenemy segera di pecat setelah empat kali pertandingan dengan hasil negatif.

Rasanya bangsa ini tak pantas untuk sekedar bermimpi ke Piala Dunia, empat kali kalah seakan makin menjauh menuju pentas dunia. Hasil kualifikasi ini semestinya menjadi evaluasi menyeluruh bagi persebak bolaan tanah air. Kok susah ya nyari 11 pemain terbaik dari 260 juta rakyat Indonesia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar