Pages

Rabu, Februari 12, 2020

Musim Hujan Saatnya Nyetel Kaset Jadul


                                    Koleksi kaset jadul, teman saat musim penghujan tiba(dokpri)                                   




Entah apa hubungannya antara pensil atau pulpen dengan sebuah alat rekam bernama kaset, namun yang pasti itu adalah hal yang paling banyak di jumpai. Pulpen sebagai alat tulis bisa berubah fungsi menjadi penggulung dari pita kaset, bisa karena kusut ataupun jika pakai Walkman maka untuk menghemat catu daya dari baterai, namun meski harus bersusah payah dengan menggerak gerakan pulpen di kaset, hal yang lumrah itu ternyata memantik kenangan seru akan sebuah masa saat pita kaset menjadi hal yang menyenangkan.

Saat ini memang kaset bukan lagi pilihan utama di dunia rekaman, era digital yang memungkinkan merekam suara dengan mudah, bahkan saat ini dengan suara pas pasan pun bisa menyanyi laiknya para penyanyi yang pernah merasakan kompetisi bernyanyi, rekaman tak” seseram” dulu yang memang mengandalkan kekuatan vocal, para penyanyi yang pernah merasakan dengan gemblengan recording pita kaset tentu jauh berbeda dengan era kekinian yang tinggal klik di computer, memadukan dengan laptop maka jadi deh sebuah karya.

Kaset menjadi andalan grup grup papan atas untuk menjajal eksistensi, seberapa popular pencapaian sebuah album maka yang dihitung adalah jumlah keping kopi kaset yang terjual, bila berada di angka 1 jutaan kopi maka album tersebut dianggap meledak alias best seller, begitulah tentang pita kaset dan juga kisah yang menyertainya. Namun saat ini toko toko kaset gulung tikar, peralihan teknologi digital membuat kejayaan tentang pita kaset hanya menjadi sayup sayup kenangan.

Kaset pita mempunyai banyak nostalgi saat memilikinya,saat itu harga kaset yang aseli dikisaran 5000 rupiah hingga 10000,bangga rasanya jika mampu membeli kaset aseli dari grup atau penyanyi yang kita idolakan. Rasanya terbayar lunas menyisihkan rupiah demi rupiah hanya untuk membeli kaset tersebut.Di era 90an genre musik Indonesia masih beragam,mulai rock yang diwakili God Bless dan Gong 2000,Elpamas,dan group favorit ane Kaisar dengan single hit Kerangka Langit.Di jagad Pop tak disangsikan lagi adalah Chrisye,dan tak kalah keren adalah penampilan Iwan Fals,mohon maaf bukan tidak cinta dangdut,sampai saat ini saya blum pernah membeli kaset dari aliran ini(maaf bang haji).

Diparuh akhir 90 muncul Dewa 19 yang menghentak,semua kaset Dewa dengan vokalis Ari Lasso terkoleksi lengkap,tak peduli saat itu makan dengan menu ala kadarnya demi membeli kaset incaran. Namun semenjak krisis moneter menghantam,perlahan namun pasti harga kaset mulai merangkak naik mengikuti dolar.Pada titik ini semangat memiliki kaset mulai mengendur,perlahan tapi pasti koleksi kaset mulai tersendat.Untuk sekedar memiliki hanya angan.Realita hidup dengan gaji yang minim memaksa untuk menahan diri untuk membeli kaset,selain itu hobi baru yaitu membeli buku juga membuat pembelian kaset benar benar terhenti. 
Sekarang saat senggang terkadang memutar kaset kaset jadul dan yang paling saya putar adalah Dewa dan tentu saja KLA Project yang memang layak disebut legend di blantika musik Indonesia, KLA Project selalu punya simbol simbol makna yang begitu kuat di setiap lirik lagunya, nggak menghentak namun musik yang diciptakannya terasa manis dan boleh dibilang bahwa grup band yang pernah sangat populer dengan lagu Jogjakarta memang mempunyai selera asyik di kancah musik anak negeri.
Musim hujan begini enaknya sih leyeh leyeh sambil denger musik, bukan download lagu, bukan streaming, namun mendengarkan musik dari pita kaset koleksi pribadi, hmm musik bangsa sendiri memang tetap asyik lho untuk di nikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar