Pages

Minggu, Juni 24, 2018

Kenangan Meniti Ombak Selat Sunda Di Antara Penasaran Dan Bahagia Menyertainya

                             Berlayar di antara debur ombak dan suara kapal adalah sensasi yang menyenangkan(dokpri)


Untuk kali pertama dalam kehidupan harus mengalami “Menuntas Sagara” alias melewati laut dan tentu saja debaran itu seakan lekat dalam ingatan, selepas lulus SMA di tahun 1993 berkesempatan untuk mencicipi rasanya naik ferry untuk kali pertama, deg degan juga baru seumur umur liatin kapal yang segede gaban hihi, mencoba menenangkan diri meski agak takut takut juga dan yeaay akhirnya mobil pun masuk ke dalam perut kapal dan menikmati senja di Merak sambil melihat bocah bocah berenang seraya berebut uang logam yang di lempar penumpang ferry.

Ingatan itu terus melekat, antara rasa penasaran naik kapal yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, melihat deburan ombak selat Sunda dan senja dengan lanskap Anak Krakatau yang mempesona. Dan beberapa tahun kemudian merasakan kembali perjalanan melintasi selat Sunda, karena udah musim nya smartphone maka tak tertolaklah dokumentasi perjalanan saat menikmati ferry penyebrangan Merak Bakauheni bersama keluarga.

Menikmati penyebrangan dengan ferry memang sebuah keniscayaan bagi penduduk Indonesia yang memang letak geografis nya saling terpisah dengan selat dan membutuhkan moda penyeberangan, sesuatu hal yang menyenangkan ternyata untuk masalah keselamatan penumpang lebih di perhatikan, di beberapa bagian kapal di terangkan bagaimana ketika penumpang di hadapkan dalam situasi darurat, selain itu tersedia juga pelampung dan sejumlah sekoci untuk di gunakan bila keadaan memang mendesak.

Pilihan Berangkat Waktu Malam Atau Siang, Tetap Sama Amannya Kok

                              Menjelang pagi di ferry penyeberangan Merak Bakauheni(dokpri)

Ada kalanya ketika sudah berada di dermaga waktu pun mulai beranjak sore, ketika mentari mulai pulang ke ufuk barat, ombak selat Sunda yang relatif tenang membuat perjalanan selama dua jam pun terasa menyenangkan, kapal melaju dan sesekali berpapasan dengan kapal yang lain seakan merasakan sensasi lain. Atau juga mengalami perjalanan ketika tengah malam di saat gelap pun menjadi teman, kelap kelip lampu di kejauhan, suara mesin yang menderu dan angin laut yang terasa menusuk tulang.

Semburat warna ke emasan di ufuk timur, di saat mentari mulai menerangi dunia, ombak seakan menyapa pagi nan cerah, menyeberangi selat Sunda seakan istimewa. Rasanya Shubuh menjadi hari baru yang indah di sebuah ferry penyebrangan. Namun apapun waktunya untuk menyeberangi selat Sunda tetap sama amannya kok. Kondisi kapal layak layar dan sektor kebersihan pun semakin terjaga, kondisi kamar mandi terlihat bersih, ada upaya yang sungguh sungguh dari pihak ASDP untuk perbaikan layanan dan fasilitas. Jadi saat ini mah sesuatu yang menyenangkan menggunakan ferry. Meski nggak sesering menggunakan moda kapal ferry layaknya commuter line atau busway namun ASDP Indonesia Ferry selalu siap nampaknya untuk pelayaran kapan pun waktunya.

Berpikir Tentang Totalitas Awak ASDP Yang Luar Biasa

Suara terompet kapal sebagai penanda bahwa ferry akan segera melaju, perlahan lahan kapal pun bergerak, menikmati laju kapal membelah ombak, sambil sesekali menatap selat Sunda sambil berlapis jaket dan juga sarung, ada tali tali besar yang mungkin untuk melempar jangkar, menuju atas kapal dan memandang deburan ombak yang tiada berhenti, yup meski memang agak norak norak gimana, sejujurnya menikmati perjalanan di selat Sunda memang menyenangkan.

Kapal Ferry dalam penyeberangan pulau di seluruh Indonesia dengan jumlah rute lebih dari 206, sesuatu yang harus di kerjakan dengan sungguh sungguh. Di tahun 2017 saja tela di lakukan Trip sebanyak 225.444 dan dengan jumlah penumpang sebanyak 7. 231.943 orang. Mengangkut roda dua dan tiga dengan jumlah 4.228.710. Membawa kendaraan roda empat sebanyak 2.158.799. Selain itu jumlah barang yang terangkut mencapai 662.262. Dengan jumlah seperti itu di perlukan totalitas yang luar biasa dari para awak ferry yang berada di seluruh wilayah nusantara.
Mereka yang harus berpisah dengan keluarga di saat moment indah seperti lebaran namun tetap setia agar penyeberangan tak ada kendala, sesuatu yang wajar bila sebuah slogan tersemat yakni Bangga Menyatukan Nusantara.

Mencoba Menantang Diri Untuk Melakukan Penyeberangan Lainnya

Luasnya Indonesia merupakan keunikan yang pantas kita syukuri, pulau pulau yang begitu banyak dan kekayaan alam serta budaya yang seakan melambai untuk di kunjungi, di Pulau Jawa ada empat penyeberangan ferry yaitu Merak, Surabaya, Jepara dan Ketapang, meski baru menyambangi pelabuhan Merak tapi hasrat hati pun menginginkan menikmati pelabuhan pelabuhan lainnya untuk di sambangi.

Sebagai blogger tentu hal yang mengasyikan dengan menjelajahi tempat tempat baru, ada banyak penyeberangan yang terbentang di pulau Sumatera, Papua, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan juga Papua. Pengalaman melintasi selat Sunda semoga tertular juga menyeberangi ke tempat tempat eksotis lainnya, semoga ada waktu dan tentu juga biaya, paling tidak menjelajahi penyeberangan di pulau Jawa menjadi target terdekat. Saatnya menantang diri untuk menjajal pelabuhan penyeberangan lainnya setelah Merak Bakauheni di lintasi beberapa waktu lalu.

Asyiknya Naik Ferry Tentang Mimpi Saat Kecil Yang Menjadi Kenyataan

                                  Kelip lampu dari kejauhan dan suara angin yang mendesir(dokpri)

Selalu suka dengan suasana berbau tentang laut, ombak, pasir dan tentu saja kapal yang berlayar. Karena daerah Kuningan di mana penulis di besarkan bukanlah topologi daerah yang memiliki batas berupa lautan, pegunungan dan bukit serta kontur tanah yang jauh dari wilayah laut. Namun bukan berarti semua itu memalingkan keinginan untuk menikmati laut dan juga sensasi penyeberangi laut dengan menaiki kapal.

Ketika kali pertama naik kapal dan menyeberangi selat Sunda seakan sebuah perjalanan istimewa yang tak bisa lekang di ingatan, dan pun saat beberapa tahun kemudian merasakan kembali nuansa naik ferry  dan melintas di selat Sunda adalah hal yang menyenangkan, sebuah mimpi masa kecil yang menjadi nyata. Dan pengalaman asyik naik ferry adalah hal yang bisa kita tuliskan, Dengan semakin membaiknya performa ASDP kita bersyukur bahwa bertemu dengan kerabat di kampung halaman akan semakin mudah dan ini yang patut di banggakan, jangan ragu naik ferry karena hal itulah yang mengasyikan, cobain deh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar