Tayangan sebuah acara di Tivi,Iklan tak bisa dipisahkan dengan media televisi(dokpri)
Dulu
sekali di zaman TVRI ada acara spot iklan bernama ‘Mana Suka Siaran Niaga’.maka
munculah iklan iklan yang yang menggoda para konsumen,dari iklan ember anti
pecah hingga produk otomotif,namun akhirnya acara iklan di tivi plat merah pun
tiarap hingga akhirnya saat tivi swasta muncul,iklan pun mulai bergeliat di
layar kaca.Hingga kini pun iklan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari
keberadaan tivi tivi nasional maupun tivi lokal.
Konon di
acara prime time,yaitu dimana acara tersebut menjadi jam tayang utama,kue iklan
begitu menggiurkan,sekali beriklan di jam jam antara jam tujuh malam hingga jam
10 malam adalah iklan dengan bayaran yang lumayan tinggi untuk perdetik
tayangannya,maka iklan iklan pun menyerbu rumah tangga warga Indonesia yang
rata rata mempunyai televisi.
Dan ketika
pemilihan legislatif lalu,belanja iklan di televisi konon bisa mencapai 300
milyaran lebih,disaat usainya pemilu legislatif,pertarungan capres antara
Prabowo Subianto dan pasangannya Hatta Rajasa dengan Jokowi-JK,bukan semata
mereka berrtarung secara ideologis dengan kampanye kampanye terbuka,namun
mereka pun ‘berperang’secara terbuka dan massive di televisi.
Sampai
saat ini kue belanja iklan di televisi memang mendapat porsi besar dibanding
beriklan di radio ataupun surat kabar dan majalah.Untuk pencapresannya,tim
Prabowo tercatat menghabiskan dana dikisaran 93,7 milyar rupiah,sedangkan
rivalnya yang akhirnya memenangkan pemilihan capres 2014 yaitu Jokowi-JK
menghabiskan uang untukberiklan di kisaran angka 92,9 milyar.
Total
keduanya menghabiskan dana 186,6 milyar untuk iklancapres.Angka ini
didata mulai tanggal 4 Juni-5 Juli di sekitar 13 stasiun televisi nasional, dan
akhirnya yang kita ketahui pasangan Jokowi - JK akhirnya mampu
memenangkan pemilihan capres walau dalam belanja iklan di ‘pertempuran
udara’ lewat televisi angkanya kalah tipis dibanding dengan Prabowo-Hatta.
Kondisi
mayoritas penduduk Indonesia yang lebih senang menonton dibanding
membaca,sangat memungkinkan para kreator iklan di masing masing kandidat seolah
memusatkan kampanyenya di televisi,sedikit banyaknya memang mampu mendongkrak
suara,iklan televisi memang magnet tersendiri untuk mengenalkan personal para
capres,dan televisi memang pantas di sebut si kotak ajaib.
Renyahnya
pariwara memang mampu mendulang pundi pundi uang bagi para pelaku di bidang
broadcasting,televisi mampu meraup milyaran rupiah dari para capres,dan para
capres pun mendapatkan keuntungan dari tayangan iklan yang mereka buat,citra
positif iklan akan menumbuhkan keyakinan kepada para calonpemilih untuk
menetapkan pilihannya,dan televisi telah menjadi jembatan yang cukup bagus
untuk hal ini.
Iklan
capres manakah yang paling berkesan untuk para Kompasianer sehingga akhirnya
memilih capres tertentu?Dan jawabannya pasti beragam,selamat untuk Pak Jokowi
yang telah memenangkan pilpres,selamat bekerja untuk membangun negeri ini,salam
damai untuk Indonesia!
Mana Suka Siaran Niaga TVRI, Angkatan 1979/80
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=hJXqI1wUrb0